inspirasi
4 Penyebab Keberagaman Agama di Indonesia, Cara Menyikapi dan Manfaat
Indonesia terdiri dari keberagaman budaya, salah satunya adalah agama. Terdapat ragam agama, seperti Kristen, Islam, Hindu, Budha, katolik, dan Konghucu. Salah satu penyebab keberagaman agama di Indonesia adalah letak geografis.
Indonesia berada diantara dua Samudera, yakni samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Selain itu, juga dihimpit oleh dua benua, yakni benua Asia dan Benua Australia.
Letak geografis tersebut berada di jalur perdagangan antar dunia. Dengan demikian, ada banyak ragam agama yang singgah, sehingga mempengaruhi keberagaman agama di Indonesia. Hal itulah yang membuat ada banyak jenis agama di negara tercinta ini.
Namun, tahukah kamu bahwa penyebab keberagaman agama di Indonesia tidak hanya disebebkan oleh letak geografis saja? Pasalnya, masih ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, apa saja itu?
Baca juga: 6 Contoh Produk yang Dibuat dengan Bantuan Bakteri
Penyebab keberagaman agama di Indonesia
Faktor penyebab keberagaman agama di Indonesia tidak hanya karena letak geografis saja, melainkan ada penyebab lainnya, diantaranya masyarakat indonesia mau menerima informasi secara terbuka, masuknya budaya asing, faktor sejarah penjajahan, serta masuknya perdagangan di Indonesia.
1. Masyarakat Indonesia menerima informasi secara terbuka
Indonesia memiliki budaya yang sangat kental. Tidak sedikit masyarakat mempelajari dan mewariskannya kepada turun temurun.
Walaupun sudah memiliki ragam budaya sendiri, namun banyak dari mereka yang mau menerima informasi dari luar secara terbuka. Salah satunya adalah tentang agama.
Sebagian besar pedagang yang datang, memiliki agama berbeda. Mereka juga berbagi informasi tentang agama tersebut kepada masyarakat Indonesia.
Kemudian, sebagian besar masyarakat menerima informasi tersebut dan mengikuti agama yang dibawa oleh para pedagang. Dengan demikian, keragaman agama di Indonesia tercipta.
2. Masuknya budaya asing ke Indonesia
Karena berada di jalur perdagangan, maka banyak kapal yang berasal dari berbagai negara, singgah di Indonesia.
Secara tidak langsung, mereka yang datang juga memberikan pengaruh budaya kepada masyarakat Indonesia, salah satunya adalah agama.
Mengingat masyarakat Indonesia memiliki sifat terbuka dalam menerima informasi, maka tak heran jika banyak dari mereka yang terpengaruh, dan akhirnya mengikuti agama para pedagang yang singgah.
3. Faktor sejarah penjajahan
Tentu kita tahu bahwa, jaman dahulu Indonesia memiliki sejarah yang kelam yakni pernah dijajah oleh beberapa negara asing, seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda.
Awal mula kedatangan mereka hanya ingin mencari rempah-rempah. Sebab, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rempah-rempah cukup melimpah.
Namun, seiring berjalannya waktu, mereka kemudian mengubah tujuan menjadi penjajahan.
Dengan adanya para penjajah, maka banyak kaum pribumi yang melakukan perkawinan dengan para prajurit penjajah. Hal itulah yang menjadikan keturunan mereka beragam, termasuk persoalan agama yang dianut.
4. Masuknya perdagangan di Indonesia
Berdasarkan letak Indonesia yang berada di jalur perdagangan geografis, memungkinkan para pedagang lalu lalang dan singgah di Indonesia.
Dengan demikian, sangat mudah bagi mereka untuk menyebarkan agama kepada masyarakat Indonesia.
Terlebih lagi, saat itu juga masih banyak masyarakat belum menganut agama apapun, alias atheis. Sehingga, lebih mudah bagi mereka untuk terpengaruh dan ikut agama para pedagang.
Agama pertama yang masuk ke Indonesia adalah Hindu dan Buddha yang disebarkan oleh para pedagang India.
Sementara, agama Islam menyusul yang diajarkan oleh para pedagang Gujarat, serta agama Kristen dibawa oleh pedagang dari Eropa.
Baca juga: 4 Penyebab Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya Indonesia
Cara menyikapi keragaman agama di Indonesia
Keragaman agama di Indonesia bukanlah hal yang harus dipandang sebelah mata. Sebagai bangsa Indonesia yang cinta terhadap tanah air, kita harus bisa menyikapi keberagaman dengan bijaksana.
