inspirasi
Sejarah Sansekerta, Bahasa India Klasik yang Berpengaruh di Dunia
Banyak istilah dalam bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa Sansekerta. Sebut saja misalnya aksara, bumi, bupati, cakrawala, dan masih banyak lagi.
Bahasa Sanskerta sendiri adalah salah satu bahasa yang tertua di dunia. Sering juga disebut dengan bahasa India klasik. Sebagaimana bangsa manusia, dalam lingustik pun terdapat silsilah pohon keluarga atau stammbaum.
Fungsinya adalah untuk memilah-milah mana saja bahasa yang serumpun. Dilihat dari pohon keluarganya, Sansekerta termasuk ke dalam bahasa Indo-Eropa yang juga dipakai bangsa Eropa dengan sub-bahasa Indo-Iran.
Sebagai bahasa kuno, perkembangannya melalui proses yang panjang.
Baca juga: Mengenal Anunnaki, Sosok Alien dari Bangsa Sumeria yang Kontroversial
Memuat nilai dan filosofi Hindu serta dianggap memenuhi syarat untuk berkomunikasi
Sansekerta diambil dari istilah sam yang berarti ‘sepenuhnya’ dan krit yang berarti ‘selesai’. Bahasa ini dianggap memenuhi syarat untuk menjadi alat komunikasi.
Menurut perkiraan sejarah, bahasa ini sudah ada sejak tahun 1500 SM, dengan pembagian menjadi Sansekerta klasik, tengah, dan juga modern. Masing-masing pembagian punya ciri-ciri berbeda.
Saat itu, untuk penulisan dokumen dengan bahasa Sansekerta disebut veda. Kitab Weda dalam agama Hindu juga memakai bahasa Sansekerta klasik yang di dalamnya memuat nilai-nilai dan filosofi pada Hindu.
Jika bahasa Sansekerta klasik dipakai dalam agama Hindu, Sansekerta tengah dipakai oleh para penganut Jainisme dan Buddha.
Setelah dibuat lebih sederhana, Sansekerta banyak berpengaruh ke bahasa lain
Dalam perkembangannya, bahasa Sansekerta modern menjadi lebih sederhana. Seiring waktu, beberapa kata mulai hilang. Penyederhanaan bahasanya berlaku untuk bahasa sehari-hari.
Beberapa karya sastra fenomenal juga muncul dengan bahasa Sansekerta modern, misalnya Mahabarata dan Ramayana.
Kontribusinya begitu banyak, sampai bisa berpengaruh ke penulisan dan bahasa negara lain.
Mulai dari penulisan devanagari dari India, bahasa Nepali dari Nepal, Bahasa Urdu dari Pakistan, dan Bahasa Indonesia yang banyak menyerap kata-kata dari Sansekerta.
Baca juga: Pahlawan Indonesia, Pilot Amerika Bob Freeberg Hilang Misterius
Bahasa ini banyak diminati masyarakat Jerman dan dipelajari di universitas
Meskipun memiliki sejarah yang panjang, bahasa ini tidak lagi menjadi bahasa utama di negara asalnya. Ternyata di Jerman minat masyarakat pada bahasa ini justru lebih besar.
Masyarakat di Jerman telah lama mengenalnya sebelum pemerintahan kolonial Inggris menduduki India.
Jerman sekarang menjadi yang paling unggul dalam hal ini, bahkan melebihi India. Ada beberapa kampus di Jerman yang membuka jurusan bahasa Sansekerta dan banyak pendaftarnya.
Universitas Heidelberg merupakan kampus terkenal yang menawarkan bidang studi bahasa Sansekerta. Karena jauh melebihi daya tampung, beberapa kali kampus sampai menolak pendaftar.
Semakin berkembang di Indonesia terbukti dengan berdirinya kerajaan Hindu
Bahasa Sansekerta memang banyak dipakai dan dikembangkan oleh kelompok masyarakat kelas atas dan berbudaya. Diperkirakan bahwa bahasa ini umurnya lebih tua dari yang tercatat sejarah.
Mengingat soal tradisi tulisan baru berkembang jauh setelah tradisi lisan. Jadi cukup sulit memastikan usia tepatnya.
Pemakaiannya di wilayah Indonesia juga terkait dengan sejarah panjang, yaitu sejak zaman agama Hindu mulai masuk ke Indonesia.
Saat itu abad ke-5, bahasa Sanskerta dibawa dan dikembangkan oleh orang-orang dari India yang mengajar agama.
Saat budaya dan agama Hindu mencapai kejayaannya di Indonesia pada abad ke-7, bahasa ini semakin banya memengaruhi perkembangan bahasa yang dituturkan orang Indonesia.
Hal tersebut dapat dilihat dari adanya kerajaan-kerajaan Hindu yang berdiri di Indonesia.
0 comments