inspirasi
Sejarah Pencak Silat, Beladiri yang Sudah Dikenal Ratusan Tahun
Pencak silat adalah olahraga beladiri yang terkenal dan banyak digemari di Indonesia.
Tidak hanya di Indonesia, tapi juga dikenal oleh masyarakat beberapa negara lain seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand.
Bukan sekadar olahraga yang memberi kebugaran, tapi beladiri ini juga memuat nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang Nusantara di masa lalu.
Sebagai beladiri, pencak silat tidak hanya digunakan untuk melindungi dari ancaman musuh saat perang sejak ratusan tahun lalu, tapi juga melindungi diri dari bencana alam atau mungkin serangan hewan yang datang mendadak.
Tahukah kamu bahwa sejarah pencak silat ini sudah ada sejak abad ke-7 M, tapi baru mengalami perkembangan pesat pada abad ke-14 M.
Perkembangan pencak silat juga semakin terkenal karena kisah legenda dan terus diajarkan secara turun temurun.
Baca juga: Asal-usul Kota Makassar, Dari Cahaya Putih yang Muncul di Pantai
Sejak dahulu diperkenalkan melalui lisan dan dipraktikkan langsung tanpa panduan tertulis
Jika ditelusuri, ada beberapa versi cerita sejarah pencak silat. Sering disebutkan bahwa pencak silat tersebar secara alami berabad-abad yang lalu sebagai wujud keterampilan nenek moyang beragam suku di Indonesia.
Keterampilan yang dikuasai nenek moyang dahulu misalnya bertarung dengan memakai perisai, parang, dan tombak.
Tidak mudah untuk menemukan sumber tertulis, misalnya tentang jurus-jurus dalam pencak silat karena memang dahulu keterampilannya diajarkan secara langsung oleh guru kepada murid.
Murid yang sudah menguasai jurusnya kemudian mengajarkan ke orang lain.
Begitulah seterusnya hingga ratusan tahun pencak silat dikenal melalui lisan dan juga praktik secara langsung oleh leluhur kita yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara.
Perkembangan silat di Minangkabau juga erat kaitannya dengan cerita legenda
Pada umumnya cerita sejarah di masa lalu juga erat kaitannya dengan kisah legenda. Begitu juga dengan sejarah pencak silat yang muncul dalam sebuah legenda dari Minangkabau.
Berdasarkan sebuah kisah legenda dari Minangkabau, disebut bahwa sejarah pencak silat dahulu diperkenalkan oleh Datuk Suri Draja yang melakukan latihan di kaki Gunung Marapi atau bagian dari pegunungan Bukit Barisan, Sumatera Barat.
Di dalam legenda yang berasal dari abad ke-11 disebutkan bahwa silat di Minangkabau disebut silek. Faktanya, masyarakat dari tanah Minang sejak dulu dikenal sebagai perantau.
Dari Minangkabau itulah pencak silat dipercaya mulai dikenal luas karena dibawa oleh penduduk yang menyebar di beberapa negara Asia Tenggara.
Mungkin kamu juga pernah tahu kisah legenda Silat Cimande yang bercerita tentang wanita yang mempraktikkan aksi silat dengan menirukan hewan harimau dan monyet.
Baca juga: 4 Fakta tentang Anubis, Sang Dewa Kematian dari Mesir Kuno
Di era kerajaan Hindu Buddha, pencak silat bersenjata menjadi andalan dalam perang
Bukan hanya di tanah Minang, tapi hampir semua daerah di Nusantara memiliki sosok yang ahli dalam persilatan dan disebut pendekar, contohnya adalah Gadjah Mada dari Jawa, Hang Tuah dari Malaka, dan Si Pitung dari Betawi.
Donald Frederick Draeger (1922-1982), seorang praktisi beladiri dan peneliti dunia silat pernah menemukan bukti adanya artefak senjata untuk pencak silat di masa lalu.
Kemungkinan besar artefak senjata yang telah ditemukan Draeger memiliki umur yang sama dengan era kerajaan Hindu Buddha di Nusantara.
Ia pun juga menyebut perkembangan sejarah pencak silat melalui beberapa relief kuda-kudanya di Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Dahulu pernah digabung menjadi pelajaran agama di pesantren
Meningkatnya minat masyarakat pada pencak silat dahulu ternyata juga ada pengaruhnya dengan persebaran ajaran Islam, sekitar abad ke-14.
Jadi tidak mengherankan kalau pada zaman dahulu latihan pencak silat digabung dengan materi ilmu agama Islam di pesantren atau surau.
Saat perkembangan kerajaan Islam di Nusantara, ilmu persilatan berkembang jadi tarian dan beladiri rakyat.
Lama kelamaan, sejarah pencak silat bukan lagi bagian dari pelajaran agama, tapi menjadi senjata untuk melawan penjajah kolonial Belanda.
Seiring waktu, sejarah pencak silat terus mengalami perkembangan. Tidak hanya ajang beladiri, tapi juga bela negara ketika pertandingan.
Sampai hari ini pencak silat di Indonesia masih tetap berjaya di bawah naungan IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dan banyak melahirkan atlet silat yang berprestasi.
0 comments