lifestyle
Apa Itu Nunchi, Gaya Hidup Bahagia yang Populer di Korea
Semua orang di dunia ini tentunya ingin menjalani hidup yang bahagia. Untuk mencapainya, ada banyak pilihan yang bisa dilakukan.
Untuk berbahagia ternyata juga ada seninya, seperti yang dilakukan orang Korea dalam konsep yang disebut nunchi. Apa kamu sudah pernah mendengar istilah nunchi sebelumnya?
Pada dasarnya ini adalah konsep hidup yang dicontohkan leluhur dari masyarakat Korea, yang berfokus pada kepekaan dalam memperhatikan sekitar.
Manfaatnya bukan hanya untuk kehidupan pribadi, tapi juga menyangkut kehidupan sosial, pekerjaan, sampai urusan asmara.
Baca juga: Wajib Punya, 10 Tanaman yang Bisa Mengusir Serangga
Kunci pentingnya adalah lebih banyak melihat dan mendengar daripada berbicara
Praktik nunchi sebenarnya sudah ada ribuan tahun lalu, tapi baru dipopulerkan kembali oleh Euny Hong dalam buku The Power of Nunchi: the Korean Secret to Happiness and Success.
Di dalamnya dijelaskan tentang seni penggunaan lima indera. Istilah Nunchi sendiri jika diartikan secara harfiah adalah ‘mengukur dengan mata’.
Untuk mempraktikkannya, kunci pentingnya adalah lebih banyak mendengar daripada berbicara, memahami apa yang dirasakan dan dipikirkan orang lain.
Dalam kehidupan sosial, seseorang juga bisa lebih peka dengan kondisi kelompok.
Konsep tradisional nenek moyang orang Korea ini sangat menghargai ‘kesadaran situasional’, di mana setiap orang bisa menempatkan diri dengan sebaik mungkin.
Seperti yang disampaikan Euny Hong, prinsipnya adalah untuk belajar membangun kepercayaan, koneksi, dan harmoni.
Erat dengan kultur bangsa Korea dan membantu negara bangkit dan semakin maju
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari, juga tidak lepas dari etika masyarakat Korea yang sangat memperhatikan hierarki dan usia. Lebih dari sekadar gaya hidup, ini adalah tentang bagaimana memperlakukan orang lain.
Cara bersikap dan berkomunikasinya akan jelas berbeda, tergantung dengan siapa. Orang Korea zaman dahulu sudah berusaha menanamkan konsep ini ke anak-anak sejak dini.
Jadi, anak-anaknya sudah terbiasa mempraktikkannya dalam kultur hidup sehari-hari.
Meskipun generasi mudanya kini tidak banyak yang menerapkannya, tapi ternyata konsep hidup seperti ini pernah membantu Korea untuk bangkit dari keterpurukan.
Kemudian berkembang cepat dari masa susahnya menjelma jadi salah satu negara yang maju dan memiliki kekuatan ekonomi. Di tengah kemajuan, tapi tetap menjaga akar budaya yang kuat dari generasi ke generasi.
Baca juga: Mengenal Buah Tin, Penuh Manfaat dan Disebut di Kitab Suci
Bisa melatih kepekaan dalam hal personal, dunia kerja, sampai urusan asmara
Dalam kehidupan personal, nunchi bisa melatih kepekaan dan membantu untuk menyesuaikan diri. Dalam dunia kerja pun bisa lebih memudahkan, misalnya seorang HRD yang mewawancarai kandidat atau calon karyawan.
Setelah memperhatikannya, kemudian bernegosiasi, mendengarkan secara cermat sebelum membicarakan hal penting.
Dalam urusan asmara, sejak PDKT misalnya bisa dipraktikkan dengan cara menghindari topik berat di awal perjumpaan dan lebih banyak memperhatikan.
Intinya harus belajar mendengarkan agar bisa memahami, jika situasi terasa tidak nyaman.
Meskipun identik dengan tradisi nenek moyang, ini tidak ada kaitannya dengan hal klenik, tenaga dalam, dan semacamnya.
Secara psikologis, ini justru lebih mirip dengan mindfulness yang berfokus pada waktu sekarang dan tempatnya berada saat itu.
Untuk melatihnya, ada beberapa hal sederhana yang bisa dipraktikkan sehari-hari
Jika sudah terbiasa, maka di dalam diri akan lebih tenang dan pikiran pun tidak melayang ke mana-mana. Memang hal ini tidak selalu mudah, apalagi di era digital banyak sekali distraksi.
Bukannya memfokuskan lima indera untuk memperhatikan sekitar, malah sibuk memeriksa banyaknya notifikasi media sosial. Segala kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan teknologi juga tidak selalu baik efeknya.
Jika ingin mempraktikkannya, apa saja hal sederhana yang bisa dipraktikkan?
- Mendengarkan lebih banyak daripada berbicara.
- Memperhatikan bahasa non-verbal lawan bicara.
- Tidak cepat berkomentar ketika bertemu situasi yang baru, coba biarkan mata dan telinga bekerja lebih dulu.
- Misalnya sedang memasuki ruangan, fokus pada yang ada di dalam ruangan tersebut.
- Bersikap tenang dan mempercayai kata hati.
Mungkin kamu juga beberapa kali sudah melakukan hal-hal dalam daftar di atas. Jadi secara tidak sadar telah mempraktikkan nunchi dalam kehidupan sehari-hari.
0 comments