Adapun cara untuk menyikapi keragaman agama di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Tidak membeda-bedakan teman
Saat kita berteman dengan orang lain, jangan hanya melihat dari agama yang dianutnya saja.
Misalkan, kamu menganut agama Islam, kemudian ada orang lain penganut agama Kristen yang ingin berteman denganmu. Lantas, kamu menolaknya karena tidak memiliki agama yang sama denganmu.
Hal tersebut bukanlah sikap yang bijak untuk menerima keragaman agama. Sebaiknya, kamu merangkul semua orang yang berasal dari agama manapun, yang ingin berteman denganmu.
Tidak ada salahnya jika harus berteman dari agama, suku, dan ras yang berbeda. Sebab, itu akan memberikan keuntungan, yakni banyaknya pengalaman yang bisa kamu rasakan.
2. Memberi kesempatan untuk beribadah
Saat kamu bermain atau bekerja bersama teman yang berbeda agama, kemudian masuk waktunya untuk beribadah, maka sebaiknya berikan ia kesempatan untuk beribadah.
Jangan lantas kamu menghalanginya dan melarangnya untuk beribadah. Sebab, setiap orang berhak dan bebas beribadah sesuai agama yang dianut.
Memberi kesempatan teman untuk beribadah juga termasuk sikap toleransi yang tinggi untuk menghargai dan menerima keragaman agama di Indonesia.
3. Tidak mengganggu orang lain beribadah
Setiap agama memiliki cara beribadah yang berbeda-beda. Misalnya, agama Islam cara ibadahnya sholat, Kristen melakukan kebaktian, Hindu melakukan sembahyang, dan lain sebagainya.
Tugas kita harus bisa menghargai cara beribadah mereka dan tidak boleh mengganggunya dengan cara tidak berisik agar mereka tetap fokus beribadah.
4. Bekerja sama tanpa membeda-bedakan
Sama halnya dengan memilih teman bermain, bekerja dengan orang lain juga tidak boleh membeda-bedakan berdasarkan suku, ras, dan juga agama.
Sebaiknya, kita melakukan kerjasama dengan orang yang berasal dari agama manapun, serta tetap harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
Keuntungan menjalin kerja sama dengan orang yang berbeda agama maupun suku adalah munculnya banyak ide dari pengalaman yang berbeda, sehingga solusi dalam memecahkan sebuah masalah cukup beragam.
Manfaat dari keragaman agama di Indonesia
Adanya keragaman agama, bukan berarti dapat menimbulkan perpecahan antar bangsa. Justru, perbedaan tersebut dapat memberikan beberapa manfaat kepada masyarakat Indonesia, seperti:
1. Memperkokoh persatuan dan kesatuan
Persatuan dan kesatuan sangat perlu diterapkan kepada seluruh bangsa. Tujuannya, agar tercipta kerukunan sehingga tidak mudah terjadi perselisihan, bahkan perpecahan.
Adanya persatuan dan kesatuan juga membuat bangsa Indonesia semakin kompak dan bersatu membangun Indonesia yang lebih baik.
2. Saling mengenal satu sama lain
Setiap orang pasti memiliki kebiasaan dan sifat yang berbeda. Dengan adanya keragaman agama, kita tahu bahwa setiap agama memiliki kebiasaan dan cara beribadah yang berbeda.
Dengan demikian, kita bisa mengenal satu sama lain tentang bagaimana cara beribadah, kebiasaan yang berbeda, dan perbedaan lainnya.
3. Memiliki sikap toleransi yang tinggi
Toleransi merupakan salah satu sikap menghargai dan menghormati sesuatu yang berbeda dengan kita. Contohnya, toleransi terhadap seseorang yang memiliki agama berbeda.
Sikap ini akan tercipta ketika adanya sebuah perbedaan, seperti keragaman agama. Sangat penting memiliki sikap toleransi sebab dapat melindungi kita dari sifat tinggi hati dan mementingkan diri sendiri.
Akhir kata
Demikianlah penjelasan tentang penyebab perbedaan keragaman di Indonesia, beserta cara menyikapi dan manfaat yang didapatkan.
Berbeda agama dengan teman bukan berarti kita harus saling menonjolkan diri satu sama lain. Dengan adanya perbedaan tersebut, kita harus bisa membangun sikap toleransi agar tercipta persatuan dan kesatuan.
Dengan demikian, akan sangat mustahil terjadi perselisihan yang akhirnya menimbulkan perpecahan.
0 comments