inspirasi
18 Amalan di Bulan Ramadhan, Penuh Berkah & Dosa Terampuni
Bulan Ramadhan merupakan bulan paling istimewa bagi umat muslim. Tak heran, jika seluruh umat muslim di dunia menyambutnya dengan penuh suka cita. Sebab, bulan ini dikatakan sebagai bulan suci penuh ampunan.
Segala perbuatan buruk dan dosa-dosa yang telah dilakukan, akan mendapatkan ampunan dari Allah pada bulan ini.
Tidak hanya itu, Ramadhan juga menjadi bulan penuh berkah. Allah akan memberikan pahala berlipat ganda bagi umat muslim yang senantiasa melakukan amalan-amalan baik di bulan ini.
Oleh sebab itu, banyak umat muslim berlomba-lomba mengerjakan perbuatan baik demi mendapatkan pahala berlimpah dan ampunan dari Allah Swt.
Hal ini juga dibuktikan dengan dalil hadits Nabi Rasulullah saw., beliau bersabda:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
Artinya:
“Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.” (HR. Ahmad)
Berikut adalah amalan-amalan yang bisa dilakukan saat bulan Ramadhan agar mendapatkan keberkahan dari Allah Swt.
Baca juga: 12 Hal yang Membatalkan Puasa, Wajib Dihindari
1. Sahur
Saat berpuasa, kita harus bisa menahan diri untuk tidak makan dan minum mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Akan tetapi, bukan berarti kita tidak diperbolehkan untuk makan dan minum sama sekali selama 24 jam, melainkan ada waktu untuk mengonsumsi makanan sebelum berpuasa di siang hari, yang disebut dengan sahur.
Sahur dilakukan saat sebelum terbitnya fajar. Kita diperbolehkan mengonsumsi makanan dan minuman agar kuat menjalankan puasa nanti.
Di dalam sahur terdapat banyak kenikmatan dan keberkahan. Oleh sebab itu, kita sebagai umat muslim wajib melaksanakannya.
Seperti sabda Rasulullah saw.: Dari Anas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Makan sahurlah, karena sahur itu barakah”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu, Dari Abi Said Al-Khudri radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sahur itu barakah, maka janganlah kalian tinggalkan meski hanya dengan seteguk air. Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur.” (HR. Ahmad).
Oleh sebab itu, janganlah meninggalkan sahur sebab itu merupakan ajaran nabi Muhammad saw..
2. Segera berbuka
Jika waktu makan saat sebelum terbitnya fajar disebut dengan sahur, maka waktu makan setelah terbitnya matahari disebut dengan berbuka.
Saat berbuka puasa, umat muslim yang menjalankan puasa diperbolehkan untuk makan dan minum.
Hal ini didasari oleh hadist Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “يَقُولُ اللَّهُ، عَزَّ وَجَلَّ: إِنَّ أَحَبَّ عِبَادِي إِلِيَّ أعجلُهم فِطْرًا”.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad saw. yang bersabda: Allah Swt. berfirman, “Sesungguhnya orang yang paling Aku cintai di antara hamba-hamba-Ku ialah orang yang paling segera berbuka.”
Namun, perlu diingat bahwa Rasulullah tidak mengajarkan umatnya untuk makan berlebihan saat berbuka puasa. Beliau menyarankan untuk berbuka dengan makanan atau minuman manis.
Saat azan berkumandang, Rasulullah segera berbuka puasa dengan meminum air putih dan makan dua butir kurma. Setelah itu, beliau bersiap untuk menunaikan ibadah salat Magrib.
3. Salat tarawih dan witir
Salat tarawih dan witir merupakan salat sunah yang tidak wajib dikerjakan. Akan tetapi, ke dua salat tersebut rupanya memiliki banyak keutamaan.
Saat umat muslim menjalankan salat tarawih dan witir selama satu bulan penuh saat Ramadhan, maka Allah akan memberikan ganjaran yakni diampuni segala dosa-dosanya yang telah lalu.
