inspirasi

Taekwondo: Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting

Penulis:   | 

Taekwondo adalah olahraga beladiri dari Korea Selatan yang sudah mendunia. Beberapa tahun belakangan ini, popularitasnya semakin meningkat.

Makin banyak juga generasi muda Indonesia yang senang mempelajarinya. Asal usulnya sudah lebih dari seribu tahun lalu sejak Korea masih berbentuk kerajaan.

Bukan sekadar olahraga, tapi juga bagian dari seni dan budaya bangsa.

Kali ini kita akan bahas seputar asal-usul atau sejarah dari taekwondo yang menjadi salah satu beladiri terpopuler di dunia.

Baca juga: Kriket: Sejarah, Ukuran Lapangan, Aturan Permainan, dan Istilah Penting

Sejarah taekwondo tidak lepas dari perkembangan budaya tradisional Korea

Taekwondo: Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting

(foto: pinterest)

Nama taekwondo berasal dari bahasa Korea yang terdiri dari tiga kata yaitu; tae, kwon, dan do. Tae artinya kaki, kwon artinya pukulan dengan tangan, dan do artinya seni.

Jadi, maknanya secara keseluruhan adalah seni memakai kaki atau tangan sebagai senjata untuk membela diri.

Perkembangan taekwondo di Korea sudah ada sejak tahun 37 M pada era Dinasti Goguryeo. Masyarakat pada saat itu menyebutnya dengan beberapa versi berbeda, misalnya; subak, taekkyon atau taeyon.

Sampai abad ke-20 awal, taekwondo masih ditampilkan dalam pertunjukkan budaya untuk ksatria kerajaan.

Di era penjajahan Jepang di Korea, taekwondo dan beberapa budaya tradisional lain banyak ditekan perkembangannya.

Sampai pada saat kemerdekaan Korea pada tanggal 15 Agustus 1945, rakyatnya baru mulai lagi mengajarkan beladiri ini.

Master taekwondo bernama Kim Un Yong tahun 1973 mendirikan Federasi Taekwondo Internasional atau World Taekwondo Federation yang berpusat di kota Seoul. Sejak saat itu, dunia mulai mengenal taekwondo.

Tidak kurang dari 180 divisi pertahanan berbagai negara telah menggunakan seni beladiri ini dalam kesatuan tentara atau polisi.

Kejuaraan tingkat internasional digelar tahun 1973. Banyak orang Indonesia yang juga antusias, tapi baru tahun 1975 seni beladiri ini masuk ke Indonesia dan terus berkembang sampai sekarang.

Teknik dasar, gerakan, dan tingkatan sabuk 

Taekwondo: Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting

(foto: thewhig)

Pada umumnya ada teknik dasar dan gerakan-gerakan dasar yang wajib dikuasai atlet taekwondo.

1. Poomsae

Rangkaian jurus atau poomsae merupakan serangkaian gerakan dasar dengan cara menyerang atau bertahan, dilakukan untuk menghadapi lawan melalui diagram tertentu.

Masing-masing diagram gerakan poomse dilakukan dengan beberapa filosofi yang juga menunjukkan semangat atau cara pandang masyarakat Korea.

2. Kyukpa

Teknik memecah benda keras atau kyukpa adalah sebuah latihan dengan memakai objek benda mati, untuk mengukur ketepatan tekniknya.

Objek sasarannya bisa berupa papan kayu, genting, dan batu bata. Tekniknya dilakukan memanfaatkan pukulan, tendangan, sabetan, atau tusukan jari tangan.

3. Kyorugi

Pertarungan atau kyorugi adalah latihan dengan penerapan teknik dasar poomse, di mana 2 orang yang bertarung juga saling mempraktikkan teknik tersebut untuk pertahanan diri.

Tiga teknik dasar di atas juga merupakan nomor lomba yang biasa diperlombakan di tingkat internasional. Dalam praktiknya, ada banyak jurus dan teknik yang ada di dalamnya misalnya seperti beirkut;

  • Kuda-kuda atau seogi
  • Tendangan atau chagi
  • Serangan atau kyongkyok kisul
  • Tangkisan atau makki
  • Sasaran tubuh atau keup so

Berikut ini adalah tingkatan sabuk taekwondo dan artinya.

