Sempat Viral, Hewan Unik Sea Monkey Diciptakan dari Spesies Udang

Memang tidak sedikit yang berpikir bahwa Sea Monkey hanyalah hewan dalam legenda atau mitologi, seperti misalnya burung Phoenix, naga, unicorn, dan sebagainya. tapi ternyata hewan ini nyata adanya.

Hewan ini cukup banyak disebut di media sosial akhir-akhir ini. Nama dan bentuknya yang unik memicu penasaran warganet.

Sebetulnya Sea Monkey bukanlah monyet yang tinggal di laut, melainkan sejenis udang.

Tapi popularitasnya sudah menginspirasi pembuatan acara televisi berjudul The Amazing Live Sea Monkey dan video game yang diberi nama The Amazing Virtual Sea Monkeys. 

Baca Juga: Jadi Observatorium Tertua, Cheomseongdae Berkontribusi pada Ilmu Astronomi Dunia

Sea monkey termasuk hewan yang diciptakan dengan eksperimen laboratorium

(foto: aliexpress)

Pada tahun 1950-an,  ilmuwan bereksperimen tentang persilangan hewan. Diciptalaknlah hewan unik yang dapat dijadikan peliharaan.

Di awal penciptaan, hewan ini dinamai Instant Life. Harga jualnya pada saat itu di Amerika Serikat adalah 0.49 US$. Sekadar informasi, nilai tukar 1 dolar saat itu adalah 49 rupiah.

Sekarang beberapa tempat belanja online juga ada yang menjual dengan harga sekitar 100 ribu per paketnya.

Sea monkey sebelumnya bernama Artemia NYOS. Istilah NYOS adalah singkatan dari New York Oceanic Society, sebuah laboraturium yang dipakai untuk eksperimen pertama kali.

Meskipun disebut monyet laut, tubuhnya mirip seperti udang

(foto: animals-mom)

Tubuhnya terdapat lapisan criptobiosis seperti yang ada pada famili Crustacea atau sebangsa udang. Lapisan criptobiosis berfungsi sebagaimana cryosleep pada film fiksi sains.

Di sana metabolisme tubuh dapat terhenti selama periode tertentu. Pada anggota famili Crustacea, metabolisme akan berhenti sementara di dalam kondisi beku, kering sempurna, atau ketika kekurangan oksigen.

Ketika lingkungan normal, metabolisme tubuhnya pun akan normal kembali normal. Pernafasannya melalui ruas-ruas kaki dan pergerakannya menuju ke arah cahaya. Sea monkey memiliki dada, kepala, dan juga perut yang seluruh tubuhnya terlapisi oleh rangka luar.

Sifat rangkanya fleksibel, otot-otot pada tubuhnya seperti menempel dari dalam. Rangka hewan instan ini akan berganti dengan sendirinya secara berkala.

Baca Juga: Death Valley, Padang Pasir di California yang Memiliki Suhu Tertinggi di Bumi

Banyak masyarakat yang penasaran untuk memelihara

(foto: pinterest)

Bukan tanpa tujuan, penciptaan hewan ini awalnya adalah karena memenuhi kebutuhan masyarakat yang penasaran dengan  hewan instan.

Uniknya, nama hewan ini adalah Sea Monkey alias monyet laut. Padahal sekilas lebih mirip udang atau lobster transparan.

Harold von Braunhut pada tahun 1957 mempopulerkannya melalui ilustrasi. Bentuk iklannya adalah berupa komik.

Agar tidak terkesan formal, nama lnstant Life diganti menjadi Sea Monkey. Dengan nama baru dan mengundang rasa penasaran, masyarakat pun tertarik.

Meskipun pada kenyataannya, ada beberapa hal yang menjadikan pembeli kecewa. Sea Monkey tidak bertahan hidup lama dan bentuknya tidak seperti di dalam komik.

Perlu diberi perawatan yang tepat agar dapat tumbuh maksimal

(foto: monterey-boats)

Seperti hewan peliharaan umumnya, pemilik perlu memberi perawatan yang tepat. Untuk mempercepat penetasannya, monyet laut ini bisa tumbuh di suhu 15-21°C. Jika kurang dari itu, penetasannya akan jauh lebih lama.

Nutrisi yang dibutuhkan hewan ini berasal dari ragi kering, bubuk kedelai, tepung gandum, atau kuning telur.

Perlu diperhatikan bahwa memberi makan yang terlalu banyak justru mendorong bakteri untuk berkembang biak di dalam akuarium. Bakteri di kolam jika terlalu banyak akan habislan oksigen di air.

Sea Monkey yang masih muda perlu mendapat banyak oksigen sampai tumbuh besar dan bisa berenang. Perawatannya juga termasuk membuang Sea Monkey yang sudah mati di akuarium.