inspirasi
Cerita di Balik Permen Lollipop, Dulunya Berasal dari Pacuan Kuda
Waktu masih kecil, jajanan apa yang paling kamu sukai? Kebanyakan anak kecil di dunia memang tumbuh dan berkembang ditemani berbagai macam jajanan, khususnya yang manis-manis.
Setiap negara memiliki jajanan khas dengan keunikannya tersendiri.
Dari sekian banyak jajanan yang menarik, ada satu jenis jajanan yang bisa ditemukan di negara mana saja dan sangat disukai oleh anak-anak, yaitu permen lollipop.
Lollipop, permen manis yang identik dengan tangkai dan warnanya ini masuk ke dalam jajanan favorit anak-anak. Siapa sangka, permen ini ternyata memiliki sejarah yang panjang dan beragam.
Baca juga: Ketoprak Truthuk, Kesenian Asli Jawa Tengah Yang Hampir Punah
Sejarah panjang cikal bakal permen lollipop dari zaman kuno
Permen lollipop disebut-sebut telah ditemukan sebelum abad ke-17 Masehi di daerah sekitar Asia dan Afrika.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa sejarah permen manis ini dimulai sejak perang saudara di Amerika pecah pada tahun 1861-1865.
Akan tetapi, ada anggapan bahwa konsep dasar permen ini sudah dimulai sejak zaman batu.
Pada saat itu manusia sering mengambil madu dari sarangnya dengan menggunakan batang pendek.
Setelah dirasa cukup, mereka kemudian memakan madu yang ada di ujung batang tersebut dengan cara dijilat.
Selain di zaman batu, konsep awal lollipop juga ditemukan di peradaban Mesir kuno. Di Mesir, masyarakat sering mencampurkan madu dengan kacang-kacangan, rempah-rempah, dan buah.
Campuran yang dibuat kemudian dibentuk menjadi bola-bola berukuran kecil dan ditusuk menggunakan tongkat pendek. Setelah itu dimakan dengan cara dijilat.
Sejarah nama lollipop ternyata diambil dari pacuan kuda
Lalu pada abad ke-17, sejak gula mulai lebih mudah didapatkan, di Eropa pedagang permen semakin menjamur di pinggir jalan.
Pedagang-pedagang itu menggunakan campuran air dan gula untuk membuat bola-bola kecil seperti masyarakat Zaman Batu juga Mesir Kuno.
Sejarah panjang jajanan manis ini tidak berhenti sampai di sini.
Satu abad kemudian atau sekitar tahun 1800-an, masyarakat Amerika juga disebut-sebut menemukan konsep permen lollipop sendiri.
Meskipun konsepnya sudah ditemukan sejak zaman Batu, namun orang-orang belum menyebut permen bertangkai pendek dengan nama ‘lollipop’. Sejarah nama ‘lollipop’ baru dimulai pada tahun 1908.
Pada awal abad ke-20 Masehi, George Smith, seorang pemilik perusahaan permen bernama The Bradley Smith, menyebut permen bertangkai pendek sebagai lollipop.
Nama ini terinspirasi dari tempat pacuan kuda favoritnya, yaitu Lolly Pop.
Lalu pada tahun 1931, dia mendaftarkan merek lollipop dan mencatatkan namanya dalam sejarah permen warna warni ini.
Baca juga: Suku Sakai Riau, Hidup Nomaden dan Berdampingan dengan Alam
Mesin untuk membuat permen lollipop mulai dikembangkan
Awalnya, di era keemasan George Smith, permen manis ini dibuat dengan tekstur yang keras.
Kemudian seorang imigran dari Rusia, Samuel Born, mengembangkan mesin pembuat permen lollipop pada tahun 1916.
Mesinnya diberi nama The Born Sucker Machine dan terkenal karena kemampuannya untuk menyelipkan tongkat pada lollipop yang sedang diproduksi.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi, mesin pembuatannya terus dikembangkan.
Pada akhirnya sebuah perusahaan yang bernama The Racine Confectioners Machinery Co. berhasil menciptakan mesin pembuat lollipop yang hebat.
Tidak tanggung-tanggung mesin ini memiliki kemampuan untuk memproduksi empat puluh permen dalam waktu satu menit saja.
Dengan kata lain, hanya butuh waktu satu jam untuk menghasilkan 2.400 permen menggunakan mesin ini.
Rasa dan bentuknya memang menarik, tapi tidak boleh terlalu banyakÂ
Itulah sejarah tentang permen lollipop yang sering kita konsumsi saat ini. Sungguh tidak disangka-sangka, makanan kecil yang manis ini memiliki sejarah yang unik.
Kenyataannya memang mungkin tidak semua orang mengetahui sejarahnya. Yang banyak menarik perhatian adalah bentuknya yang unik, warna-warni, dan tentunya manis rasanya.
Tapi ada beberapa efek samping yang perlu diperhatikan oleh anak-anak. Tangkainya bisa berbahaya jika tertelan atau melukai kulit dalam mulut anak-anak kecil.
Untuk orang dewasa juga perlu hati-hati. Makan permen sering-sering bisa memicu risiko penyakit akibat kadar gula permen yang tinggi.
Berdasarkan penelitian The Journal of Nutrition, gula yang dikonsumsi tubuh adalah faktor risiko terpenting dari sakit diabetes.
Bisa dibilang kalau permen lollipop memang menarik dari segi rasa dan bentuk, tapi kurang baik bagi kesehatan tubuh. Jadi, sebaiknya tidak terlalu banyak mengonsumsinya.
0 comments