lifestyle
Mengenal Blue Waffle, Penyakit Menular Seksual
Pada tahun 2010 silam, warganet sempat dihebohkan dengan adanya berita tentang suatu penyakit langka yang disebut dengan blue waffle.
Diberitakan, bahwa penyakit tersebut hanya menyerang wanita saja, oleh sebab itu banyak dari mereka para wanita merasa takut dan khawatir.
Terlebih lagi, penyakit blue waffle digadang-gadang tidak bisa disembuhkan dan bisa membuat penderitanya kehilangan nyawa.
Lantas, seperti apa sebenarnya penyakit yang sempat viral ini? Dan bagaimana gejala yang ditimbulkan? Simak penjelasan lengkapnya berikut.
Baca juga: 11 Jenis Ikan Channa, Ikan Gabus Bercorak Unik dan Menarik
Apa itu blue waffle?
Blue waffle merupakan sebuah penyakit seksual yang dapat menular. Penyakit ini, disebut-sebut hanya menyerang wanita saja, sebab ia menyerang area vagina dan membuatnya infeksi.
Dikatakan sebagai penyakit blue waffle karena dikatakan dapat membuat vagina berubah warna menjadi biru. Tentu saja, hal itu membuat banyak wanita menjadi cemas.
Berdasarkan berita yang menggegerkan kala itu, penyakit tersebut disebabkan oleh terlalu banyak melakukan hubungan seks dan bergonta-ganti pasangan.
Faktanya, di tengah kehebohan berita tersebut, beberapa ahli kesehatan menyangkal bahwa tidak ada penyakit seperti itu. Kemungkinan besar, berita yang menggemparkan tersebut hanyalah sebuah isapan jempol belaka yang bermaksud untuk membuat wanita merasa panik.
Mereka juga menambahkan bahwa hingga saat ini, belum ada penyakit menular seksual yang bisa menyebabkan alat kelamin berubah warna menjadi biru.
Akan tetapi, kemungkinan besar penyakit menular seksual lainnya bisa menyerang wanita. Beberapa di antaranya seperti HPV, sifilis, dan gonore. Ketiga jenis penyakit tersebut umumnya tidak menunjukkan gejala pasti, kecuali dilakukan pemeriksaan khusus.
Kembali lagi dengan berita heboh blue waffle, sempat dikatakan penyakit tersebut memiliki beberapa gejala. Apa saja itu?
Gejala penyakit blue waffle
Sama seperti penyakit menular seksual lainnya, wafel biru juga disebut-sebut memiliki gejala yang dapat dilihat langsung. Gejala-gejala tersebut di antaranya:
- Vagina berwarna biru dan keropeng-keropeng
- Gatal dan iritasi di sekitar vagina
- Muncul luka dan lepuhan di sekitar vagina
- Nyeri dan tidak nyaman saat berhubungan seksual
- Terasa nyeri atau sakit saat buang air kecil
- Keluar cairan keputihan yang abnormal, yakni berwarna kuning, hijau, cokelat, atau merah yang dibarengi dengan bau tidak sedap.
Semua gejala di atas bisa kamu rasakan saat mengalami penyakit menular seksual. Penyakit tersebut bisa menyerang jika kamu melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu orang atau bergonta-ganti pasangan.
Selain itu, menggunakan mainan seks juga sangat berbahaya karena tidak terjamin kebersihannya, sehingga dapat menimbulkan infeksi pada vagina.
Baca juga:Â 8 Manfaat Energi Matahari Bagi Hewan Agar Bisa Bertahan Hidup
Cara mencegah penyakit menular seksual
Walaupun cukup mengerikan, namun penyakit menular seksual bisa dicegah dan dihindari dengan berbagai macam cara, di antaranya:
1. Tidak bergonta-ganti pasangan
Berhubungan seksual dengan lebih dari satu pria, meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual.
Apalagi pria tersebut tidak memiliki riwayat kesehatan yang jelas atau bisa jadi terjangkit penyakit namun tidak menimbulkan gejala.
Maka, kemungkinan besar kamu akan tertular penyakit menular seksual yang dapat membahayakan nyawamu sendiri.
Oleh sebab itu, sebaiknya lakukan hubungan seksual hanya dengan satu pasangan saja agar terhindar dari penyakit menular seksual yang berbahaya.
2. Tidak menggunakan mainan seks
Sebagian besar orang, suka menggunakan mainan seks untuk menambah kualitas hubungan seksual agar tidak membosankan.
Benda tersebut juga kerap digunakan ketika sedang menjalani hubungan jarak jauh, namun saat gairah seksual memuncak, pasangan tidak ada. Sehingga, mainan seks menjadi pilihan yang tepat untuk menyalurkan gairah tersebut.
Akan tetapi, sebaiknya benda tersebut sebaiknya jangan digunakan terlalu sering untuk menghindari suatu hal yang tidak diinginkan.
Mainan seks merupakan benda asing yang sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam alat kelamin karena mengandung bahan kimia berbahaya.
