profil
Larissa Rochefort
Dunia game, anime, cosplay, YouTube, saat ini sudah sangat mencuat dan ‘terlihat’ mampu memberikan popularitas serta penghasilan yang menggiurkan pada kaum milenials saat ini. Namun apakah memang terlihat sangat mudah?
Memang banyak gamers Indonesia mendulang keuntungan ‘hanya’ dari bermain game. Terlihat mudah, hanya bermain game, akan tetapi untuk bisa mencapai kelas dunia, dibutuhkan skill serta jam terbang yang tinggi. Dengan kata lain butuh latihan rutin dan ekstra.
Begitu pula dengan cosplay, bila seseorang mampu membuat tampilan karakter dari sebuah game atau anime semirip mungkin, bahkan tak terlihat perbedaannya sedikit pun, maka dia dapat dinobatkan sebagai cosplayer terbaik.
Dalam dunia cosplay pun, ada yang disebut sebagai diva cosplay. Mereka yang telah memperoleh julukan tersebut, kemampuannya telah dianggap dunia secara luas, pun disebut sebagai influencer cosplay.
Untuk diva cosplay Indonesia yang telah menembus level internasional adalah Larissa Rochefort.
Namanya mulai sangat dikenal sejak sukses memvisualisasikan karakter Mercy dari game Overwatch dan Yorha 2B dari game Noer New Project.
Kemudian dikontrak sebagai brand ambassador untuk team eSports Indonesia, NXL.
Baca juga: Biodata, Profil, dan Fakta Keisya Levronka
Biodata & Profil
- Nama Lengkap: Larissa
- Nama Panggung: Larissa Rochefort
- Nama Panggilan: Rissa
- Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 11 April 1998
- Kewarganegaraan: Indonesia
- Agama: Kristen
- Tinggi: –
- Orang Tua: –
- Saudara: –
- Pacar: –
- Profesi: Model, Cosplayer, Gamer
- Pendidikan: –
- Hobi: Menggambar, main game, bermusik
- Facebook: @larissarochefortfp
- Twitter: @larochefort11
- Instagram: @larissarochefort
- TikTok: @larissarochefort
- YouTube: Larissa Rochefort Official
Fakta Menarik
- Larissa terkenal sebagai seorang cosplayer. Nama Rochefort yang berada di belakang nama aslinya diambil dari karakter game favoritnya, game Tekken, bernama Emilie Lili De Rochefort.
- Penggemar game sejati. Rissa sudah bermain game sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Game pertama yang dimainkannya adalah Tekken saat dirinya masih kelas 5 SD.
- Selain game, ternyata gadis cantik ini telah menyukai anime lebih dahulu. Rissa mengaku saat masih kecil, suka membeli komik dan majalah anime, dan masih dilakukannya terus. Inilah yang akhirnya menginspirasi Larissa untuk menekuni cosplay.
- Karena sangat mengagumi gambar-gambar anime, Rissa mulai suka menggambar karakter anime tersebut. Hingga akhirnya memutuskan untuk membuat kostum yang menyerupai para karakter favoritnya. Total kostum yang telah dibuatnya adalah mencapai lebih dari 50 kostum.
- Sejak usia 18 tahun mulai fokus untuk menjadi seorang cosplayer. Bahkan dirinya selalu mengikuti ajang cosplay internasional, dan namanya sudah sangat dikenal di dunia cosplay. Ajang internasional yang diikutinya kali terakhir adalah Tokyo Game Show 2019.
- Sangat mahir bermain alat musik biola. Orangtuanya, sejak Rissa masih kecil sering mengajak untuk menyaksikan pertunjukan musik orkestra. Itulah sebabnya Rissa menjadi tertarik untuk mempelajari salah satu alat musik klasik tersebut.
- Pernah didapuk menjadi brand ambassador untuk sebuah team eSports NXL. Walau masih tergolong baru dalam dunia eSports saat itu, Rissa tak canggung, bahkan dirinya juga sukses memenangkan berbagai event turnamen selama bergabung di team NXL.
Baca juga: Biodata, Profil, dan Fakta Kevin Nguyen
Foto – foto Larissa Rochefort
1. Penampilan Larissa dalam balutan kostum cosplay
2. Jalan-jalan ke puncak gunung
3. Selalu tampil cantik dalam pose apapun
4. Tetap menawan dengan gaun berwarna toska
5. Saat hadir dalam channel Deddy Corbuzier untuk acara podcast Deddy
Wah, sepertinya bagi Larissa Rochefort menjadi seorang cosplayer adalah jalan hidupnya dan sudah tentu dia yakini. Awalnya hanya sekedar hobi dan iseng, namun karena rasa puas diri yang masih kurang, ia membawa hobinya pada next level.
Bagi Larissa Rochefort memang tak ada yang lebih seru dan memuaskan dari menjadi seorang cosplayer. Di mana dirinya bebas mengekspresikan dan mengutarakan isi pikirannya dalam karyanya.
0 comments