Diriwayatkan Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang menghidupkan bulan suci Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ampunan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya di masa lalu.” (HR. Bukhari).
4. Perbanyak membaca Alquran (tadarus)
Selain penuh berkah, Ramadhan juga disebut sebagai bulan Alquran, sebab di bulan inilah Alquran pertama kali diturunkan.
Memperbanyak membaca Alquran merupakan salah satu amalan yang bisa dilakukan saat bulan Ramadhan. Kegiatan ini juga menjadi kebiasaan nabi Muhammad saw..
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
“Rajinlah membaca Alquran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat.” (HR. Muslim 1910)
Membaca Alquran di bulan yang suci ini, maka Allah akan memberikan pahala berlipat ganda. Selain itu, juga bisa meningkatkan ketaqwaan kita terhadap Allah Swt..
Baca juga: Kisah Nabi Sulaiman, Kaya Raya dan Bisa Bicara dengan Hewan
5. Perbanyak sedekah
Sedekah merupakan perbuatan mulia yang ditandai dengan berbagi kepada fakir dan miskin. Perbuatan ini menjadi salah satu jalan untuk meraih keuntungan berupa keberkahan di bulan Ramadhan.
Allah sangat memuliakan orang-orang yang gemar bersedekah. Untuk itu, Allah menjanjikan banyak kenikmatan kepada mereka, seperti dihapuskan dosa-dosa yang telah lalu, mendapatkan keselamatan di hari kiamat, memberikan keberkahan pada harta, mendapatkan pahala, dan terbukanya pintu surga.
Seperti Rasulullah yang gemar bersedekah, dan paling sering melakukannya di bulan Ramadhan untuk mendapatkan keberkahan dari Allah Swt..
6. Menjaga lisan
Maksud dari menjaga lisan adalah menahan diri untuk tidak mengeluarkan kata-kata keji dan melakukan perbuatan tercela seperti fitnah.
Sebab, selama berpuasa kita tidak hanya diwajibkan menahan diri dari nafsu makan, melainkan segala nafsu yang ada seperti nafsu birahi, nafsu mengucapkan kata-kata kotor, serta nafsu amarah.
Menjaga lisan selama bulan Ramadhan merupakan salah satu amalan untuk mendapatkan keberkahan dari Allah selama bulan Ramadhan.
Jika kita tidak bisa menjaganya, maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa dari puasa yang telah kita jalankan, alias puasa kita menjadi sia-sia.
7. Menahan diri dari perbuatan buruk
Tidak hanya menjaga lidah berupa ucapan, tapi kita juga harus bisa menahan diri dari perbuatan buruk selama bulan Ramadhan.
Perbuatan buruk seperti mencuri, minum minuman beralkohol, berzina, dan perbuatan tercela lainnya, akan membuat puasa kita tidak berarti.
Rasulullah saw. bersabda, “Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar saja.” (HR. Ahmad).
8. Memperbanyak doa
Memperbanyak doa di bulan Ramadhan merupakan salah satu amalan baik di bulan Ramadhan. Pada bulan ini, segala doa-doa baik yang diucapkan oleh umat muslim akan dikabulkan oleh Allah.
Seperti hadist nabi dari Abu Hurairah, Beliau bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ثلاث لا تُردّ دعوتهم: الصائم حتى يُفطر، والإمام العادل، ودعوة المظلوم
Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu ia berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Ada tiga golongan yang tidak ditolak doanya, orang berpuasa sampai berbuka, pemimpin yang adil dan orang yang dizalimi.” (Riwayat Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Namun, perlu diingat bahwa sebagai manusia kita hanya bisa berdoa dan berikhtiar saja. Untuk hasilnya, hanya Allah yang tahu.
9. Mengurangi tidur dan perbanyak istighfar
Tidur di waktu berpuasa, khususnya siang hari dianggap sebagai ibadah. Sebab, dengan tidur kita tidak akan melakukan perbuatan yang dapat mengurangi pahala ataupun membatalkan puasa.
