lifestyle
Fungsi Ribosom: Ciri-Ciri, Bentuk, Struktur, & Jenisnya
Setiap bagian tubuh manusia disusun oleh sel dan jaringan pendukung yang jumlahnya sangat banyak, salah satunya adalah ribosom. Fungsi ribosom sendiri adalah sebagai tempat untuk membuat protein dan sintesis protein dalam sel.
Ribosom memiliki ukuran yang sangat kecil dengan bentuk bulat padat. Organel ini mampu membuat protein dari asam amino.
Ribosom pertama kami diteliti pada pertengahan tahun 1950 oleh ilmuwan asal Romania George Palade, dengan menggunakan mikroskop elektron.
Hal ini dikarenakan ukuran organel tersebut sangat kecil. Nama ribosom sendiri diberikan oleh Richard B. Robert pada tahun 1958.
Ribosom dapat ditemukan pada semua sel hidup, seperti sel hewan, sel tumbuhan, prokariotik, dan eukariotik. Lantas, apa saja fungsi ribosom bagi tubuh? Berikut penjelasannya.
Baca juga: Fungsi Alveolus, Sel Penyusun, Gangguan Serta Faktor Penyebabnya
Ciri-ciri ribosom
Ribosom memiliki beberapa ciri-ciri, salah satunya adalah berukuran kecil dengan diameter kurang lebih 20-22 nanometer. Dengan demikian, tidak bisa dilihat menggunakan mata telanjang.
Ciri-ciri lainnya dari organel ini antara lain:
- Dapat menghasilkan protein.
- Termasuk organel terkecil dalam sel.
- Terdiri dari 35% protein ribosom 65% RNA ribosom (Rrna).
- Bisa ditemukan di semua sel hidup seperti sel hewan, sel tumbuhan, prokariotik, dan eukariotik.
- Berada di RE kasar serta tersebar di seluruh sitoplasma.
Fungsi ribosom
Sebenarnya, fungsi utama ribosom hanya satu yakni membuat protein dan sintesis protein. Organel ini dikatakan sebagai sumber di mana informasi diangkut ke dalam kode genetik lalu diubah menjadi molekul protein.
mRNA atau molekul ribosom messenger, menjadi penentu bagi urutan asam amino protein. Kemudian, akan dihubungkan oleh molekul rRNA untuk membentuk protein.
Protein yang sudah dibentuk tersebut nantinya akan memisahkan diri dari ribosom dan berpindah ke bagian lain dari sel yang digunakan.
Selain itu, organel ini juga berfungsi untuk mengubah kode genetik menjadi urutan asam amino dan membangun polimer protein dari monomer asam amino.
Tak hanya sampai di situ, masih ada ragam fungsi ribosom lainnya yang wajib diketahui, di antaranya:
1. Tempat sintesis protein
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa fungsi ribosom yang paling utama adalah sebagai tempat sintesis protein dalam sel. Semua urutan proses dalam sintesis protein ini disebut dengan dogma sentral.
Ribosom akan memecah mRNA menjadi protein. Tidak hanya itu, organel ini juga berfungsi sebagai katalisator dalam cairan sitosol, sebab ia melakukan proses sintesis protein enzim secara bebas.
Protein yang dihasilkan proses sintesis ini nantinya akan digunakan oleh sitoplasma.
2. Proses translasi
Ribosom melakukan translasi pada saat proses pembentukan protein. Hal ini untuk memperjelas urutan rangkaian nukleotida yang terdapat di dalam molekul mRNA dan kemudian mengubahnya menjadi beberapa bentuk asam amino sebagai penyusun protein.
Gen dalam bentuk kerangka baca terbuka nantinya akan disusun oleh mRNA yang menjadi saluran urutan DNA.
Untuk lebih jelasnya mengenai proses translasi, berikut adalah langkah-langkahnya:
- Ribosom membangun protein dengan cara menempel asam amino
- Subunit kecil dan besar bersatu menjadi kesatuan utuh bersama dengan RNA Messenger
- Ribosom menemukan kodon atau tempat permulaan yang benar pada RNA
- Ribosom bergerak terus menuju bawah, asam amino baru terbentuk pada setiap tiga huruf RNA
- Proses pembangunan protein akan berhenti ketika mencapai kode ‘stop’
Tidak hanya itu, informasi urutan asam amino juga dimiliki oleh mRNA.
