inspirasi
Siapa Imam Mahdi, Sosok Pemimpin yang Muncul Sebagai Tanda Kiamat
Ada beberapa hal yang menjadi tanda kiamat, salah satunya kemunculan Imam Mahdi di dunia.
Sosoknya merupakan pemimpin yang dihadirkan disaat banyak terjadi kerusakan dan perselisihan di muka bumi menjelang hari kiamat.
Kiamat memang dirahasiakan waktunya oleh Allah dari semua manusia, begitu juga kehadiran Imam Mahdi. Dalam hadits pernah disebut ciri-ciri fisiknya yang punya kening lebar dan hidung mancung.
Selebihnya, tidak banyak petunjuk tentang dirinya. Sampai suatu ketika ada seorang warga Indonesia bernama Imam Mahdi, netizen pun jadi heboh.
Baca juga: Cerita di Balik Ki Ageng Selo, Si Penangkap Petir Inspirasi Cerita Gundala
Datang sebelum kiamat sebagai pemimpin yang menegakkan keadilan di bumi
Namanya berasal dari dua kata dalam bahasa Arab yaitu Imam yang artinya pemimpin dan Mahdi yang artinya mendapat petunjuk. Jadi, Imam Mahdi bisa diartikan sebagai pemimpin yang sudah mendapat petunjuk.
Imam Mahdi bukanlah nama orang, melainkan sebuah gelar seperti gelar amirul mukminin, khalifah, dan sebagainya.
Menurut hadits, ia akan datang sebelum kiamat dan menjadi pemimpin yang menegakkan keadilan di bumi. Diriwayatkan oleh Abu Sai’d Al Khudri Ra, Rasulullah SAW bersabda.
“Al Mahdi akan keluar di akhir kehidupan umatku, Allah akan menurunkan hujan kepadanya sehingga buml menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya, diberikan kepadanya harta yang melimpah, semakin banyak binatang ternak, dan pada saat itu ummat semakin mulia, dan ia memerintah selama tujuh atau delapan tahun.” (HR Al Hakim)
Punya nama asli Muhammad dan ayahnya juga bernama Abdullah
Nama aslinya adalah seperti nama nabi terakhir, yaitu Muhammad. Begitu juga dengan nama ayahnya yang sama seperti nama ayah Nabi Muhammad, yaitu Abdullah.
Ia merupakan seorang keturunan Fathimah binti Muhammad dari anak yang bernama Hasan. Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda.
“Jika tidak tersisa satupun hari di dunia kecuali sehari saja, niscaya Allah akan memperpanjang hari itu dan mengirim seorang pria dari keluargaku, namanya sama dengan namaku, dan nama ayahnya nama ayahku, dia akan menebarkan kebijaksanaan dan keadilan di dunia, saat dunia dipenuhi dengan kezaliman dan ketidakadilan.”
Kehadirannya memang takdir dan merupakan pilihan Allah untuk dapat menumpas hal-hal zalim dan keburukan di dunia. Sebagai pemimpin, ia sangat adil dalam memberdayakan hartanya yang melimpah demi kemajuan umat.
Baca juga: Kisah Si Pitung, Jagoan dari Betawi Pembela Rakyat di Zaman Belanda
Lebih dahulu hadir sebelum kemunculan Dajjal dan turunnya Nabi Isa yang kedua
Kedatangannya berkaitan dengan hari peperangan besar di bumi (al malhamah al kubra).
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, Imam Ahmad, dan Al Hakim, bahwa pusat kepemimpinan umat Muslim saat hari peperangan paling besar adalah di dalam sebuah negeri bernama Ghuthah.
Di sana ada sebuah kota yang bernama Damsyik atau Damaskus, sebagai tempat terbaik untuk umat Muslim pada saat itu.
Sementara itu bangsa Rum bergerak ke Syiria kemudian turun ke Kota A’maq atau Dabiq yang tidak jauh dari Damsyik dalam sekumpulan bala tentara beserta 80 bendera.
Pada masing-masing bendera terdapat 12.000 tentara. Lalu kapan ia akan datang di dunia? Tidak ada informasi yang menegaskan tentang kapan atau di mananya.
Tapi para ulama menyebut bahwa ia hadir sebelum muncul Dajjal dan turunnya Nabi Isa kedua kali, sebagai tanda kiamat kubra atau kiamat besar.
Kehadirannya merupakan takdir Allah dan bukan atas kemauan sendiri
Beberapa ulama seperti Ibnu Hazm, Al Asfaraini,dan Ibnu Taimiyah memberi tambahan gelar al muntadzar atau berarti ‘yang ditunggu’.
Kehadirannya memang sangat dinanti pada saat dunia sudah terlalu banyak kezaliman dan kerusakan.
Sebelum terjadi kiamat, bumi akan diterpa oleh banyak musibah bencana alam, perang, dan jenis kerusakan lain. Diperkirakan kemunculannya adalah ‘penyelamat’ ketika dunia dalam kondisi kacau seperti itu.
Keberhasilannya dalam memimpin membuat Dajjal menjadi marah kemudian keluar dari tempat persembunyiannya.
Itulah bagian dari tanda-tanda awal kiamat. Sementara itu, takdir tentang kiamat juga masih rahasia seperti disebutkan dalam Alquran.
“Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.” (Thaha: 15)
0 comments