inspirasi
Anggar: Sejarah, Ukuran Lapangan, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting
Anggar adalah salah satu olahraga resmi yang belum terlalu populer di Indonesia. Untuk memainkannya dibutuhkan keahlian dan pengalaman khusus.
Akan tetapi, olahraga beladiri dengan menggunakan senjata ini rutin diikutsertakan dalam olimpiade. Olahraga anggar ini masih lebih populer di kawasan Eropa.
Ketangkasan, kelincahan, dan kesiapan tangan pemainnya sangat penting untuk dapat memenangkan pertandingan. Hal ini juga sesuai dengan asal kata anggar dari bahasa Prancis yaitu ‘engarde’ yang berarti bersiap.
Baca juga: Musik Bagamat, Jejak Akulturasi Budaya Portugis di Minangkabau
Sudah dilakukan sejak zaman purbakala, sebagai senjata beladiri
Menurut catatan sejarah, sejak zaman purbakala anggar sudah digunakan untuk penyerangan.
Dalam makam Seragon yaitu raja pertama dari kerajaan purba di sekitar sungai Eufrat Mesopotamia, ditemukan pedang anggar pertama di dunia.
Selanjutnya ditemukan adanya relief di candi Luxor di Mesir, berupa pertandingan anggar sekitar abad ke-119 SM.
Pada awalnya dalam pertandingan anggar digunakan pakaian perang yang berat. Hingga pada abad ke-17 yaitu pada masa Louis XIV, pakaiannya menjadi lebih praktis dan pedang juga menjadi lebih ringan untuk digunakan.
Di abad ke-14, Jerman menjadi bangsa yang pertama kali menjadikan anggar sebagai olahraga.
Hal ini ditandai dengan berdirinya perkumpulannya di Frankfrut. Pada abad ke-15, munculnya sekolah dan perkumpulan anggar di Eropa.
Kemudian diresmikan menjadi permainan anggar Ranier pada abad ke-16. Seiring dengan perkembangannya yang pesat, dibuatlah peraturan dasar olahraga ini.
Beliau adalah Hendry saint-didier, seseorang yang berkebangsaan prancis sekitar tahun 1570.
Selanjutnya, pada tahun 1680, Count Koeningsmarken megembangkan berbagai bentuk senjata anggar. Olahraga ini pertama kali ikut serta dalam olimpiade pada Olympic Games di Athena (1896).
Di Indonesia, olahraga ini diperkenalkan oleh jajaran militer kerajaan Belanda. Hingga berdiri organisasi IPADI (Ikatan Pendekar Anggar Indonesia) yang kemudian berubah menjadi IKASI (Ikatan Anggar Seluruh Indonesia).
Pada tahun 1985, ditetapkan bahwa akan diadakan kejuaraan nasional anggar setiap tahunnya.
Ukuran lapangan dan peralatan yang digunakan
Lapangan permainannya disebut sebagai loper atau piste. Ukurannya adalah sebagia berikut;
- Panjang: 14 m
- Lebar: 1,2 sampai 2 m
Perlengakapan yang digunakan yaitu:
- Pedang (Senjata) terdiri dari 3 jenis yaitu
- Floret (foil/Pedang berbentuk langsing)
- Degen (epee/Pedang berbentuk segitiga)
- Sabel (sabre/Pedang segitiga dengan ujung tidak tajam)
- Baju dan celana berwarna putih dan berbahan tebal.
- Kaos kaki berwarna putih dan panjang hingga lutut
- Sarung tangan (glove) untuk melindungi tangan
- Sepatu berbahan kuat dan ringan digunakan
- Body vest (pelindung dada) terbuat dari bahan yang keras
- Bra pelindung khusus dari bahan metal untuk wanita
- Pelindung kemaluan (groin cup) untuk pria
- Metallic jacket yang terbuat dari benang berserabut tembaga
- Recording atau alat pencatat skor pertandingan.
- Wire atau kabel yang menghubungkan senjata, metallic, dan masker ke rolling-recording.
- Body wire: satu rangkaian untuk mendeteksi tusukan.
- Wire mask: kabel yang menghubungkan masker dengan metallic jacket.
Baca juga: Kempo: Musik Bagamat, Jejak Akulturasi Budaya Portugis di Minangkabau
Aturan dalam pertandingan yang harus dipatuhi pemain
Beberapa aturan dalam pertandingan dibedakan menurut jenis senjatanya sebagai berikut:
1. Nomor floret (foil)
- Atlet hanya boleh bergerak maju dan mundur.
- Tusukan hanya diarahkan ke torso. Bagian torso yaitu dada, perut bagian bawah, dan bahu depan.
- Nilai diperoleh ketika pemain melakukan tusukan pada torso ketika lawan tidak menangkis atau menusuk balik.
- Pemain dinyatakan menang ketika mendapatkan 5 angka dalam 6 menit pertandingan.
2. Sable (sabre)
- Tusukan diarahkan ke torso, kepala, dan lengan lawan
- Pemain tidak mendapat nilai ketika tusukan mengenai perut bagian bawah
- Penilaiannya sama dengan anggar jenis floret (foil)
3. Degen (epee)
- Tusukan diarahkan pada seluruh tubuh termasuk tangan
- Penilaian hampir sama dengan anggar jenis floret.
Istilah penting dalam pertandingan anggar
Istilah penting dalam pertandingannya yaitu:
- Action on blade: serangan pada senjata lawan.
- Annule: ketika terjadi tusukan secara bersamaan, dilakukan pengulangan.
- Annulment of hit: pembatalan perkenaan oleh wasit.
- Arret: serangan awal yang dilakukan dengan meluruskan lengan.
- Award of hit: hadiah atau hukuman yang diberikan wasit.
- Barrage: pertandingan ulang.
- Change engagement: Pertukaran silang senjata
- Changing onds: perpindahan tempat ketika ada pemain yang mencapai angka 3.
- Hit received (HR): tusukan yang sah oleh pemain selama pertandingan.
- Hit scored (HS): tusukan yang sah diberikan kepada lawan selama pertandingan.
Demikianlah penjelasan tentang olahraga anggar. Mudah-mudahan dapat memberi wawasan baru.
0 comments