inspirasi
Dikenal Cerdas, Suku Inca Memiliki Peninggalan yang Menakjubkan
Peradaban suku Inca awalnya lahir dari sekelompok kecil yang menduduki negara Peru, tepatnya daerah Cuzco.
Pada tahun 1200 M, pemimpin suku Inca yang pertama, yaitu Manco Capac telah mendirikan pemukiman yang disebut Kishawn Cuzco.
Pemukiman yang dibangunnya masih bisa bertahan terus sampai ke para keturunannya yang kemudian menggantikan Capac sebagai pemimpin.
Tidak hanya membangun pemukiman sendiri, mereka pun berhasil untuk memperluas daerah kekuasan sampai ke pegunungan Andes.
Keturunannya juga memberikan pengaruh pada suku-suku di sekitarnya untuk ikut bergabung dan membentuk kerajaan Inca.
Baca juga : Antoni Gaudi, Sang Arsitek Legendaris yang Karyanya Mengubah Barcelona
Suku Inca ingin membangun kerajaan sekaligus peradaban terbesar
Sesudah melewati dua abad sejak pemukiman di Cuzco pertama kali didirikan, suku ini berekspansi ke Amerika Selatan.
Dipimpin oleh Pachautec, mereka ingin membangun kerajaan sekaligus peradaban besar. Wilayah kerajaannya semakin luas, meliputi Peru, Brasil, Cile, Ekuador, dan Bolivia.
Pachautec yang dijuluki ‘si pengguncang bumi’ berhasil membawa peradaban bangsa Inca jadi yang terbesar di Amerika Selatan.
Selain memiliki Cuzco sebagai pusat peradaban, suku ini pun memiliki sebuah kota kuno lain yang berperan penting, misalnya Machu Picchu.
Peninggalan dari sukunya pada umumnya adalah bangunan megah yang dibuat dari bahan batu dan ukiran-ukiran di dalamnya.
Jembatan anyam Suku Inca diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia
Walaupun kejayaannya sudah berakhir sejak ratusan tahun yang lalu, tapi suku ini masih punya peninggalan yang sampai saat ini masih dapat digunakan.
Peninggalan mereka yang dianggap unggul melampaui zamannya adalah infrastruktur jalan dan jembatan tambang.
Peninggalannya yang terkenal adalah Jembatan Q’eswachaka yang dibuat dari anyaman tali temali dan rumput.
Sudah membantu aktivitas orang-orang untuk menyeberang selama 600 tahun, UNESCO kemudian mencatatnya sebagai salah satu Situs Warisan Dunia.
Setiap tahunnya, jembatan di atas Sungai Apurimac, Peru itu direkonstrusi, diturunkan dan kemudian diganti yang baru.
Baca juga: Sejarah Maneki Neko, Patung Kucing yang Bergerak Memanggil Keberuntungan
Mampu membangun infrastruktur jalan yang menghubungkan enam negara
Selain jembatan anyam, suku ini juga terkenal dengan sistem jaringan jalan antar negara. Sistem jalan yang dibuat di masa jayanya adalah Qhapaq Nan.
Bahkan jalur Qhapaq Nan mampu menghubungkan beberapa negara di Amerika Selatan. Tidak hanya Jembatan Q’eswachaka, sistem jalan Qhapaq Nan pun diakui UNESCO sebagai situs Warisan Dunia.
Infrastruktur yang dibangun memang membantu masyarakat dari daerah yang punya kondisi alam beragam.
Jalan dan jembatan mereka menghubungkan orang-orang yang tinggal di sekitar pengunungan Andes sampai ke hutan hujan, lembah yang subur, dan daerah gurun.
UNESCO menilai bahwa sistem yang mereka rancang adalah keajaiban di bidang teknik karena menunjukkan tingginya peradaban masyarakat pada zamannya, sehingga perlu dirawat dan diperbaiki secara berkala.
Mereka juga membangun kehidupan sosial dengan baik
Selain soal infrastruktur jalan dan jembatan, mereka juga membangun kehidupan social masyarakat dan mengelola daerahnya dengan baik.
Kerajaan Inca juga menerapkan sebuah sistem  untuk mengatur daerahnya. Sistem otonomi mereka disebut Ayllu, yang memungkinkan untuk mengatur wilayah dengan koordinasi bersama pemerintahan pusat.
Umumnya mata pencaharian masyarakatnya adalah petani. Mereka sudah kenal kerja kolektif dan sistem irigasi, Jadi pertanian mereka mampu berjalan baik.
Dalam hal kepercayaan, mereka menganut politeisme, dengan Dewa Viracocha yang merupakan dewa pencipta alam adalah dewa tertinggi.
Mereka juga percaya pada dewa bulan, dewa matahari, dewa bintang, dewa petir, dewa laut, dan dewa kesuburan.
0 comments