Akan tetapi, tidur yang dimaksud adalah tidak dalam waktu yang berlebihan. Pasalnya, salah satu amalan dalam bulan Ramadhan adalah kurangi tidur.
Tidak hanya di siang hari, mengurangi tidur juga sebaiknya dilakukan di malam hari.
Sebagai gantinya, sebaiknya perbanyak istighfar untuk mendapatkan lebih banyak pahala dan diampuni segala dosa-dosa. Sebagaimana firman Allah dalam Alquran surat ad-Dzariat ayat 17-18, yang isinya:
كَانُوْا قَلِيْلاً مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُوْنَ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ
Artinya: “Mereka sedikit tidur di malam hari. Di waktu sahur mereka beristighfar.” (QS Ad Dzariyat 17-18)
10. Berusaha berpuasa walau dalam perjalanan
Musafir atau seseorang yang sedang melakukan perjalanan jauh diperbolehkan untuk tidak berpuasa, namun wajib menggantinya.
Akan tetapi, untuk mendapatkan pahala yang lebih besar, sebaiknya untuk berusaha berpuasa dan tidak membatalkannya walau sedang bepergian jauh sekalipun.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: أَنَّ حَمْزَةَ بْنَ عَمْرٍو الأَسْلَمِيَّ قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَأَصُومُ فِي السَّفَرِ؟ وَكَانَ كَثِيرَ الصِّيَامِ، فَقَالَ: إِنْ شِئْتَ فَصُمْ وَإِنْ شِئْتَ فَأَفْطِرْ
Dari Aisyah r.a., Hamzah bin Amru al-Aslami bertanya pada Nabi saw., “Apakah sebaiknya aku berpuasa dalam safar?” Hamzah adalah seorang yang hobi berpuasa. Nabi saw. menjawab, “Kalau mau silakan berpuasa, kalau mau silakan tidak berpuasa.” (HR Bukhari 1943)
11. Memberi Hidangan Berbuka
Memberi hidangan berbuka pada orang berpuasa
Selain bersedekah, memberi hidangan makanan pada orang yang sedang berpuasa juga merupakan amalan di bulan Ramadhan, yang artinya orang yang melakukan hal tersebut akan mendapatkan pahala yang melimpah.
عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الجُهَنِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Dari Zaid bin Khalid al-Juhani, dia berkata:
“Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang membukakan (memberikan perbukaan) orang yang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala puasanya tanpa mengurangi pahala orang itu sedikit pun.” (HR Tirimidzi 807)
12. Melakukan qiyam ramadhan
Qiyam merupakan ibadah yang dilakukan selama satu malam tanpa tertidur, baik dalam bentuk salat maupun zikir.
Kegiatan ini termasuk amalan di bulan Ramadhan untuk mencari pahala dan rida Allah Swt..
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ
“Sesungguhnya orang yang qiyam bersama imam sampai imam pulang maka itu ditulis seolah-olah qiyam semalam penuh.” (HR Tirmidzi)
Ini yang disabdakan Nabi saw. untuk umatnya. Adapun untuk beliau sendiri sebagai berikut:
كان إذا انتهى من الصلاة نام قبل أن يصلي الوتر، فتسأله عائشة رضي الله عنها : يا رسول الله أتنام قبل أن توتر؟ قال: يا عائشة إن عيني تنامان ولا ينام قلبي
Nabi saw. kalau selesai salat tarawih beliau tidur sebelum salat witir. Aisyah bertanya, “Ya Rasulullah, engkau tidur sebelum mengerjakan witir?” Beliau menjawab, “Wahai Aisyah, sesungguhnya kedua mataku tidur, tapi hatiku tak pernah tidur.”
13. Perbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir
Sepuluh hari terakhir di dalam bulan Ramadhan dianggap sebagai hari yang istimewa. Pasalnya, ada banyak rahmat yang diberikan oleh Allah Swt. pada umatnya di malam tersebut, salah satunya adalah malam Lailatul Qadar.
