Keris Semar Mesem, Benda Pusaka Jawa Pemikat Hati Lawan Jenis

Dalam cerita pewayangan di Jawa, Semar memiliki karakter seperti dewa yang berkuasa membenahi sifat-sifat manusia.

Sebagai sosok yang dituakan di antara tokoh-tokoh pewayangan lainnya, ia dipercaya mempunyai kesaktian dan filosofi hidup yang luar biasa.

Kesaktiannya juga tersalurkan pada benda-benda tertentu, misalnya Keris Semar Mesem. Sebagai salah satu benda pusaka, keris ini dianggap memiliki energi spiritual yang banyak kegunaannya.

Pemiliknya pun banyak menaruh harapan, agar benda kecil tersebut akan memudahkan untuk menaklukkan hati lawan jenis dan menarik keberuntungan lainnya.

Baca juga: Batu Merah Delima, Harganya Selangit dan Dianggap Memiliki Kesaktian

Identik dengan kepercayaan masyarakat Jawa kuno, tapi disertai ukiran huruf Arab

(foto: spiritualnusantara)

Benda pusaka Keris Semar Mesem bisa dibilang langka, dan cara untuk memilikinya tidak mudah. Dilihat sekilas, bentuknya memang berbeda dari keris-keris pada umumnya.

Bukan memanjang, tapi  mirip badan Semar pada cerita pewayangan. Dibuat dari bahan logam kuningan, ukurannya cenderung kecil yaitu 6×4 cm untuk tinggi dan lebarnya.

Tidak hanya untuk pelet lawan jenis, benda ini digunakan sebagai penarik keberuntungan seperti dalam urusan perdagangan dan kedudukan sosial.

Meskipun identik dengan kepercayaan Jawa kuno, keris ini juga unik karena dilengkapi dengan ukiran huruf Arab, seperti lafaz doa.

Di dalam keris diisi energi khusus yang mempengaruhi pikiran bawah sadar

(foto: kangrizalspiritual)

Di dalam Keris Semar Mesem diisi dengan ajian yang didapat dari ritual dan pembacaan mantra. Energi yang tak kasat mata pada keris dipercaya berasal dari Tuhan, lalu ‘diolah’ dengan berbagai ritual.

Setelah energinya terisi dan terkunci ke dalam keris, pemiliknya bisa menggunakannya sesuai ketentuan yang disepakati.

Sejak zaman Hindu Buddha dahulu, sampai di masyarakat modern, benda ini bekerja dengan kekuatan mistis dan berpengaruh pada pikiran bawah sadar seseorang. Khususnya, orang yang sedang disukai bisa berbalas menyukai juga.

Dengan mantra pengikat sukma, orang yang sudah berpasangan pun bisa menggunakannya agar pasangannya tidak bosan atau melirik orang lain.

Baca juga: Kisah Pohon Gharqad, Memiliki Duri Beracun dan Jadi Tempat Bersembunyi Yahudi

Sebelum dipakai, harus dibacakan mantra dan dicelupkan dulu ke dalam air

(foto: shopee))

Pada awalnya, pemilik dan penggunanya adalah kaum pria, tapi seiring waktu juga banyak wanita yang memilikinya.

Menurut cerita turun temurun di masyarakat Jawa, konon zaman dahulu Keris Semar Mesem pernah dipakai Jaka Tingkir, Ki Ageng Pemanahan, dan Ki Ageng Selo untuk memikat lawan jenis, alat mengobati bayi yang sakit, bahkan membantu yang terkena gangguan jin.

Cara memakainya di zaman dahulu, cukup dicelupkan saja ujung keris ke dalam setengah gelas air putih dan airnya diminumkan untuk bayi atau orang sakit sampai habis airnya.

Reaksinya terjadi dengan cepat, karena bayi bisa langsung berhenti dari tangisannya.

Untuk tujuan yang lain, keris akan bekerja dalam waktu lama seperti misalnya orang-orang yang menggunakannya agar awet muda dan tampak lebih berwibawa.

Motifnya yang asli memiliki ukiran yang terlihat usang

(foto: kumparan)

Karena bentuknya cukup sederhana, beberapa orang bisa membuat yang palsu dengan desain yang mirip seperti yang diperkenalkan nenek moyang dahulu.

Motif yang asli terlihat memiliki ukiran yang agak usang seperti benda kuno, daripada ukiran yang ada pada keris yang palsu.

Walau sebenarnya keris Semar ada beberapa yang lainnya, tapi Keris Semar Mesem termasuk paling familiar di masyarakat.

Bagi yang tidak mempercayai kesaktiannya, Keris Semar Mesem dianggap sebagai benda koleksi yang unik dan bernilai budaya.