inspirasi
Cleopatra, Ratu Mesir Terakhir yang Terkenal dengan Kecantikannya
Nama Cleopatra kerap disandingkan dengan segala sensasi dalam kehidupannya. Sebagai ratu Mesir, ia selalu digambarkan sebagai wanita cantik dan pintar merayu.
Kisahnya dengan Julius Caesar dan Mark Antony sering disebut sebagai cerita romansa yang rumit dan penuh intrik politik dan kekuasaan.
Meskipun masa hidupnya sudah berlalu ribuan tahun, tapi daya tariknya masih terasa kuat.
Cerita hidupnya di kemudian hari banyak didramatisasi ke berbagai karya, khususnya lukisan dan film.
Di luar segala hal-hal sensasional sepanjang hidupnya, Cleopatra terkenal ahli membangun kekuasaan, seorang administrator, dan diplomat ulung yang menguasai berbagai bahasa. Inilah sekelumit cerita tentang Ratu Cleopatra.
Baca: Burung Moa, Hewan Purba Raksasa yang Fosilnya Ditemukan di Selandia Baru
Cleopatra dibesarkan di Alexandria, menjadi wanita yang cerdas Â
Cleopatra lahir pada awal tahun 69 SM, dengan nama lengkap Cleopatra Philopator. Dilihat dari kedudukannya, seringkali ia dipandang sebagai orang Mesir asli, padahal bukan.
Ia merupakan keturunan dari Ptolemy Auletes atau Ptolemy XII, yakni salah satu dinasti Ptolemy yang sempat menguasai Mesir Kuno. Secara garis keturunan, ia berdarah Yunani dan Macedonia.
Dibesarkan di kota Alexandria, yang menjadi kota terbesar Mesir saat itu, ia tumbuh menjadi wanita yang cerdas dan terdidik. Sepeninggal ayahnya, ia menggantikan peran sebagai ratu.
Dengan wawasan luas dan menguasai beberapa bahasa, ia cepat belajar tentang kebijakan negara, diplomasi, dan perpolitikan kerajaan Mediterania. Lebih dari kecantikan wajah, ia sangat unggul dalam kepintaran.
Memiliki ritual perawatan kecantikan yang ekstrem
Di beberap lukisan, film atau patung yang dibuat untuk menggambarkannya, sering kali image-nya adalah penampilan yang seksi.
Meskipun menurut banyak sumber sejarah paling awal, justru ia cenderung biasa saja. Tidak terlalu mempesona untuk ukuran putri kerajaan.
Barangkali imajinasi masyarakat tentangnya adalah karena penampilan aktris Elizabeth Taylor di tahun 1960-an, saat ia memerankan film Hollywood dengan judul Cleopatra.
Di sana Taylor tampil maksimal, yang menurut budaya pop saat itu disebut Egyptian look.
Dandanan ala film Cleopatra menjadi sangat populer dan jadi inspirasi tentang make up, gaya berpakaian, dan model rambut agar terlihat seperti Cleopatra asli.
Bagaimana pun rupa aslinya, Sang Ratu Mesir punya ritual untuk merawat diri yang bisa dibilang cukup aneh dan ekstrem.
Ia terbiasa mandi dengan susu keledai, merawat wajah dengan air mawar dan menebalkan alis.
Tapi tidak cukup itu, ia juga memakai parfum dari kemenyan dan lipstik dari bubuk besi merah.
Terlibat affair dengan Julis Caesar sampai melahirkan anak pertama
Pesonanya memang terkenal meluluhkan jenderal besar seperti Julius Caesar yang selisih usia 30 tahun. Julius Caesar, seorang pemimpin militer Romawi, sempat melakukan kampanye ke Mesir.
Di sana ia bertemu Cleopatra secara intens dan bahkan sampai melahirkan anak pertama yang diberi nama Caesarion.
Cleopatra terdorong oleh misi kekuasaan agar anaknya kelak menjadi pewaris tahta Romawi. Tapi sayangnya Caesar menolaknya.
Tidak sampai menikah dengan Cleopatra, Julius Caesar sudah terbunuh akibat perang saudara.
Sepeninggal Julius Caesar, ratu Mesir ini kemudian menikah dengan Mark Antony yang merupakan tangan kanan Julis Caesar.
Baca juga: Keunikan Suku Maya, Bangsa Amerika Kuno dengan Peradaban Paling Maju di Zamannya
Cleopatra menikah dengan Mark Antony karena punya misi kekuasaan
Walau pernikahannya dengan Mark Antony dianggap melanggar hukum karena orang Romawi dilarang menikah dengan bangsa asing, tapi hubungan mereka sangat kuat.
Disebutkan bahwa selain karena cinta, ia juga masih punya misi perluasan wilayah kekuasaan.
Sebagai hadiah pernikahan, Mark Antony menyerahkan wilayah Mesir, Kreta, Siprus, dan Suriah kepadanya. Rencana berjalan mulus, ia kemudian segera menjadi penguasa di wilayah tersebut.
Octavianus, keponakan Julius Caesar, merasa terancam karena gabungan kekuatan Cleopatra dan Mark Antony.
Octavianus menantang peperangan pada Cleopatra dan Mark Anthony tahun 31 SM di Actium, Yunani. Octavianus yang lebih tangguh berhasil mencerai beraikan pasukan Cleopatra.
Cleopatra sempat bersembunyi di mausoleum yang disiapkan untuk memakamkan dirinya sendiri.
Di tempat lain, ada yang memberi kabar pada Mark Antony bahwa Cleopatra tewas terbunuh. Padahal itu adalah kabar palsu dari Octavianus.
Merasa tidak siap menerima kenyataan, Mark Antony bunuh diri dengan pedangnya.
Mengakhiri hidup setelah kalah dalam perang
Saat itu memang masyarakat Helenistik atau Romawi masih menganggap normal bunuh diri sebagai cara untuk mengakhiri masalah.
Cleopatra pun sangat berduka mendengar kematian Mark Antony. Tidak lama kemudian ia juga mengakhiri hidup di usianya yang ke 39 tahun.
Terkait kematiannya, masih banyak perdebatan. Ada yang menyebut karena racun, ada yang menyebut karena ular kobra.
Setelah Mark Antony dan Cleopatra tewas di tangannya sendiri, Octavianus terkesima karena dua pemimpin tangguh itu mengakhiri hidupnya sendiri daripada ditangkap jadi tawanan.
0 comments