lifestyle
Mengenal Zero Waste, Gaya Hidup Bebas Sampah Peduli Lingkungan
Zaman modern banyak mendorong manusia untuk jadi konsumtif. Akibatnya, sampah pun jadi makin menggunung. Tidak semua sampah yang dibuang setiap harinya bisa langsung terurai.
Jika hal ini terus dilakukan tanpa pertimbangan, tentu tidak baik efeknya bagi anak cucu kelak.
Itulah mengapa banyak orang yang sekarang mulai mencoba zero waste lifestyle atau gaya hidup minim sampah yang ramah lingkungan.
Memang bagi sebagian orang, zero waste terkesan mustahil karena setiap harinya masih tergantung pada plastik dan bungkus kemasan yang sekali pakai.
Baca juga: Mengenal Buah Tin, Penuh Manfaat dan Disebut di Kitab Suci
Fokus untuk mengurangi pemakaian barang sekali pakai yang mencemari lingkunganÂ
Beberapa tahun terakhir, istilah zero waste makin familiar di media sosial dan sering menjadi topik pembicaraan generasi muda yang mulai peduli lingkungan.
Seiring dengan makin gawatnya masalah lingkungan, banyak pula orang-orang yang gigih mengampanyekan tentang gaya hidup minim sampah dan tidak konsumtif.
Meskipun manfaatnya sangat besar untuk jangka panjang, tapi tidak sedikit masyarakat yang masih ragu karena merasa tidak bisa untuk terbebas dari sampah. Padahal zero waste bukan berarti 100% terhindar dari sampah.
Tapi fokusnya adalah mengurangi pemakaian bahan sekali pakai yang bisa membuat lingkungan tercemar, khususnya karena bahan sekali pakai seperti sedotan, kantong dan gelas plastik, dan sterofoam
Bisa mendorong untuk lebih hemat dalam hal pengeluaran sehari-hari
Kamu mungkin sudah terbiasa terpapar banyak iklan yang mendorong ke arah gaya hidup konsumtif.
Memang strategi marketingnya berusaha membuat konsumen menganggap bahwa sesuatu yang dimiliki sekarang tidak cukup.
Iklan pun mendorong masyarakat untuk memperbarui model atau jenis barangnya supaya tidak terlihat ketinggalan zaman, meski sebenarnua belum butuh-butuh amat.
Sebaliknya, gaya hidup zero waste mendorong supaya lebih hemat karena saat berbelanja akan fokus hanya ke barang-barang yang paling dibutuhkan.
Dengan membedakan keinginan dan kebutuhan, maka pengeluaran bisa dikurangi.
Hemat di sini juga bisa dimulai dari urusan makan sehari-hari. Buat kamu yang terbiasa masak sendiri pastinya akan mudah menerapkannya karena bisa mengurangi pengeluaran untuk makan di luar dan juga memastikan makanan di rumah lebih sehat.
Baca juga: Apa Itu Nunchi, Gaya Hidup Bahagia yang Populer di Korea
Lebih kreatif untuk memanfaatkan barang-barang lama yang masih bisa dipakai
Gaya hidup minim sampah juga bisa diterapkan dalam hal pemanfaatan barang lama.
Sebelum membuang benda-benda menjadi sampah yang membuat lingkungan tercemar, ada baiknya untuk mencari cara bagaimana memakainya kembali (reuse) atau mendaur ulang (recycle).
Jika dulu semuanya harus membeli yang serba baru, sekarang mulai bisa memanfaatkan barang-barang lama yang dimiliki dan masih dapat dipakai.
Kreativitas pun lebih meningkat karena mulai terbiasa memanfaatkan barang-barang lama menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
Kamu akan jauh lebih bersemangat lagi untuk mempelajari banyak hal yang mungkin belum diketahui sebelumnya, misalnya belajar tentang lingkungan yang sehat, inovasi terbaru soal lingkungan, cara mendaur ulang benda-benda yang dipakai sehari-hari, dan lain-lain.
Saat baru mencobanya, bisa mulai lakukan hal-hal yang praktis dan mudahÂ
Menjalani gaya hidup ini tidak harus langsung sempurna atau benar-benar bebas sampah.
Prosesnya bisa juga memulainya dari hal kecil, sederhana, dan mudah dari diri sendiri dulu, lalu perlahan-lahan mengajak orang terdekat untuk ikut mencobanya.
- Meski tidak mudah pada awalnya, tapi bukan berarti tidak mungkin dibiasakan misalnya dengan hal-hal seperti ini.
- Berbelanja ke supermarket dengan membawa tas belanja sendiri.
- Membeli makan take away dengan menggunakan wadah sendiri agar bisa mengurangi pemakaian plastik sekali pakai.
- Memilih sapu tangan daripada tisu.
- Memakai mens pad untuk menggantikan pembalut.
- Memakai clodi untuk bayi sebagai pengganti popok sekali pakai.
Masih banyak lagi hal-hal praktis yang bermanfaat untuk mengurangi sampah sehari-hari.
Saat baru memulainya, kamu bisa coba perbanyak info, update tentang isu-isu lingkungan, hal positif yang bisa dilakukan, dan menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
0 comments