5 Fakta Jamur Truffle, Harganya Bisa Mencapai Milyaran

Beberapa jenis mahan makanan memiliki harga yang fantastis seperti jamur truffle.

Jamur yang unik ini sempat viral dan jadi pembicaraan warganet ketika Chef Arnold, salah satu juri MasterChef Indonesia memperlihatkan jamur ini di dalam kulkasnya.

Tidak main-main, jamur ini diklaim menjadi salah satu jamur paling mahal sedunia. Keberadaannya sudah sejak dulu, tapi tidak sedikit masyarakat yang belum mengenal seluk beluknya.

Buat yang sudah tahu fakta jamur termahal ini, sebagian memang tidak mudah untuk mengonsumsinya. Harganya per kilogram adalah berkisar 10 juta bahkan mencapai milyaran jika berasal dari habitat aslinya.

Selain harganya selangit, keberadaannya juga bisa dikatakan langka. Berikut fakta-fakta jamur truffle.

Baca juga: 5 Fakta tentang Mukbang, Tren Makan Besar ala Korea Selatan

1. Perlu budidaya secara khusus agar bisa tumbuh

(foto: phinemo)

Faktanya, jamur truffle memang bukan jamur biasa. Pertumbuhannya tergolong liar, alami, dan tidak dikontrol waktu produksinya. Tempat yang cocok untuk jamur ini adalah yang cenderung sejuk, lembap, atau dingin.

Jamur ini juga bisa tumbuh pada beberapa pohon misalnya pohon oak, pinus, dan pohon hazel. Kebanyakan habitatnya adalah di Eropa an Perancis dan sebagian di Australia.

Proses untuk pertumbuhannya memang relatif lambat dan ketika sudah diangkat dari tanah pun tidak bisa bertahan lama. Faktor yang berpengaruh adalah cuaca dan kondisi tanah.

2. Tumbuh di daratan Eropa pada musim dingin

(foto: pinterest)

Alasan mengapa jamur truffle sangat mahal di Indonesia adalah karena asalnya jauh, yaitu di daratan Eropa. Memang saat ini mulai dibudidayakan di Indonesia, tapi spesiesnya tidak sama seperti di daerah asalnya.

Sejak pertama kali ditemukan dan dikenal di Eropa, terdapat dua macam jamur truffle yaitu jamur truffle putih dan hitam.

Truffle putih berasal dari Piedmont, Italia Utara, sedangkan Truffle hitam dari wilayah Perigord, Prancis bagian barat daya.

Pada umumnya jamur ini bisa didapatkan pada musim gugur sampai musim dingin antara bulan September sampai Desember.

Baca juga: Perbedaan Teriyaki dan Yakiniku, Kuliner Favorit Khas Jepang

3. Proses untuk panennya juga tidak mudah

(foto: pinterest)

Alasan lain yang menjadi sebab harganya sangat mahal adalah karena panennya sulit. Jika sudah tumbuh, jamurnya tidak akan langsung keluar begitu saja dari dalam tanah.

Tapi, saat sudah siap dipanen, jamurnya akan melepaskan semacam aroma dari senyawa tertentu.

Manusia tidak mudah menghirupnya, tapi hewan seperti anjing pelacak dan babi hutan bisa. Manusia bisa memanfaatkan hewan yang terlatih untuk melacak keberadaannya.

4. Tidak bisa disimpan terlalu lama setelah dipanen

(foto: pinterest)

Fakta jamur truffle selanjutnya adalah tidak bisa disimpan sembarangan. Menurut C&EN (Chemical and Engineering News), aroma khas dari jamur ini adalah dari senyawa metana yang terkandung di dalamnya.

Aromanya yang unik cepat memudar jika sudah dipanen. Selain aromanya, rasanya pun akan berubah setelah 7 sampai 10 hari.

Durasi untuk menyimpanannya pun juga sangat terbatas. Itulah mengapa, agar rasanya tetap lezat, jamur ini seharusnya cepat diolah setelah dipanen.

5. Juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan tubuh

(foto: piterest)

Terlepas dari fakta jamur truffle yang harganya mahal, apa saja manfaatnya? Ternyata memang di dalam jamur spesial ini ada beberapa manfaat untuk kesehatan.

Jamur ini dinilai bisa membantu pencegahan kanker. Di dalamnya ada kandungan antioksidan dan juga anti inflamasi yang tentu bermanfaat sekali sebagai pencegah risiko kanker.

Saat dikonsumsi, kandungan jamur truffle disebut-sebut bisa menghentikan tumbuhnya sel kanker dalam tubuh. Jadi, tubuh pun pelan-pelan jadi lebih kebal dari sel kanker.

Bukan hanya itu, manfaat lainnya adalah untuk kelancaran peredaran darah, obat sakit kepala, dan juga membantu untuk membentuk otot.

Demikianlah fakta jamur truffle yang harganya sangat fantastis. Ternyata memang ada beberapa alasan mengapa harganya mahal.