style
Perbedaan Gaya Retro dan Vintage, Inspirasi Padu Padan Outfit
Urusan padu padan outfit memang penting buat menambah rasa percaya diri. Ada beragam gaya yang bisa dipilih. Dalam banyak kesempatan, tampil dengan gaya jadul atau old fashioned ternyata justru punya pesona tersendiri.
Salah satu tampilah old fashioned yang banyak disukai adalah gaya retro dan vintage. Meskipun style-nya unik, tapi tidak akan terlihat norak.
Dengan pilihan warna, mode, dan ukuran yang pas, gaya seperti ini kesan ikonik untuk pemakainya.
Buat yang masih awam soal fashion, barangkali gaya retro dan vintage terlihat tidak ada bedanya.
Tapi, kalau diperhatikan detail, keduanya jelas punya perbedaan. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara dari gaya retro dan vintage.
Baca juga: Blazer Lengan Balon, Ini nih 10 OOTD Kekiniannya
Gaya retro terinspirasi dari fashion era 1970 sampai 1990-an
Gaya retro banyak terinspirasi dari era 1970 sampai 1990-an. Pada era ini tren fashion yang dominan adalah busana yang tampak berani dan cenderung glamour.
Gaya retro makin populer karena dipakai oleh kalangan selebriti Hollywood, khususnya dalam acara-acara penghargaan yang bergengsi.
Warna pada gaya busana retro lebih banyak ditonjolkan dengan warna-warna yang cerah.
Baju-baju ala disko juga tidak terlepas dari gaya retro, misalnya jaket kulit, celana cutbray, dan baju atasan dari bahan manik-manik.
Motifnya tidak banyak variasi, cenderung simetris dan sebagian gemerlap ada sentuhan mengkilap. Bell bottoms dan gaya glam rock juga jadi salah satu tren di era ini.
Banyak kalangan public figure yang ikut mempopulerkan gaya retro
Pelaku industri fashion pun semakin kreatif setelah lepas dari tekanan Perang Dunia II. Para wanita berani mencoba banyak gaya baru dalam hal berpakaian. Apalagi ketika memasuki era tahun 1980-an, tren rambut juga berubah.
Banyak selebriti yang memperkenalkan gaya rambut mengembang. Uniknya saat itu seolah-olah kiblat fashion wanita sedunia adalah mendiang Lady Diana atau Madonna.
Gaya pakaian power suit Lady Diana yang elegan dengan dilengkapi bantalan bahu jadi favorit saat itu, khususnya para wanita karier. Lain lagi dengan penampilan Madonna yang membuat ripped jeans makin terkenal.
Masih ada lagi kalangan public figure yang jadi ikon gaya retro, yaitu mendiang Michael Jackson dengan jaket dan sarung tangan putihnya.
Gaya vintage terinspirasi dari fashion era tahun 1920 sampai 1960-an
Dibandingkan gaya retro, gaya vintage lebih jadul lagi yaitu terinspirasi dari era tahun 1920 sampai 1960-an.
Perkembangan industri perfilman pada pertengahan abad ke-20 membuat masyarakat banyak terinspirasi dari penampilan para artis terkenal pada masanya.
Pada era tersebut, tren dalam berbusana lebih banyak ditampilkan dengan gaya feminin. Tidak heran kalau pemilihan warnanya yang cukup banyak yang terlihat soft.
Model busananya juga banyak yang polos, tapi sebagian bermotif bunga, stripes, atau polkadot. Ciri khas modelnya adalah rok panjang a-line, mantel tanpa lengan, bahan nilon, dan hiasan pita.
Bukan hanya pakaian, tapi juga desain sepatu. Salvatore Ferragamo, desainer terkenal juga pernah mengenalkan platform shoes yang memakai dengan hak tebal.
Baca juga: Dijamin Trendy, 10 OOTD Double Denim yang Wajib Ditiru
Sempat mengalami beberapa perubahan ukuran bahan pada zaman Perang Dunia II
Ternyata Perang Dunia II turut memberi pengaruh cukup besar pada bidang fashion. Material yang digunakan pada industri garmen jumlahnya mulai dibatasi.
Para desainer pun terpaksa membuat rancangan baju dengan bahan yang seminim mungkin. Meski bahannya minim, gaya vintage bisa menjadikan tubuh tampak ramping dan lebih menawan.
Di era 1950-an, penggunaan zoot suit, kaus warna terang, baju tanpa lengan, potongan yang cenderung ketat, sampai blouse gaya feminin menjadi tren.
Sampai akhirnya beberapa golongan masyarakat mengenal gaya hippie style, rebel look, rok bentuk balon, dan juga pointed bras.
Penampilan sosok selebriti Marilyn Monroe dan Audrey Hepburn menjadi ikon fashion untuk gaya vintage yang masih dikenal sampai sekarang.
Gaya retro dan vintage punya keunikannya masing-masing
Gaya retro yang terkenal di era 1970 sampai 1990-an cenderung terlihat glamour, berani, dan berwarna cerah.
Motifnya tidak terlalu banyak variasi, cenderung simetris, dan sebagian bahannya gemerlap. Contoh gaya retro adalah celana cutbray dan jaket kulit.
Gaya vintage yang lebih awal muncul daripada retro populer pada era tahun 1920 sampai 1960-an. Tampilan warnanya cukup banyak yang terlihat soft dan bergaya feminim.
Contoh fashion gaya vintage adalah rok balon, motif polkadot, dan sepatu berhak tebal.
Baik gaya retro maupun vintage sama-sama dipopulerkan oleh public figure. Sebagai sesama gaya fashion lawas, retro dan vintage ternyata masih banyak dipakai oleh anak muda zaman sekarang.
Tentunya dengan banyak sentuhan kekinian seperti bahan dan warnanya. Kira-kira kalau disuruh memilih, kamu akan pilih mana antara gara retro dan vintage?
0 comments