inspirasi
Andrew Carnegie, Pengusaha Dermawan yang Jadi Pionir Filantropi Dunia
Melihat daftar nama-nama orang terkaya di dunia sepertinya memang menarik. Bukan sekadar ingin tahu berapa jumlah kekayaan mereka, tapi juga bagaimana sepak terjang kehidupannya selama ini.
Sebelum dunia mengenal Bill Gates sebagai pengusaha kaya yang dermawan, pada abad 19 di Amerika sudah ada nama Andrew Carnegie.
Meski awalnya hanya seorang pendatang, ia mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai pengusaha sekaligus filantropis.
Tidak tanggung-tanggung, ia menyumbangkan sebagian besar hartanya sampai akhir hayat.
Bukan hanya berkiprah sebagai pengusaha paling kaya di dunia pada masanya, ia juga punya perhatian khusus pada pendidikan.
Selain sukses dengan perusahaan Carnegie Steel Company, namanya juga diabadikan di kampus Carnegie Mellon University.
Baca juga: Raden Saleh, Pelukis Legendaris Indonesia yang Dikagumi Bangsa Eropa
Andrew Carnegie terlahir dari keluarga sederhana
Dilahirkan di Dunfermline, Skotlandia tahun 1835, Andrew Carnegie dan keluarganya berpindah dan menetap di Amerika Serikat sejak masih remaja. Mereka tinggal di Allegheny, Pennsylvania. Sekarang daerah itu termasuk bagian dari Pittsburgh.
Sering disebut sebagai orang paling kaya sekaligus dermawan dalam sejarah Amerika, dahulu keluarganya sederhana. Pada saat ia lahir, rumahnya cukup kecil dan hanya memiliki sebuah kamar.
Ia hanya sempat bersekolah sebentar, sebelum akhirnya memutuskan untuk migrasi ke Amerika Serikat pada tahun 1848.
Setelah pindah ke Amerika, ia bekerja di pabrik tekstil
Setiba di Pennsylvania, ia memulai pekerjaan pertama sebagai seorang pesuruh di pabrik tekstil.
Ia menjalani pekerjaan sebagai anak pembawa pesan dan juga buruh pabrik sebelum akhirnya naik pangkat jadi seorang operator telegraf di Pennsylvania Railroad.
Ia mendapat keberuntungan ketika Thomas R. Scott, yakni penanggung jawab pembangunan rel kereta api kemudian mengangkatnya sebagai sekretaris.
Ia makin terlatih untuk merencanakan hidup jauh ke depan. Ia berkonsentrasi pada besi. Tahun 1865, dirinya pun berani melakukan investasi.
Dalam beberapa tahun saja,dia bisa menguasai dan memiliki saham perusahaan yang fokus untuk membangun jembatan besi, rel kereta, dan lokomotif.
Baca juga: Seperti Menggantung di Langit, Biara Meteora Dibangun pada Tebing Raksasa
Berhasil membangun perusahaan dan menjadi pionir filantropi dunia
Ia juga membangun pabrik baja di Sungai Monongahela, Pennsylvania. Perusahaan baja itu adalah Union Ironworks dan Keystone Bridge Works.
Sepuluh tahun setelah itu, pabrik baja yang dia bangun itu menjadi pabrik baja yang terbesar di Amerika.
Dua perusahaan tersebut kemudian digabung menjadi United States Steel Corporation (USS), yang nilai pasarnya lebih dari 1 milyar US dolar. Penggabungan ini dibantu oleh banker terkenal JP Morgan.
Saat itu, USS adalah perusahaan dengan nilai tertinggi sepanjang sejarah.
Tidak lama kemudian, ia justru mengundurkan diri dan tidak lagi terlibat aktif di industri baja. Ia dedikasikan waktunya untuk melakukan kegiatan filantropi.
Kemudian, ia dikenal sebagai pionir kegiatan filantropi, tidak hanya di Amerika tapi juga di dunia.
Salah satu pemikirannya yang bijak adalah bahwa tidak ada orang yang menjadi kaya tanpa memperkaya orang lain.
“Siapapun yang mati kaya, semestinya malu,” katanya sebelum mendonasikan hampir seluruh hartanya untuk pendidikan dan sosial.
Andrew Carnegie memiliki perhatian pada kemajuan pendidikan
Salah satu bukti filantropis Cernegie yang terkenal adalah perpustakaan di negara-negara berbahasa Inggris di seluruh dunia, yang dikenal sebagai Carnegie Libraries.
Pengusaha dan filantropis itu pada awalnya ingin mendirikan sebuah institusi pendidikan vokasi untuk anak-anak pegawainya di Pittsburgh.
Ia juga menjadi orang di balik salah satu kampus teknologi informasi terbaik di Amerika
Saat didirikan tahun 1900, namanya Carnegie Technical Schools. Perguruan tinggi tersebut berganti nama jadi Carnegie Institute of Technology pada 1912.
Tahun 1967, ‘Carnegie Tech’ digabung dengan Mellon Institute. Inilah yang kemudian jadi awal mula Carnegie Mellon University.
Saat ia memberi donasi untuk mendirikan kampus tersebut, Andrew Carnegie sempat menulis “My heart is in the work”.
0 comments