inspirasi
Dikenal Sebagai Istri Soekarno Paling Cantik, Ratna Sari Dewi Kini Eksis Jadi Youtuber
Sudah menjadi rahasia umum presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, memiliki lebih dari satu istri. Salah satunya dengan gadis asal Jepang, Naoko Nemoto atau yang akrab disapa Ratna Sari Dewi.
Ia menjadi salah satu istri Bung Karno yang menyaksikan banyak cerita penting sang proklamator. Salah satunya ketika Bung Karno terpaksa diturunkan dari jabatannya sebagai presiden.
Kini berusia 80 tahun, Ratna Sari Dewi masih terlihat cantik di usianya. Dilansir dari channel Youtube CNN Indonesia, wanita yang akrab disapa Dewi Fujin atau yang berarti Madame Dewi ini bercerita pertama kali bertemu dengan Bung Karno di usianya yang ke-19.
Saat itu ia melihat Bung Karno sebagai sosok yang karismatik dan peduli pada sesama.
Baca juga: Inilah Fakta Unik Hagia Sophia, Kembali Jadi Masjid & Jadi Simbol Dua Agama
Pertemuan pertama dengan Soekarno ketika pesta teh di Tokyo
Wanita kelahiran 6 Februari 1940 ini pertama kali bertemu dengan Soekarno saat sang proklamator mengunjungi Jepang pada 16 Juni 1959.
Saat itu ia diundang oleh temannya untuk menghadiri pesta teh di Hotel Imperial, Tokyo. Di sana, Ratna Sari Dewi memperkenalkan diri di hadapan Soekarno.
“Saya memperkenalkan diri, menyebutkan nama saya, saat itu sedang acara pesta teh sederhana,” katanya dalam acara Insight with Desi Anwar yang tayang di CNN pada 2016 lalu.
Selain mengenang Bung Karno sebagai sosok yang karismatik, Ratna Sari Dewi juga dibuat kagum oleh pengetahuan Soekarno mengenai sejarah jepang.
Ia juga tak menyangka Bung Karno menguasai beberapa bahasa asing. Ia menggambarkan Bung Karno sebagai sosok yang berkeinginan kuat, pekerja keras dan memiliki tanggung jawab yang besar.
Namun ia membantah bahwa langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Cintanya tumbuh lantaran keduanya terus bertemu saat Bung Karno bertugas di Jepang.
Ia juga pernah diundang ke Indonesia selama 2 pekan. Berada di Tampaksiring, Bali, Ratna Sari Dewi yang saat itu berusia 19 tahun dilamar Soekaro.
“Jadilah inspirasi hidupku, jadilah teman hidupku, bahagiakanlah hidupku,” ujar Bung Karno kala itu.
Jadi istri presiden dan perseteruan dengan istri keempat Soekarno
Setelah menikah dengan Bung Karno, kehidupannya berubah. Ia merasakan perbedaan budaya dan bahasa yang jauh dari negara asalnya. Bahkan pada 6 bulan pertama, ia mengaku tak bisa makan masakan Indonesia.
Namun hal ini berlangsung sementara. Ia bahkan perlahan menyukai perbedaan suhu dan keadaan di Indonesia.
“Bahkan sekarang, saya lebih menyukai makanan Indonesia daripada makanan Jepang,” ujarnya seperti dilansir dari Tribunnews.
Menjadi istri orang nomor satu di Indonesia, ia sempat mendapat perlakuan tak menyenangkan dari Hartini, istri keempat sang proklamator.
Ia tak pernah bertemu dengan Hartini hingga hari kematian Soekarno pada 21 Juni 1970. Ia mengatakan teman-teman Hartini berusaha melakukan sesuatu untuk menyakitnya.
“Sedangkan Ibu Hartini lahir dan besar di Indonesia. Ia memiliki banyak teman di sini, temannya di Jakarta dan di Bogor mencoba segala hal untuk menyakiti saya. Anda tidak akan bisa membayangkan apa yang sudah saya lalui,” ungkapnya.
Surat cinta dan perpisahan dengan Soekarno
Ratna Sari Dewi ternyata pernah menemukan surat cinta dari Soekarno. Surat ini menunjukkan rasa cinta yang begitu besar dari sang proklamator kepadanya.
“Kalau aku mati, kuburlah aku di bawah pohon yang rindang. Aku mempunyai istri yang aku cintai dengan segenap jiwaku. Namanya Ratna Sari Dewi. Kalau ia meninggal kuburlah ia dalam kuburku. Aku menghendaki ia selalu bersama aku,” tulis dalam surat tersebut.
Saling mencintai, mereka harus diuji ketika dunia politik Indonesia memanas. Saat itu Soekarno harus rela menyerahkan jabatannya kepada Soeharto.
Kehidupan sang proklamator juga berubah total dan kesehatannya makin menurun. Ratna Sari Dewi yang tengah mengandung anak pertama mereka memutuskan untuk pergi ke Paris.
Ia tidak bermaksud untuk meninggalkan sang suami. Ini dilakukan untuk menjaga anak mereka dalam kandungannya. Akhirnya ia pun melahirkan seorang anak perempuan bernama Kartika Sari Dewi.
Baca juga: 5 Kasus Kepribadian Ganda Paling Terkenal di Dunia, Ada yang Terlibat Kasus Kriminal
Dikenal sebagai sosok kontroversial dan meluncurkan buku
Di negara asalnya, ia dikenal sebagai sosok yang kontroversial. Terutama usai menerbitkan buku Madame de Syuga pada 1998 lalu. Dalam buku itu, ia memperlihatkan lekuk tubuhnya. Ia berpose dengan tubuh penuh tato dan berpose semi telanjang.
Buku ini hanya diterbitkan di Jepang dan dilarang beredar di Indonesia. Tidak melihat karya seni tato dalam buku tersebut sebagai keindahan, sebagian orang berpendapat karya itu mencemarkan nama baik Soekarno.
Ia dituding telah mencoreng nama proklamator. Namun baginya, pose dalam Madame de Syuga tak seharusnya dipandang sebagai aksi asusila, tetapi penghormatan terhadap tubuh perempuan yang sempurna.
Kabar Ratna Sari Dewi yang makin eksis di dunia maya
Dalam wawancara dengan Desi Anwar pada 2016, Ratna Sari Dewi sempat mengatakan ia sibuk bekerja di saluran televisi Jepang.
“Acara talkshow, variety show, perjalanan, acara kuis, kebanyakan di program itu saya memberikan komentar,” ucapnya kala itu.
Selain itu ia juga disibukkan dengan bisnis perhiasan dan kosmetiknya. Ia juga pernah tampil menjadi juri untuk kontes kecantikan, seperti Miss International 2005 di Tokyo.
Seakan mengikuti perkembangan zaman, Ratna Sari Dewi memulai debutnya sebagai Youtuber pada 9 Juli 2019 lalu. iIa menyajikan berbagai hal menarik yang belum banyak orang tahu.
“Saya memulai sebagai Youtuber seperti juga orang lain melakukan hal yang sama,” ungkapnya. Melalui kanal Lady Dewi Channel.
Salah satunya yang menarik perhatian ketika ia mencoba minuman yang sedang tren, bubble tea. Ia justru berpendapat bahwa bubble tea sudah ia coba 60 tahun lalu di Indonesia, yaitu cendol.
“Bagaimanapun, saya kira saya pernah mencoba bubble tea jauh sebelum orang Jepang kebanyakan. 60 tahun lalu saya minum banyak bubble tea di Indonesia,” ujanya dalam video yang diunggah pada 2 Agustus 2019 lalu.
0 comments