film
Sinopsis Forbidden Fatherland, Kisah Keluarga yang Acuh Tak Acuh
Apa rasanya bila kamu mempunyai keluarga yang lengkap, namun tidak punya rasa saling memiliki satu sama lain? Atau… bahkan mereka kerap acuh tak acuh terhadap permasalahan yang kamu alami? Hm, tentunya sangat menyedihkan, ya?
Permasalahan seperti itulah kira-kira yang ingin dibawa oleh sang sutradara ke dalam sebuah film dokumenter Korea berjudul “Forbidden Fatherland”. Mengingat ini film dokumenter bertema keluarga, siap-siap untuk menangis terharu, ya!
Seperti yang dilansir dari trailer film “Forbidden Fatherland”, dokumenter ini memfokuskan kepada kehidupan sebuah keluarga. Di keluarga ini, terdapat seorang ayah yang sudah berusia senja.
Baca juga: Sinopsis Baseball Girl, Cerita Sepak Terjang Seorang Atlet Baseball
Ayah tersebut selalu ada untuk keluarganya, memenuhi kebutuhan keluarganya dengan sedemikian rupa. Sayangnya, kehidupannya sebagai ayah tersebut tidak dapat dirasakannya dengan indah dan menyenangkan.
Alih-alih merasa nyaman dan senang dikelilingi keluarganya, ayah tersebut menjalani hari-harinya tanpa senyum. Rupanya, keluarganya tersebut mempunyai karakter acuh tak acuh.
Sungguh suatu kehidupan yang sepi dan menyedihkan, bukan? Apalagi, di usianya yang menginjak 7o tahun, sosok ayah tersebut seperti sudah tidak terlalu dianggap lagi oleh keluarganya.
Film dokumenter berdurasi 71 menit ini merupakan hasil karya sutradara bernama Kim Lyang. Suatu kerja yang bagus dari sutradara bertangan besi ini, karena sesungguhnya jarang sekali ada yang membuat film dokumenter dan mengangkat isu keluarga sehari-hari yang nyata.
Baca juga: Sinopsis You’re There, There Was Such a Time, Kisah Inspiratif Bocah Korban Bully
Kim Lyang sendiri memang belum dikenal publik akan karya-karyanya di dunia perfilman. Hal ini memang wajar, mengingat film dokumenter “Forbidden Fatherland” adalah karya besar pertamanya. Meskipun karya pertama, karyanya ini sungguh hebat, ya!
Film dokumenter yang tayang 18 Juni 2020 ini juga dikenal dengan judul asli “Badaro Kaja”. Sarat dengan pesan moral yang akan membuat haru, film dokumenter ini sangat pantas untuk kamu tonton!
0 comments