inspirasi
Kisah Nabi Adam, Manusia Pertama yang Diciptakan di Muka Bumi
Nabi Adam adalah manusia pertama di bumi yang diciptakan oleh Allah SWT. Tidak hanya diutus menjadi nabi, tapi juga diciptakan untuk menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi.
Sejak awal memang beliau diciptakan sebagai penduduk surga, tapi kemudian turun ke bumi karena melanggar sebuah larangan.
Ada hikmah yang bisa dipetik dari kisahnya, termasuk kisah tentang anak-anaknya.
Baca juga: Kota Gaib Wentira, Dibangun Berlapis Emas dan Dianggap Paling Angker
Setelah Nabi Adam diciptakan, malaikat pun bersujud kepadanya
Penciptaannya sebagai manusia pertama terdapat di Alquran surat Al-Baqarah ayat 30, bahwa suatu saat, Allah SWT memberitahu malaikat tentang penciptaan makhluk golongan manusia.
Manusia diciptakan dari tanah dan kemudian menjadi khalifah di muka bumi. Setelah diciptakan, beliau diberi ilmu pengetahuan. Malaikat diminta bersujud untuk wujud penghormatan.
Ketika para malaikat sudah bersujud, ternyata ada satu golongan makhluk bernama iblis yang tidak mau bersujud. Iblis memang merasa lebih unggul, lantaran diciptakan Allah dari api.
Terusir dari surga karena melanggar larangan untuk makan buah khuldi
Selama beberapa saat, beliau hidup sendiri di surga. Setelah itu Allah menciptakan satu manusia lagi, yaitu Hawa agar bisa menemani. Allah mengizinkan Adam dan Hawa untuk menikmati semua yang ada di surga.
Beberapa riwayat menyebutnya 46 tahun. Hanya satu yang dilarang, yaitu pohon khuldi. Sekian lama keduanya taat dengan aturan untuk tidak mencoba-coba makan buah khuldi, mendekatinya pun tidak.
Tipu daya iblis sangat kuat untuk memengaruhinya hingga berhasil untuk menjadikan Nabi Adam dan Hawa mendekat dan memetik buah khuldi.
Adam dan Hawa merasa bersalah karena melakukan sesuatu yang dilarang. Kemudian Allah SWT memerintahkan agar Adam dan Hawa keluar dari surga dan turun ke bumi.
Baca juga: Sempat Memanas, Begini Perkembangan Konflik Antara Azerbaijan dan Armenia
Mulai membangun kehidupan di bumi dan berdakwah pada keluarganya
Karena diturunkan di tempat yang berbeda, Adam dan Hawa saling mencari selama 40 tahun. Kemudian ditakdirkan bertemu di Jabal Rahmah atau bukit kasih sayang.
Setelah bertobat, keduanya menjalani kehidupan baru di bumi, yaitu beternak, bercocok tanam, dan tentunya membangun keluarga di tempat yang sekarang termasuk kota Makkah.
Ada yang unik terkait keluarganya, yaitu anak-anaknya yang terlahir kembar. Menurut riwayat, anak-anak Nabi Adam mencapai 40 orang.
Karena belum ada manusia lain di bumi, Nabi Adam berdakwah ke istri dan anak-anak. Di antara semua anak-anaknya, ada satu yang kisahnya terkenal yaitu Qabil dan Habil.
Setelah meninggal, tugas untuk berdakwah diteruskan kepada Nabi Syits
Kisah Qabil yang membunuh Habil menjadi peristiwa kejahatan pertama di bumi yang menjadikan Nabi Adam sempat bersedih.
Sempat bersedih karena kehilangan Habil, tidak lama kemudian lahir satu anak lagi bernama Syits yang menjadi pengobat duka sebelumnya.
Di antara banyak keturunannya yang kembar, Syits adalah anak laki-laki yang tidak mempunyai saudara kembar. Pikirannya cerdas dan akhlaknya baik. Syits juga merupakan anak Nabi Adam yang mendapat warisan kenabian.
Ketika Nabi Adam sakit parah saat usia 960 tahun, beliau memberi wasiat pada Syits tentang sesuatu yang penting dan harus dirahasiakan dari Qabil. Syits diberi amanah untuk dapat meneruskan ajaran dakwah dan menjadi nabi.
0 comments