Benda tersebut juga dapat menimbulkan beberapa dampak buruk, di antaranya dapat menyebabkan iritasi pada alat kelamin, menyebabkan gangguan orgasme, membuat ketagihan, hingga menyebabkan tertular penyakit menular seksual.
Untuk itu, hentikan penggunaan mainan seks dan cobalah untuk melakukan banyak variasi foreplay agar hubungan seksual tidak monoton.
3. Gunakan kondom
Kondom merupakan alat kontrasepsi yang kerap digunakan untuk menunda kehamilan. Tidak hanya itu, benda tersebut juga sangat bermanfaat untuk mencegah tertular penyakit menular seksual.
Oleh sebab itu, gunakan kondom setiap kali berhubungan intim dengan pasangan. Namun, pastikan kamu menggunakannya dengan tepat agar tidak lepas saat melakukan penetrasi.
Saat ini sudah banyak apotek hingga swalayan yang menjual alat kontrasepsi tersebut. Sehingga, kamu bisa mendapatkannya dengan mudah.
Sebagai informasi tambahan, penggunaan kondom hanya untuk sekali pakai. Jadi, setelah selesai berhubungan intim, sebaiknya langsung dibuang.
Jangan lupa juga untuk memeriksa kualitas kondom dan juga masa kadaluwarsanya. Serta pastikan bungkus kondom masih keadaan baru.
Jika ingin menggunakan pelumas, gunakan yang aman dan tidak mengandung bahan minyak sehingga tidak dapat merusak kondom.
4. Hindari seks dengan pasangan yang area kelaminnya luka
Sebelum melakukan hubungan seks, pastikan terlebih dahulu apakah ada luka di area kelamin pasangan atau tidak.
Sebab, jika area kelamin mengalamu luka, maka dapat menyebarkan bakteri dan virus ke dalam vagina. Akibatnya, risiko terjangkit penyakit menular seksual akan semakin besar.
5. Bersihkan vagina sebelum dan sesudah berhubungan seksual
Menjaga kebersihan vagina sangat penting agar terhindar dari berbagai penyakit berbahaya yang dapat menyerang.
Terlebih lagi, saat sebelum dan setelah melakukan hubungan seksual. Tujuannya, agar bakteri dan virus yang menempel pada alat kelamin tidak menyebar dan dapat menyebabkan penyakit menular seksual.
Oleh sebab itu, jangan lupa untuk selalu membersihkan alat kelamin sebelum dan setelah berhubungan seksual.
6. Hindari hubungan seks saat mabuk
Mencegah penyakit menular seksual juga bisa dilakukan dengan cara menghindari hubungan seks saat sedang mabuk.
Pasalnya, ketika mabuk, kamu tidak akan sadar dengan apa yang dilakukan. Bisa jadi, kamu melakukan hubungan seksual dengan cara yang kasar dan tidak aman bagi kesehatan vagina.
Jika kebiasaan tersebut terus dilakukan, maka vagina akan mengalami infeksi yang bisa memicu terjadinya menular seksual.
Untuk itu, hindari berhubungan seksual saat sedang mabuk. Dan sebisa mungkin hentikan kebiasaan minum minuman beralkohol agar tubuh tetap sehat dan bugar.
7. Rutin melakukan pemeriksaan
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa ada beberapa penyakit menular seksual yang tidak menimbulkan gejala dan tidak dapat terdeteksi kecuali dilakukan pemeriksaan khusus.
Oleh sebab itu, lakukan pemeriksaan secara rutin untuk bisa mendeteksi sedini mungkin adanya penyakit berbahaya yang dapat menyerang alat kelamin.
Dengan demikian, bisa dilakukan pencegahan dan penanganan yang tepat dan segera sebelum akhirnya penyakit tersebut menyerang dan membahayakan nyawa.
8. Lakukan vaksinasi
Upaya pencegahan penyakit menular seksual bisa dilakukan dengan cara melakukan vaksinasi, khususnya vaksin HPV.
Vaksin ini bisa diberikan sejak anak berusia 11 hingga 12 tahun, dan tidak dianjurkan untuk diberikan pada orang yang sudah berusia 26 tahun ke atas. Sebab, banyak orang yang sudah terpapar virus HPV di usia tersebut.
Selain itu, jangan lupa juga untuk melakukan vaksin hepatitis B, sebab penyakit tersebut masuk ke dalam golongan penyakit menular seksual.
Akhir kata
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai blue waffle dan cara mencegah penyakit menular seksual.
Jika penyakit tersebut tidak ditangani dengan tepat dan segera, maka dapat menimbulkan komplikasi seperti meningkatkan resiko kemandulan, menyebabkan kanker, dan masih banyak lainnya.
Jika mengalami salah satu ciri atau gejala yang mengarah ke penyakit menular seksual, seperti keputihan yang abnormal, maka segera periksakan ke dokter atau ahli kesehatan.
0 comments