doa
Doa Nabi Ibrahim, Memohon Pertaubatan hingga Keturunan
Saat Hari Raya Idul Adha tiba, teladan yang pasti tak boleh dilewatkan adalah kisah Nabi Ibrahim.
Dimana Allah SWT memberikan cobaan yang tak terbendung besarnya yaitu menyembelih anaknya sendiri. Padahal anaknya yaitu Nabi Ismail adalah buah hati yang dinanti bertahun-tahun.
Tak hanya itu, Nabi Ibrahim juga pernah dihukum oleh Raja Namrud. Hukumannya berupa dibakar hidup-hadup, walaupun pada akhirnya Nabi Ibrahim diselamatkanoleh Allah SWT dari kobaran api yang menyala. Cobaan dan rintangan dijalani dengan baik dan bijaksana.
Untuk itu gak ada salahnya untuk mengikuti beberapa doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim dengan harapan bisa sekuat dan setegar Nabi Ibrahim semasa hidupnya.
Baca juga: Doa Nabi Nuh untuk Memohon PerlindunganNya
Doa Nabi Ibrahim memohon pertaubatan
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (127) رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (128)
Rabbanaa taqabbal minnaa, innaka antas-samii’ul-‘aliim (127). rabbanaa waj’alnaa muslimaini laka wa min żurriyyatinaa ummatam muslimatal laka wa arinaa manaasikanaa wa tub ‘alainaa, innaka antat-tawwaabur-raḥiim (128)
Artinya: “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui” Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami, umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah kami dan terimalah taubat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang” (QS Al-Baqarah, 127-128).
رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (4) رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (5)
rabbanā ‘alaika tawakkalnā wa ilaika anabnā wa ilaikal-maṣīr (4) Rabbanā lā taj’alnā fitnatal lillażīna kafarụ wagfir lanā rabbanā, innaka antal-‘azīzul-ḥakīm
Artinya: “Ya Tuhan kami, hanya kepada-Mu kami berserah diri, dan kepada-Mu kami bertaubat dan hanya kepada-Mu kami kembali. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami, Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana. (QS Al-Mumtahanah, 4-5).
رَبَّنَا وَٱجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَآ أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
Rabbanā waj’alnā muslimaini laka wa min żurriyyatinā ummatam muslimatal laka wa arinā manāsikanā wa tub ‘alainā, innaka antat-tawwābur-raḥīm
Artinya: “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ (40) رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ (41)
rabbij’alnii muqiimaṣ-ṣalaati wa min żurriyyatii rabbanaa wa taqabbal du’aa` (40) rabbanagfir lii wa liwaalidayya wa lil-mu`miniina yauma yaqụmul-ḥisaab (41)
Artinya: “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat, ya Tuhan kami, terimlah doaku. Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan orang-orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari kiamat)” (QS Ibrahim 40-41).
Doa memohon karunia anak
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (100)
Rabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīn
Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku (keturunan) dari orang-orang yang shaleh” (QS al-Shaffat, 100).
Doa agar ucapannya selalu benar
وَٱجْعَل لِّى لِسَانَ صِدْقٍ فِى ٱلْءَاخِرِينَ
Waj’al lī lisāna ṣidqin fil-ākhirīn
Artinya: “Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.”
Doa agar selalu taat
إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ حَنِيفًا ۖ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ
Innī wajjahtu waj-hiya lillażī faṭaras-samāwāti wal-arḍa ḥanīfaw wa mā ana minal-musyrikīn
Artinya: “Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.”
رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ (83) وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ (84) وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ (85)
Robbi hablii minasholihiin (83) Waj’al lī lisāna ṣidqin fil-ākhirīn (84) Waj’alnī miw waraṡati jannatin-na’īm (85)
Artinya: “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shaleh” (QS Al-Syu’ara’, 83-85).
Doa agar Makkah jadi negeri aman dan makmur
وَإِذْ قَالَ إِبْرَٰهِۦمُ رَبِّ ٱجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا ءَامِنًا وَٱرْزُقْ أَهْلَهُۥ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ مَنْ ءَامَنَ مِنْهُم بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ
Wa iż qāla ibrāhīmu rabbij’al hāżā baladan āminaw warzuq ahlahụ minaṡ-ṡamarāti man āmana min-hum billāhi wal-yaumil-ākhir.
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian.”
Baca juga: Doa Nabi Yunus, Memohon Ampunan dan Keinginan
Doa Nabi Ibrahim ini bisa dipanjatkan setiap hari selepas salat fardhu. Bisa juga dipanjatkan setelah selesai salat sunnah dan istiqomah sepanjang waktu.
0 comments