  1. Putih berarti untuk pemula
  2. Kuning berarti untuk kehidupan baru
  3. Hijau berarti tunas yang baru tumbuh
  4. Biru berarti naik ke tingkat lebih tinggi
  5. Merah berarti mencoba tantangan baru
  6. Hitam berarti pertumbuhan

Baca juga: Judo: Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting

Aturan pertandingan taekwondo, sistem penilaian, dan potensi pelanggaran

Taekwondo: Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting

(foto: pinterest)

Pada umumnya pertandingan taekwondo dibagi jadi dua, yakni kyorugi dan poomsae yang masing-masing memiliki aturan permainan sendiri.

Aturan-aturan dalam kyorugi adalah seperti berikut ini;

  • Pertandingan diselanggaran dengan aturan dari World Taekwondo Federation.
  • Pertandingan dilakukan dengan sistem gugur (single elimination tournament system).
  • Untuk kyorugi, minimal jumlah pesertanya ada 4 orang.
  • Pesertanya paling tidak sudah harus meraih sabuk hijau.
  • Panitianya tidak akan menerima atau merespon protes peserta.
  • Aturan yang lainnya disesuaikan dengan kondisi lapangan dan panitia penyelenggara.

Aturan-aturan dalam poomsae adalah seperti berikut ini;

  • Aturan pertandingannya sesuai aturan dalam World Taekwondo Federation.
  • Pertandingan berjalan dengan sistem penyisihan tunggal (cut of robin).
  • Masing-masing peserta hanya diperbolehkan mengikuti paling banyak 2 kategori poomsae.
  • Peserta poomsae paling tidak harus sudah mendapatkan sabuk biru.
  • Jumlah pesertanya minimal 4 orang.
  • Urutan pertandingan atau materinya ditentukan oleh hasil undian ketika technical meeting.
  • Pertandingannya berlangsung dalam dua babak.
  • Penentuan pemenangnya berdasarkan poin yang terbanyak.
  • Panitianya tidak akan menerima atau merespon protes peserta.

Sistem penilaian

  • Dalam pertandingan, aturan pemberian poinnya adalah 1-4.
  • Tambahan 1 poin: untuk peserta yang berhasil melakukan tendangan ke depan dengan sasaran di bagian dada lawan.
  • Tambahan 1 poin: untuk peserta yang memberikan pukulan ke lawan sambil berteriak (kihap).
  • Tambahan 2 poin: untuk peserta yang berhasil melakukan tendangan dari belakang dengan sasaran di bagian dada lawan.
  • Tambahan 3 poin: untuk peserta yang berhasil melakukan tendangan dari depan dengan sasaran kepala lawan.
  • Tambahan 4 poin: untuk peserta yang berhasil melakukan tendangan dari belakang dengan sasaran kepala lawan.

Hal-hal berikut akan berpotensi pelanggaran atau gam jeom yang menambah 1 poin untuk lawan.

  • Pesertanya melakukan penyerangan ke pihak lawan sesudah diberi aba-aba (karyeo).
  • Masih melakukan serangan ke pihak lawan meski lawan sudah terjatuh.
  • Sengaja memukul lawan dengan tangan.
  • Pelatih atau peserta bertindak yang mengganggu jalannya pertandingan
  • Pelatih atau peserta berkata-kata kasar atau tidak sopan.

Istilah penting dalam taekwondo

 Sejarah, Teknik Dasar, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting

(foto: japanvisitor)

Berikut ini adalah istilah penting dalam taekwondo dalam bahasa Korea dan terjemahannya.

  • Sabeum: instruktur.
  • Sabeum nim: kepala atau ketua instruktur.
  • Seonbae: Senior.
  • Hoobae: Junior.
  • Tae kwon do junshin: prinsip ajaran tae kwon do.
  • Muknyeom: meditasi.
  • Kihap: berteriak dari dalam perut.
  • Dobok: Seragam tae kwon do.
  • Neolpyo seogi: sikap kuda-kuda terbuka.
  • Moa seogi: sikap kuda-kuda tertutup.
  • Teuksu poom seogi: sikap kuda-kuda khusus.
  • Yeop jireugi: pukulan samping.
  • Chi jireugi: pukulan dari bawah ke atas.
  • Dolryeo jireugi: pukulan Mengait.
  • Momtong jireugi: pukulan mengarah ke ulu hati.

Demikianlah penjelasan tentang olahraga taekwondo mulai dari sejarahnya sampai istilah-istilah penting di dalamnya. Semoga memberi manfaat.

TULIS KOMENTAR

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.