inspirasi
Kisah Prajurit Wojtek, Beruang yang Ikut Berperang bersama Tentara Polandia
Dalam sebuah peristiwa perang, ada sisi lain yang dapat menyentuh hati banyak orang. Seperti yang terjadi dalam Perang Dunia II, ada seekor beruang ikut berada dalam barisan bersama tentara.
Pada tahun 1942 tentara Polandia mendapat satu pasukan baru yang diberi nama Wojtek. Wojtek adalah beruang lincah, mudah dilatih, dan tingkahnya juga menghibur.
Karena jasanya, bahkan ceritanya sampai diangkat ke layar lebar di Skotlandia.
Baca juga: Asal Usul Guling, Teman Tidur yang Dulunya menjadi Favorit Tentara Belanda
Wojtek pertama kali bertemu dengan tentara Polandia di kota Hamadan, Iran
Sejak tahun 1939, Polandia diserang oleh Uni Soviet. Tapi, 22 Juni 1941 ternyata Jerman telah membatalkan kesepakatan non agresi dengan Uni Soviet, kemudian menasuki wilayah Moskow.
Tentara Polandia beserta penduduk sipilnya yang tertahan di kamp milik Uni Soviet mendapat amnesti agar dapat bertempur kembali membantu melawan Nazi Jerman. Pada akhir tahun 1942 dibentuklah Korps Polandia II.
Pada bulan Maret 1942, pasukan Korps Polandia ke Hamadanndemi mengamankan kawasan ladang minyak di Iran yang jadi target tentara Soviet.
Di kota Hamadan itulah beruang Wojtek bertemu pertama kali dengan para tentara Polandia.
Induknya sudah mati dan hampir jadi dancing bear, akhirnya diadopsi tentara
Awalnya, tentara Polandia di sebuah stasiun di Iran melihat seorang pemuda Iran menggendong karung yang ternyata berisi bayi beruang.
Bayi beruang asal Timur Tengah belum diberi nama, kondisinya kurang gizi dan lemah juga yatim piatu.
Induknya mati tertembak oleh pemburu. Rencananya, ia akan dijadikan sebagai beruang penari (dancing bear) dan dibawa keliling Asia.
Tentara Polandia akhirnya membebaskannya dengan uang tebusan. Bayi beruang pun tumbuh semakin besar di dalam asuhan tentara yang bergantian memberi jatah makan.
Dari hari ke hari, meskipun perang berkecamuk, tapi tingkahnya yang menggemaskan dapat menghibur tentara.
Karena itu ia diberi nama Wojtek, yang berarti ‘tentara yang periang’ dalam bahasa Polandia.
Mampu menjalani beragam aktivitas tentara dan menirukan kebiasaan manusia
Tentara memberinya jatah makan seperti daging, susu, selai, dan madu yang tentunya bergizi sehingga ia kuat untuk menjalani berbagai aktivitas seperti manusia.
Ia juga dirawat dengan penuh kasih sayang. Keberadaannya justru menjadi penghibur dan pelepas lelah para tentara.
Lama kelamaan ia juga bisa meniru kebiasaan para prajurit, seperti salam hormat, olahraga, dan baris berbaris. Saat ada komando, ia mampu berjalan dan berbaris rapi di belakang para tentara.
Ia pun dengan lincah bergerak memasuki kendaraan truk atau mobil jip, ketika tentara memasukinya.
Uniknya, ia juga bisa meniru kebiasaan tentara yang kurang baik untuk kesehatannya, yaitu merokok dan minum bir.
Baca juga: Sungai Huang He, Ibu Peradaban China yang Merenggut Jutaan Jiwa
Berstatus sebagai prajurit dan bergabung ke pasukan militer yang diberangkatkan ke Italia
Pada tahun 1944, pasukan Polandia bersama pasukan dari Inggris direncanakan akan bergabung untuk operasi militer pembebasan Italia dari pemerintahan Benito Mussolini yang juga didukung oleh Nazi Jerman.
Tapi saat itu ada sebuah masalah karena Inggris tidak memberi izin binatang untuk ikut serta diberangkatkan. Padahal ia sudah siap ikut naik kapal.
Akhirnya ia diberi status resmi sebagai prajurit agar bisa terdaftar dalam pasukan militer yang diberangkatkan ke Italia.
Tentu saja ia sebagai tentara baru diberi bekal ransum rutin, buku panduan prajurit, dan nomor induk. Dmitry Szawlugo dan Henry Zacharewicz ditugaskan untuk menjadi pengawas dan penjaganya.
Wojtek banyak membantu di medan perang dengan memanggul peluru besar
Di Italia, ia tidak diberi tugas memanggul senjata, tapi instingnya bergerak saat melihat rekannya bersusah payah.
Ia bolak-balik memanggul peluru besar yang beratnya 45 kg, yang diangkat dari kendaraan penyuplai menuju ke tempat meriam berada.
Usahanya bukan karena perintah dari komandan, tapi instingnya sendiri yang menakjubkan.
Ia juga mampu mengangkat beban sendiri, di saat tentara manusia harus bergotong royong untuk mengangkatnya.
Meski kebersamaannya dengan tentara sangat mengesankan, tapi akhirnya perpisahan harus terjadi.
Pada tahun 1945, Perang Dunia II berakhir sehingga tentara pun melanjutkan hidup sebagai warga sipil.
Kebun binatang Skotlandia mengambil alih untuk merawatnya sampai akhir hayat di tahun 1963.
0 comments