inspirasi
Suku Asaro Papua Nugini, Masyarakat Tradisional yang Memakai Topeng Lumpur Menakutkan
Seperti apa bayanganmu tentang negara Papua Nugini? mungkin kamu sudah tahu tentang posisinya yang berbatasan dengan Merauke. Tapi bagaimana dengan suku-suku pedalaman?
Pernahkah kamu mendengar cerita tentang sebuah suku pedalaman di Papua Nugini yang bernama Suku Asaro? Satu hal yang paling unik dari Suku Asaro adalah penampilannya yang memakai topeng tanah liat.
Baca juga: Laksamana Malahayati, Wanita Aceh yang Membuat Inggris Takut Bertempur
Suku Asaro yang bertopeng memiliki tampilan yang cenderung menakutkan
Suku ini berasal dari Papua Nugini (Papua New Guinea), tepatnya di Provinsi Highlands Timur.
Penduduknya memiliki penampilan yang tidak seperti manusia pada umumnya karena telinganya aneh, matanya tajam, begitu juga gigi dan taringnya.
Kesan menakutkan yang mereka tampakkan sebenarnya bukan berasal dari wajah asli.
Mereka memang biasa memakai topeng berbahan lumpur dengan tujuan untuk meneror penduduk desa lain serta menghadapi musuh yang menantang perang.
Ada beberapa pendapat tentang bagaimana awalnya mereka memakai topeng tanah liat. Ada sumber yang menyebutkan bahwa penampilan mereka sudah menjadi tradisi yang berlangsung 1800 tahun yang lalu.
Berawal dari kisah perseteruan dengan musuh di desa sebelah
Konon dahulu Suku pedalaman ini sering terlibat perseteruan antar suku dan lari ke sungai Asaro demi mendapatkan tempat persembunyian. Saat mereka muncul dari kubangan lumpur, wajah mereka tertutup.
Musuh dari kejauhan melihat dan lari ketakutan. Ternyata musuh tertipu karena wajah-wajah yang tertutup lumpur dikira roh jahat.
Karena itulah mereka pun sengaja menutup wajah dengan lumpur yang lebih tebal supaya musuh pergi dan tidak berani melawan lagi.
Untuk membuat topeng, mereka perlu mengambil tanah liat di tepi sungai Asaro. Setelah itu tanah diolah oleh penduduk yang sudah ahli. Begitu selesai terbentuk, topeng lumpur dijemur dulu di bawah matahari.
Baca juga: Asal Mula Sigiriya, Batu Singa Raksasa yang Pernah Jadi Istana Rahasia
Topeng lumpur juga berguna untuk menakut-nakuti para perampok
Kelompok suku yang baru pulang dari berburu dan melihat perampok akan menyerang rumah mereka. tidak hanya harta benda yang diambil, tapi pasangan mereka pun ikut dibawa oleh musuh.
Meskipun demikian, mereka berusaha sekuat tenaga untuk menjadi penyelamat. Para pria pun berkumpul di dekat sungai untuk menunggu hari gelap untuk datang ke kampung musuh.
Saat hari gelap, mereka pun berjalan ke desa tetangga. Karena sudah gelap, jadi mereka hilang arah dan jatuh ke kubangan lumpur.
Saat muncul kembali ke permukaan, ternyata wajah dan sekujur tubuh mereka sudah tertutup oleh lumpur putih tebal.
Saat mereka nekat masuk ke desa sebelah dengan ‘topeng’ lumpur yang menutupi wajah, para musuh pun ketakutan.
Sekarang topeng lumpur banyak ditampilkan di pertunjukan seni
Di zaman sekarang, tampaknya topeng lumpur sudah berubah fungsi menjadi hiasan yang cukup tebal untuk pertunjukan seni dan budaya.
Pertunjukan Suku Asaro termasuk yang paling banyak ditunggu-tunggu setiap ada acara tahunan di kota Garoka. Pada umumnya masyarakat suku asaro yang laki-laki memakai topeng lumpur saat menari.
Ada 5-10 orang dalam satu grup tari tanpa diiringi musik atau instrumen. Sebelum tampil, penari harus mengolesi tubuh dengan lumpur yang diambil di tempat yang sama.
Jari-jari harus dihias pakai bambu tajam dan panjang. Dengan dukungan pemerintah Papua Nugini di bidang pariwisata, desa tempat tinggal Suku Asaro bisa dikunjungi oleh para wisatawan.
Bagaimana menurutmu? Apakah kamu penasaran ingin mengunjunginya suatu saat nanti?
0 comments