inspirasi
Alberobello, Desa Kurcaci Bak Negeri Dongeng yang Jadi Warisan UNESCO
Seperti latar dari cerita dongeng anak, Alberobello sering dijuluki sebagai desa kurcaci. Sederet perumahan berukuran kecil berwarna putih jadi pemandangan utamanya.
Dinding rumah yang bertekstur seperti kapur dengan atap kerucut mungil terlihat tak biasa. Orang-orang yang berkunjung pun senang mengabadikan dalam bentuk foto.
Ukurannya memang kecil namun unik mampu menyita perhatian orang-orang, baik lokal maupun wisatawan.
Baca juga: Lagi Naik Daun, Tanaman Janda Bolong Bisa Dihargai Ratusan Juta
Dahulu merupakan wilayah hutan yang diubah jadi perkebunan Â
Terletak di antara bukit-bukit, dengan sungai mengalir di tengah, Alberobello seperti sebuah surga tersembunyi di Provinsi Puglia, Italia bagian tenggara.
Rumah-rumah beratap kerucut terlihat menarik di foto. Ternyata ada alasan mengapa wilayah ini dibangun sedemikian rupa.
Menurut sejarahnya, tempat ini dahulu merupakan kawasan perhutanan. Ada tuan tanah pada abad ke-14 yang membabat hutan setempat untuk jadi perkebunan.
Alberobello berarti pohon yang cantik. Tuan tanah juga membawa beberapa pekerja untuk membangun tempat tinggal sementara di sekitar perkebunan.
Awalnya dibangun dengan tidak permanen demi menghindari pajak tinggi
Melalui website Alberobello, bangunan yang mirip rumah kurcaci disebut dengan trullo.
Rumah-rumahnya dahulu dibangun hanya dengan batu kapur yang disusun tanpa semen perekat.Cara pembangunan yang sederhana adalah untuk membebaskan si tuan tanah dari pajak yang tinggi.
Ketika pemerintah datang, rumah-rumah seperti ini bisa langsung dihancurkan dengan cepat dan mudah. Pada masa itu setiap rumah yang didirikan dengan bangunan permanen akan terkena beban pajak mahal.
Seiring waktu, jumlah penduduknya bertambah. Pada abad ke-18, populasi wilayah ini mencapai sekitar 3.500 jiwa. Sudah tidak lagi dianggap sebagai kawasan desa perkebunan tapi sebuah kota kecil.
Baca juga: Bukan Tokoh Fiksi, Abu Nawas adalah Penyair Bijak di Masa Abbasiyah
Sudah terdaftar sebagai situs warisan UNESCO karena terjaga keunikannya
Rumah-rumah trullo di tempat ini sekarang sudah dibangun secara permanen. Meski sudah lebih maju, Alberobello masih menjaga keunikannya sehingga terdaftar sebagai situs warisan UNESCO sejak 1996.
Lebih dari 1.500 bangunan trullo menjadi spot wisata yang menarik bagi turis.
Trullo berbentuk bulat dan beratap kerucut. Atap kerucutnya menjadi simbol terkait keyakinan penghuninya. Meski cukup beragam, tapi kota kecil ini damai dan tenang karena cinta keberagaman.
Karena hanya ada satu ruangan di tiap trullo, setiap ruangan berisi kasur, sedikit perabotan rumah tangga, dan perapian. Meski terlihat kecil, tapi sangat nyaman.
Ada yang dibangun 2 lantai. Uniknya, meskipun terlihat seperti desa kurcaci, tapi ternyata penghuninya manusia normal. Menurut data terakhir, jumlah penduduknya sudah lebih dari 10.000.
Terlihat di beberapa foto di mana wisatawan berinteraksi dengan warga setempat. Sebagai tempat wisata, Alberobello juga dilengkapi fasilitas kafe, toko suvenir, dan juga restoran.
Wisatawan bisa menjelajahi kawasan Rione Monti atau Aia Picola
Meskipun wilayah ini terbuka menjadi salah satu tujuan wisata, warganya tidak terganggu ketenangannya.
Setiap wisatawan bisa turun di stasiun terdekat, kemudian menuju ke kawasan deretan trullo dengan jalan kaki selama kurang lebih 25 menit.
Untuk para wisatawan bisa memilih dua kawasan yang ingin dijelajahi; Rione Monti atau Aia Picola.
Rione monti merupakan sebuah kawasan yang lebih ramai dan juga dipenuhi pertokoan. Sedangkan Aia Picola termasuk sepi dan terlihat seperti kampung tanpa penghuni.
Di Aia Picola pada umumnya wisatawan akan mengambil foto. Ada warga yang membuka pintu rumahnya untuk para wisatawan yang datang.
Warga juga bisa sekaligus menjadi guide yang menunjukkan ruangan trullo, lalu memberikan penjelasan yang lengkap.
0 comments