Kisah Nabi Daud, Menjadi Raja dan Suaranya Sembuhkan Orang Sakit

Nabi Daud adalah seorang hamba Allah dan khalifah-Nya yang diutus untuk umat di wilayah Baitul Maqdis.

Allah telah memberikannya kekuasaan dan kenabian (nubuwwah) dengan kebaikan dunia dan akhirat.

Nabi Daud adalah seorang raja untuk sekelompok manusia dan di sisi lain juga nabi untuk sebagian yang lain.

Jika dilihat nasabnya, ia termasuk keturunan dari Nabi Ibrahim. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa fisiknya pendek, bermata biru, dan rambutnya jarang.

Hatinya suci dan merupakan seorang pemberani. Banyak keistimewaan hidupnya yang bisa menambah keimanan umat di kemudian hari. Inilah kisah Nabi Daud.

Baca juga: Perampok Cerdik Johny Indo, Pernah Dijuluki Robin Hood Indonesia

Berani menghadapi pasukan Jalut dan dikenal cerdik mengatur strategi perang

(foto: thebookpalace)

Banyak hikmah dalam kisah Nabi Daud. Salah satunya adalah peristiwa perang di antara pasukan tentara Raja Thalut melawan pasukan Jalut (Goliath) yang ukurannya sangat besar.

Saat Jalut menantang bertarung, pasukan Raja Thalut masih belum ada keberanian menghadapinya.

Posisi Nabi Daud yang menjadi prajurit Raja Thalut dikenal cerdik dalam membuat strategi.

Ia menjadi satu-satunya orang yang sanggup melawan pasukan Jalut yang jauh lebih besar. Kemenanganna diabadikan dalam Alquran.

Bisa melunakkan besi untuk membuat baju-baju perang sebagai pelindung kaumnya

(foto: murals)

Atas dukungan Bani Israil, ia menjadi seorang raja setelah kekuasaan Thalut berlalu.

Allah memberinya pertolongan tentang tata cara membuat baju besi untuk perang dan melindungi prajurit dari serangan musuh.

Kemampuannya melunakkan besi juga termasuk ke dalam mukjizat kenabian yang dimiliki.

Ketika tangannya menyentuh sebuah potongan besi, maka besi menjadi lunak dan dapat diubah jadi beragam alat tanpa harus ditempa pembakaran layaknya besi pada umumnya.

Sesuai perintah Allah dalam QS Saba’ ayat 11, baju besi yang dipakai untuk perang ukurannya besar-besar.

Meskipun besar, tapi tidak terlalu tebal karena bisa cepat retak dan tidak dipasang dengan paku agar mudah digerakkan.

Baca juga: Kisah Nabi Adam, Manusia yang Pertama Menjadi Khalifah di Dunia

Orang yang sakit bisa sembuh hanya dengan mendengar suara merdunya

(foto: unitedwithisrael)

Selain menjadi seorang raja yang punya kepandaian mengatur strategi peperangan, Allah juga memberinya mukjizat dan keluasan ilmu untuk menunaikan tugas kenabian.

Keistimewaannya juga terlihat di salah satu mukjizat yang lain yaitu bersuara merdu. Saat ia membaca lantunan kitab Zabur, maka orang sakit yang mendengarnya bisa sembuh.

Bacaan ayat-ayat Zabur yang dilantunkan dengan merdu, membuat angin berhembus tenang dan sungai pun berhenti mengalir sejenak.

Bukan hanya disenangi manusia, suaranya disenangi oleh makhluk-makhluk di bumi.

Allah juga menundukkan gunung-gunung dan burung supaya bertasbih bersama. Keajaiban seperti itu merupakan mukjizat dari Allah yang tidak diberikan pada nabi lain.

Bersama putranya membangun tempat yang menjadi kiblat pertama umat Islam

(foto: cnn)

Keistimewaan yang ada pada dirinya bukan hanya terlihat di medan perang, dalam hal melindungi pasukan dengan baju besi, atau menyembuhkan orang sakit dengan suaranya, tapi juga tentang perannya menjadi ayah.

Bersama putranya, yaitu Nabi Sulaiman, ia sempat membangun salah satu tempat suci sebagai kiblat pertama umat Islam.

Tempat suci yang dibangun adalah Baitul Maqdis. Kini, wilayah Baitul Maqdis dikenal sebagai Masjidil Aqsha di kota Yerusalem.

Selama kurang lebih 40 tahun lamanya menjalankan tugas kenabian di tengah kaum Bani Israil dalam waktu, Nabi Daud wafat pada usianya yang ke-100 tahun.

Makamnya yang ada di daerah Bukit Zion, Yerusalem masing sering diziarahi oleh umat Islam, Nasrani, dan Yahudi dari seluruh dunia.