Alat Musik Kebanggaan Indonesia, 10 Fakta Angklung yang Harus Diketahui

Angklung adalah salah satu alat musik yang dibanggakan oleh Indonesia. Bahkan alat musik dari bambu ini mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai salah satu warisan dunia.

Hal ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri untuk bangsa Indonesia karena alat musiknya telah diakui di dunia.

Tak hanya di Indonesia, alat musik ini juga berjaya di berbagai negara hingga banyak orang luar negeri tertarik untuk belajar alat musik ini.

Bahkan telah menjadi ektrakulikuler di beberapa institusi pendidikan di luar negeri. Tentu saja ini meningkatkan rasa bangga dengan alat musik Indonesia.

Namun jangan hanya bangga, turut melestarikannya merupakan kewajiban sebagai bangsa Indonesia. Selain belajar angklung, yuk coba kenalan dulu bagaiaman sejarah hingga mengetahui jenis-jenisnya.

Baca juga: Gemes Maksimal, 10 Ide Foto Bayi Baru Lahir dengan Berbagai Tema

1. Ditemukan pada tahun 1938 oleh Bapak Daeng Soetigna dan Mang Udjo Ngalagena, pemerhati angklung yang membuat pusat pengembangan dari alat musik tersebut

(foto: blogkulo)

2. Terbuat dari susunan bambu dimana cara memainkannya adalah dengan digoncang atau digoyang sehingga menghasilkan nada dan irama yang khas

(foto: cnnindonesia)

3. Pada tahun 1955 pernah diperdengarkan dalam acara penting dunia, yaitu Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka Bandung

(foto: goodnewsfromidonesia)

4. Alat musik ini berasal dari Jawa Barat dan namanya berasal dari kata angkleung-angkleung yang merupakan bahasa Sunda

(foto: kebudayaan.kemdikbud)

5. Terbuat dari bambu hitam atau Awi wulung, bisa juga menggunakan bambu ater atau Awi temen dengan ciri khas warna kuning pada bambunya

(foto: nusabali)

6. Dirangkai antara 2-4 tabung bambu lalu direkatkan dengan rotan serta memiliki ukuran yang berbeda-beda 

(foto: pixabay/TriYugoWicaksono)

7. Jenisnya terdiri dari Angklung Kanekes, Angklung Dogdog Lojor, Angklung Gubrag, Angklung Badeng serta Angklung Buncis

(foto: pixabay/TriYugoWicaksono)

8. Tiga teknik dasar dalam memainkannya adalah karulung atau getar, centok atau sentak serta tengkep

(foto: pixabay/RiandaHardi)

9. Dalam memainkannya dibutuhkan beberapa peserta atau serta konduktor sebagai pemandu nada-nada sehingga menghasilkan irama yang khas

(foto: seajunction)

10. Tepat pada tanggal 10 November 2010 tercatat dalam UNESCO sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia

(foto: travelingyuk)

Baca juga: 10 Ucapan Rasa Terima Kasih dalam Bahasa Korea & Respon Balasannya

Agar tetap lestari dan bisa dinikmati anak-cucu nanti, yuk pelajari angklung. Tak hanya dengan membaca 10 fakta di atas, tapi juga mempelajarinya sehingga banyak anak muda yang pandai memainkannya.