lifestyle
5 Tips Sederhana untuk Kamu yang Susah Bangun Pagi
Apakah bangun pagi sudah menjadi masalah terberatmu? Banyak peluang pergi begitu saja gara-gara telat bangun? Sudah berjuang bangun pagi namun tetap gagal? Tenang, ini bukan hanya masalahmu saja tetapi beberapa orang mengalami dan masih berjuang dengan hal ini.
Tak bisa dipungkiri jika telat bangun menghasilkan masalah-masalah yang lumayan berdampak pada sebagian hidup beberapa orang. Ada kesempatan pekerjaan yang hilang begitu saja, kuliah yang terlewat, dimarahi bos, dll.
Jika kamu masih berjuang dalam hal ini, berikut adalah beberapa saran yang akan membantu kamu tidur lebih baik dan bangun lebih baik.
Baca juga: Ini 8 Bagian Tubuh Pria yang Disukai Wanita, Ada Lengan & Bibir
1. Tidurlah sesuai jadwal
Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari adalah suatu kebiasaan yang harus dibangun jika kamu ingin mendapatkan jadwal tidur yang baik dan melatih diri kamu untuk bangun lebih awal.
Kebutuhan tidur yang direkomendasikan itu 7 hingga 9 jam setiap harinya. Usahakan kamu memenuhi target ini setiap harinya.
Jika kurang tidur maka tubuh akan terasa berat untuk bangun di pagi hari. Jika tidur cukup maka tubuh akan mudah untuk bangun karena kebutuhannya sudah terpenuhi.
Patuhilah jadwal tidurmu setiap hari, termasuk hari libur juga ya. Dijamin tubuhmu akhirnya akan terbiasa mulai bangun secara alami.
2. Pasang Alarm
Cara ini merupakan cara klasik untuk bangun tepat waktu. Kamu dapat menggunakan alarm jam atau ponselmu. Kunci pertama untuk bangun lebih awal adalah memaksa dirimu untuk mengambil langkah pertama itu. Jangan terlalu dipikirkan.
Cukup atur alarmmu setiap hari dan paksa dirimu untuk tidak menekan tombol snooze. Bangunlah kebiasaan “paksaan” ini maka lama kelamaan tubuh akan merespon dengan “kerelaan”.
3. Tingkatkan rutinitas waktu tidurmu
Beberapa hal tak disangka ternyata menghambat rutinitas tidurmu. Minum kafein di waktu petang menjelang malam dapat mencegah kamu tertidur. Menggunakan perangkat yang memancarkan cahaya biru sebelum tidur juga memiliki efek yang sama.
Untuk meningkatkan rutinitas waktu tidurmu, cobalah melakukan aktivitas yang menghilangkan penat sebelum tidur, seperti membaca atau mandi air hangat.
Hindari aktivitas yang terbukti mengganggu ritme sirkadianmu (ritme sirkadian adalah proses internal dan alami yang mengatur siklus tidur-bangun yang diulangi kira-kira setiap 24 jam) dan menyebabkan sulit tidur.
Aktifitas ini antara lain melihat layar seperti laptop atau ponselmu minum kafein dalam waktu enam jam sebelum tidur, dan tidur siang atau menghabiskan terlalu banyak waktu di tempat tidur di siang hari.
Baca juga: 5 Ciri Pasangan Kamu Sedang Selingkuh, Jadi Protektif & Lebih Emosi
4. Pertaruhkan reputasimu
Aturlah pertemuan dengan teman atau kerabat di pagi hari. Cara ini cukup efektif membantumu bangun pagi. Kamu terdorong melakukannya karena didasari tidak ingin mengecewakan mereka.
Alasan lainnya karena adanya sinyal biologis. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika kita memiliki sesuatu yang penting untuk dilakukan pada waktu tertentu, tubuh kita akan membangunkan kita secara alami.
Itu sebabnya kamu bangun tepat sebelum alarm berbunyi, jika tugas itu cukup penting. Alarm alamimu akan bekerja jika reputasimu menjadi taruhannya.
5. Catatlah kemajuanmu
Cara ini sangat sederhana untuk dilakukan. Tandailah “X” atau ceklis di kalendermu dengan spidol setiap kamu berhasil melakukan bangun pagi. Keberhasilan yang terukir dan terpampang dapat memacumu untuk melakukan yang terbaik secara terus menerus.
Kalender adalah termasuk benda yang paling dapat dilihat di ruanganmu. Jika kamu terus-menerus melihat capaian bangun pagi yang sudah kamu lakukan maka kamu akan terstimulasi untuk melakukan konsistensi yang akhirnya akan menjadi kebiasaan.
Demikianlah beberapa latihan dan kebiasaan yang kamu bisa bangun dan praktikan setiap harinya. Ingatlah yang terpenting dari semua itu adalah adanya kemauan untuk mendisiplinkan diri untuk melakukannya.
Jika kamu mempunyai gangguan kesulitan tidur karena stres, depresi, dan insomnia. Konsultasikan dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
0 comments