doa
Doa Niat Puasa Ramadan, Puasa Sehari & Sebulan Penuh
Doa Niat Puasa Ramadan – Para ulama sepakat bahwa puasa di Bulan Ramadan hukumnya wajib bagi umat Islam di dunia. Bulan ini menjadi sangat istimewa karena banyak keutamaan dan manfaat.
Sebelum melaksanakannya, wajib tahu bagaiman niat yang diucapkan sejak terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar. Dengan niat inilah ibadah puasa akan lebih bermakna.
Namun, tahu gak sih kalau ternyata niat puasa ada beberapa macam. Dikutip dari NU Online ada 6 niat dari enam kitab yang berbeda.
Serta adapula niat untuk satu bulan penuh sehingga tak khawatir lupa melafadzkan niat tapi niat sebulan penuh ini hanya antisipasi ya, niat Ramadan pada umumnya harus tetap dibaca setiap malam.
Baca juga: Niat Sholat Tarawih dan Witir, Ibadah yang Dianjurkan Saat Bulan Ramadan
Niat puasa Ramadan satu bulan penuh
Termaktub dalam kitab Sabil al-Huda karya KH Ahmad Idris Marzuqi.
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta’ala
Artinya, “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah.”
Baca juga: Bacaan Doa Tahiyat Awal dan Akhir Beserta Artinya
Niat puasa Ramadan sehari
Dikutip dari Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
Termaktub dalam Kitab Asnal Mathalib
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanata lillāhi ta‘ālā
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
Dikutip dari Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāni hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
Dikutip dari Kitab I’anatut Thalibin
نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ
Nawaitu shauma Ramadhāna
Artinya, “Aku berniat puasa bulan Ramadhan.”
Dikutip dari Kitab I’anatut Thalibin
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ/عَنْ رَمَضَانَ
Nawaitu shauma ghadin min/’an Ramadhāna
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.”
Dikutip dari Kitab Asnal Mathalib.
نَوَيْتُ صَوْمَ الْغَدِ مِنْ هَذِهِ السَّنَةِ عَنْ فَرْضِ رَمَضَانَ
Nawaitu shaumal ghadi min hādzihis sanati ‘an fardhi Ramadhāna
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.”
Niat tersebut bisa dilafadzkan sebelum memulai puasa Ramadan. Walaupun berbeda-beda bacaan tapi memiliki tujuan yang sama yaitu puasa di bulan Ramadan.
0 comments