Selain itu, memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir pada bulan Ramadhan juga termasuk amalan guna mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya.
قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
Aisyah r.a. berkata, “Rasulullah saw. bersungguh-sungguh melakukan ibadah di sepuluh terakhir melebihi malam-malam lainnya.” (HR Muslim)
وقَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
Aisyah juga berkata, “Ketika masuk sepuluh terakir, Nabi saw. mengencangkan sarungnya, menghidupkan seluruh malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR Bukhari 2024)
14. Perbanyak salat tahajud
Salat tahajud memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Namun sayangnya, tak semua orang mampu melakukan salat sunah yang satu ini.
Sebab, salat tahajud dilakukan pada sepertiga malam terakhir. Yang mana pada waktu tersebut, orang-orang akan lebih memilih untuk melanjutkan tidurnya.
Terlebih setelah melakukan aktivitas seharian, tentu bangun di tengah malam untuk menjalankan salat tahajud akan terasa berat.
Namun, justru itulah tantangannya. Oleh sebab itu, gunakan bulan Ramadhan sebagai kesempatan untuk memulai amalan ini.
Bukan tidak mungkin, kebiasaan beramal baik yang kamu lakukan selama bulan Ramadhan akan terbawa sampai setelah Ramadhan.
15. Umrah
Untuk amalan yang satu ini, memang perlu digarisbawahi, yakni ditujukan bagi mereka yang mampu.
Sebab seperti diketahui, biaya untuk melakukan umrah memang tidak murah sehingga tidak semua orang mampu menunaikannya.
Bahkan ada yang harus menabung terlebih dahulu untuk bisa berangkat.
Sedangkan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, disebutkan bahwa Nabi Muhammad bersabda jika umrah di bulan puasa Ramadhan sama atau menyamai ibadah haji. Istimewa, bukan?
16. Membantu sesama
Selain bersedekah, amalan baik lainnya yang bisa kamu perbanyak selama bulan Ramadhan adalah membantu sesama.
Namun, perlu diingat jika membantu yang dimaksud di sini adalah membantu dalam hal kebaikan. Manusia merupakan makhluk sosial sehingga membutuhkan orang lain.
Oleh sebab itu, setiap orang perlu sadar akan hal ini sehingga bisa selalu saling membantu ketika dibutuhkan.
Namun seyogyanya, perbuatan tolong-menolong dalam kebaikan tak hanya dilakukan selama bulan Ramdhan namun juga di bulan-bulan lainnya.
Membiasakan diri untuk membantu orang lain akan menumbuhkan rasa empati sebagai manusia.
17. Memohon ampunan
Selain disebut sebagai bulan penuh berkah, Ramadhan juga disebut-sebut sebagai bulan sarat ampunan.
Di bulan yang suci tersebut, Allah SWT menjanjikan ampunan bagi setiap hambanya yang memohon ampun atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Atas alasan inilah tak heran jika bulan Ramadhan menjadi satu yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia setiap tahunnya.
Meski begitu, setelah meminta ampunan selama bulan Ramadhan juga sebaiknya menahan diri untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di lain hari.
18. Berdiam diri di masjid
Salah satu amalan yang cukup populer d bulan Ramadhan adalah iktikaf. Iktikaf merupakan aktivitas berdiam diri di dalam masjid yang disertai dengan niat.
Iktikaf memiliki keutamaan dan biasanya dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Iktikaf dilakukan dengan niat untuk mencari rida Allah dan melakukan introspeksi atas perbuatan yang telah dilakukan. Tujuannya adalah untuk lebih mendekatkan diri pada Allah.
Demikianlah amalan-amalan yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan untuk mendapatkan keberkahan oleh Allah SWT.
Jadikanlah bulan Ramadhan sebagai bulan untuk bertobat dengan senantiasa memohon ampun kepada Allah dan mengharapkan pahalanya.
0 comments