inspirasi
Kisah Nabi Daniyal, Menjinakkan Singa dan Makamnya Dirahasiakan
Salah seorang nabi yang pernah diutus untuk kaum Bani Israil adalah Nabi Daniyal. Namanya juga dikenal sebagai Daniel di kalangan umat Yahudi dan Nasrani.
Sosoknya dikenal pandai untuk menafsirkan mimpi. Kepandaiannya membawanya kepada peran baru, yaitu menjadi penasihat raja.
Tapi, karena difitnah, raja pun menjatuhinya hukuman. Di dalam masa hukuman itulah, terjadi keajaiban.
Baca juga: Jadi Simbol Kekuatan Rusia, Inilah Keindahan Istana Kremlin yang Bersejarah
Nabi Daniyal terkenal dengan kepandaiannya menafsirkan mimpi
Suatu hari di Babylonia, Raja Nebukadnezar bermimpi menyaksikan patung yang sangat besar. Patungnya terbuat dari logam yaitu berkepala emas, berlengan perak, berbadan tembaga, dan berkaki besi.
Tapi dalam mimpi sang raja, patung yang sangat besar hancur dan berserakan karena dilempari batu. Raja merasa sangat penasaran apa makna mimpinya.
Dicarilah ke seluruh penjuru negeri orang-orang yang pandai menafsirkan mimpi, tapi tidak kunjung ditemukan.
Setelah berbagai upaya, Raja Nebukadnezar dipertemukan dengan Nabi Daniyal yang reputasinya baik sebagai penafsir mimpi.
Perangkat kerajaan iri dengan jabatan yang diberikan pada Nabi Daniyal
Ketika tiba di istana, maka Nabi Daniyal segera menafsirkan mimpi sang raja. Patung yang besar adalah simbol penguasa yang silih berganti.
Anggota badan dan bahan penyusunnya yang berbeda-beda adalah tanda bahwa kerajaan akan berganti-ganti.
Bahan emas melambangkan Kerajaan Babylonia yang akan hancur tergantikan oleh Kerajaan Persia dengan lambang perak.
Bahan tembaga melambangkan Kerajaan Yunani, dan bahan besi melambangkan Kekaisaran Romawi. Tapi, semua penguasa akan mengalami kehancuran.
Karena jawabannya meyakinkan, maka raja mengangkatnya jadi seorang penasihat kerajaan. Sayangnya kepandaiannya memicu rasa iri dan dengki di kalangan perangkat kerajaan.
Setelah raja terhasut, Nabi Daniyal dihukum bersama singa di dalam lubang
Berbagai macam fitnah pun diarahkan padanya. Tujuannya adalah agar raja terpengaruh dan tidak percaya lagi pada Nabi Daniyal sebagai penasihatnya. Ternyata, raja terhasut dan Nabi Daniyal terancam hukuman dari raja.
Pengawal dari kerajaan siap untuk mengeksekusi hukuman dengan membuat lubang. Ada dua singa yang diletakkan di dalam lubang.
Raja memerintahkan agar para pengawal memasukkan badannya ke dalam lubang yang sudah berisi singa-singa lapar.
Tapi, ia tidak henti-hentinya meminta perlindungan Allah, maka keajaiban pun datang. Mendadak, singa terdiam dan menutup mulut masing-masing.
Bukannya memakan, justru singa-singa di dalam lubang jinak di hadapannya seperti hewan peliharaan.
Meskipun singa-singa di dalam lubang cenderung jinak padanya, tapi persoalan lain pun muncul.
Beberapa hari Nabi Daniyal berada di dalam lubang bersama dua ekor singa. Di dalamnya tidak ada makanan dan minuman. Karena doanya tidak putus, Allah pun menurunkan keajaiban lainnya.
Baca juga: Keunikan Pohon Zaitun, Bermanfaat untuk Kesehatan dan Melambangkan Perdamaian
Terjadi keajaiban yang didatangkan Allah melalui nabi lain dari Palestina
Diutuslah Nabi Armiya atau Yeremia, nabi lain di Palestina, untuk memberikan bahan makan untuknya.
Tapi Nabi Armiya bingung ketika mendapat perintah karena posisinya yang jauh, yakni dari Palestina ke Babylonia yang kini masuk wilayah Irak.
Dikisahkan bahwa tiba-tiba tubuh Nabi Armiya terbawa oleh sesuatu yang bergerak cepat menuju ke Babylonia, tepatnya ke lubang tempat Nabi Daniyal dihukum.
Saat Nabi Armiya tiba di atas lubang, Nabi Daniyal bertanya siapakah yang datang.
“Aku adalah Armiya, Tuhan telah mengutusku untuk datang kepadamu,” jawab Nabi Armiya sambil memberi makanan dan minuman.
Keduanya berbicara dan mengagungkan kekuasan Allah. Nabi Daniyal bersyukur atas keajaiban yang diterimanya.
Makamnya dirahasiakan agar tidak menjadi sesembahan
Meskipun kitab suci Alquran tidak menyebutkan kisahnya, tapi di masa pemerintahan para sahabat Nabi Muhammad, pernah ditemukan sebuah naskah suci sekaligus jasad Nabi Daniyal.
Penemuannya terjadi pada era khalifah Umar bin Khatab. Yang menemukan jasadnya dan naskah suci adalah Abu Musa Al Asy’ari.
Naskah suci diterjemahkan oleh Abu Khalid bin Dinar ke Bahasa Arab untuk diserahkan pada khalifah Umar bin Khatab.
Tapi, pemakamannya dirahasiakan. Sesuai perintah Umar bin Khatab, tujuannya adalah agar manusia tidak menjadikannya sebagai sesembahan untuk mendapat keberuntungan.
Meski dirahasiakan, sampai sekarang tidak sedikit negara yang kemudian mengklaim keberadaan makam Nabi Daniyal.
0 comments