inspirasi
Cerita Kancil dan Buaya, Punya Pesan Moral Penting
Ada banyak sekali dongeng Nusantara yang terkenal dan bisa jadi sarana mendidik anak, misalnya cerita kancil dan buaya. Bukan hanya kisah tentang hewan, tapi ini juga menjadi latihan buat anak-anak mengenal literasi sejak dini.
Dengan penceritaan yang menarik pada momen yang tepat misalnya sebelum tidur, kisah kancil dan para buaya pastinya akan membuat anak-anak tertarik untuk mendengarkan.
Cerita dongeng ini dapat sekaligus mengajarkan kepada anak tentang bagaimana berbuat baik kepada semua orang, serta tidak menyalahgunakan kepandaian untuk hal yang merugikan.
Baca juga: Cerita Rakyat Malin Kundang, Kutukan untuk Anak Durhaka
Di dalam hutan banyak hewan yang hidup, salah satunya adalah kancil
Ada beraneka macam satwa yang hidup di tengah hutan, misalnya seekor kancil yang memang terkenal dengan kecerdikannya. Bukan cuma cerdik, tapi kancil juga dikisahkan memiliki sifat ramah kepada sesama.
Pada suatu hari kancil melihat ada seekor bebek yang sedang berenang dengan anaknya. Kancil yang tengah berjalan menyusuri hutan pun menyapa seekor bebek.
Kepada hewan lain di sepanjang perjalanan yang ditemuinya, kancil selalu menyapa lebih dulu. Karena itulah, kancil disegani oleh penghuni hutan karena keramahannya.
Selain ramah, ternyata kancil juga suka menolong hewan lain yang sedang kesusahan. Tidak sedikit yang kemudian mendatangi kancil saat ada masalah atau kesulitan.
Kancil suka menolong anak ayam yang terperangkap di dalam lubang
Pada suatu hari kancil jalan-jalan menyusuri hutan dan menemukan ada tiga anak ayam sedang terperangkap di sebuah lubang yang dalam. Dengan segera kancil menghampiri anak-anak ayam.
Setelah berhasil memasuki perangkap, kancil pun membungkukkan badan dan mememinta anak ayam untuk naik ke tubuhnya. Anak ayam terharu dengan kebaikan kancil karena membantu mereka bertemu induk kembali.
Begitu anak ayam telah berhasil untuk menaiki tubuhnya, segeralah kancil melompat keluar dari lubang untuk mempertemukan dengan induk ayam yang kebingungan untuk mencari-cari anaknya.
Induk ayam berterima kasih pada kancil yang telah menolong anak-anaknya. Bukan cuma induknya, tiga ekor ayam kecil yang sudah ditolong juga bersorak kegirangan dan berterima kasih sekali lagi pada kancil.
Baca juga: Sifat Jaiz dan Mustahil Rasul, Umat Islam Wajib Tahu
Kancil yang merasa lapar, tergiur saat melihat buah yang ranum
Setelah lama berjalan di hutan, kancil pun lapar dan mencari rumput di sekitar tempatnya. Sehabis memakan rumput, ternyata kancil masih merasa lapar dan ingin mencari makanan lain.
Kancil pun berjalan di bawah terik matahari sampai langkahnya tiba di aliran sungai di tengah hutan belantara. Kancil pun mendekat ke tepian sungai untuk sejenak menghilangkan dahaga setelah perjalanan.
Sesudah minum, ternyata kancil masih belum puas dan tiba-tiba berbinar matanya saat memandang suatu benda yang tampak menarik di seberang sungai, yaitu pohon yang berbuah ranum dan menyegarkan.
Tapi air sungai yang deras membuatnya takut untuk menyebrang lewati sungai. Saat itulah kecerdikannya muncul. Kancil mencoba cari cara untuk bisa menyeberang dengan aman.
Ketika akan menyeberang sungai besar, kancil berbohong kepada buaya
Untuk membantunya menyeberang, kancil pun memanggil beberapa buaya. Di sinilah cerita kancil dan buaya muncul. Kancil punya ide untuk membohongi buaya-buaya di sungai. Ternyata buaya menyadari kedatangan kancil.
“Hai kancil! Kebetulan kami sedang lapar. Apakah kamu mau jadi santapan kami hari ini?” tanya seekor buaya.
Meskipun akan dimangsa buaya, kancil tetap tenang dan mengatakan sesuatu yang seolah-olah menyenangkan untuk buaya.
“Hai buaya! Aku punya kabar baik buat kalian. Aku bawa daging dari raja! Kali ini aku diperintah untuk menghitung berapa jumlah buaya di sungai.
Sekarang berjajarlah di sungai, lalu aku akan menghitungnya.” kata kancil menyimpan kebohongan.
Buaya senang sekali mendengarnya, kemudian dipanggillah buaya lainnya untuk berjajar sampai bisa membentuk seperti jembatan.
Begitu ‘jembatan’ sudah jadi, kancil melompat dengan gembira sambil pura-pura untuk menghitung.
Begitu sampai di ujung, kancil pun melompat dan mengatakan sesuatu yang membuat buaya kaget, terkecoh, sekaligus marah karena telah dibohongi.
“Terima kasih banyak buaya! Karena bantuan kalian, aku bisa menyeberang sungai dengan aman dan memetik buah itu.”
Tidak lama kemudian kancil pun berlari sangat kencang. Di belakangnya ada buaya-buaya yang masih marah akibat perbuatan kancil yang cerdik, tapi menyalahgunakan kecerdikannya. Mudah-mudahan cerita kancil dan buaya di atas bisa bermanfaat.
0 comments