3. Proses transkripsi
Proses transkripsi merupakan penyalinan teks DNA yang kemudian diubah menjadi RNA. Dalam proses ini, beberapa bagian dari rangkaian DNA akan menghasilkan RNA.
Untuk lebih mudahnya, ibarat seseorang memiliki resep untuk membuat protein. Kemudian, tugas RNA adalah untuk menyalin resep tersebut yang selanjutnya akan diteruskan kepada organ lain yang bertugas untuk membuat protein dengan tepat.
Perlu diketahui bahwa komponen atau bagian dari DNA yang mengalami perubahan pada proses transkripsi adalah hanya nitrogen timina saja
4. Berperan dalam kegiatan metabolisme sel
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi ribosom adalah sangat penting bagi sistem metabolisme, terutama pada sel.
Tugas organel ini adalah untuk menyempurnakan proses metabolisme, khususnya dalam pembentukan suatu sel yang sempurna.
Baca juga: Fungsi Badan Golgi: Sejarah, Struktur, Ciri-Ciri & Cara Kerja
Struktur ribosom
Perlu diketahui bahwa ribosom merupakan organel yang tersusun dari protein ribosom dan RNA ribosom (rRNA).
Terdapat tiga sampai empat molekul rRNA di dalamnya, dan sekitar 40 hingga 80 protein ribosom mengalami perbedaan.
Yang pertama adalah, terdapat ribosom dengan jumlah kira-kira sekitar 40 persen protein dan selebihnya sekitar 60 persen rRNA pada eukariota. Ukurannya sekitar 32 x 22 nm dengan massa 4.220.000 Dalton.
Sementara itu, pada prokariota terdapat sekitar setengah protein dan setengah rRNA alias 50 persen banding 50 persen. Ukuran panjangnya sekitar 20 x 21 nm dengan berat 2.520.000 Dalton.
Struktur ribosom juga terdiri dari dua jenis unit, yakni subunit besar dan subunit kecil. Kedua unit tersebut memiliki bentuk yang khas.
Pada subunit besar, terdapat asam amino yang ditambahkan. Sehingga, di dalam unit ini berisi sebuah tempat di mana protein akan dibuat oleh ikatan baru. Proses tersebut dinamakan dengan “60S” dalam sel eukariotik, sementara dalam sel prokariotik disebut dengan “50S”.
Sedangkan pada subunit kecil, terjadi pengikatan mRNA dan diterjemahkan, sebab unit ini merupakan salah satu tempatnya.
Perlu diketahui bahwa, nama subunit kecil bukan diambil dari ukuran unit tersebut. Subunit kecil tidak memiliki ukuran yang kecil. Namun, nama tersebut diberikan karena subunit ini ukurannya lebih kecil dibanding subunit besar.
Kemudian, kedua subunit akan mengandung komponen protein dan asam ribonukleat yang selanjutnya akan bergabung menjadi satu setelah terjadi interaksi antara rNA dalam satu subunit dan protein di subunit lainnya.
Sekadar informasi tambahan, ribosom bisa ditemukan di dalam sel tumbuhan dan sel hewan yang terletak di dalam sitosol.
Jenis ribosom
Berdasarkan ruang geraknya, ribosom dibagi menjadi dua jenis yakni ribosom yang terikat pada membran RE kasar, dan ribosom yang bebas berada di dalam sitoplasma. Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini.
1. Ribosom terikat
Yang dimaksud dengan ribosom terikat adalah kondisi ribosom itu sendiri yang terikat pada membran RE kasar sehingga tidak bisa bergerak secara bebas.
Dalam ribosom terikat, hasil protein yang disintesis sebelumnya akan digunakan oleh membran itu sendiri. Selain itu, juga bisa dikeluarkan dari sel atau diekskresikan.
Adapun contoh protein hasil dari sintesis ribosom terikat adalah enzim yang sebelumnya mendapat perlakukan dari pankreas yang kemudian dimasukkan atau disekresikan ke dalam usus halus untuk proses selanjutnya, yakni pencernaan protein.
2. Ribosom bebas
Berbeda dengan ribosom terikat, ribosom bebas tidak terikat pada membran RE kasar sehingga ia bisa bergerak dengan bebas.
Fungsi dari ribosom ini adalah sebagai tempat sintesis protein yang digunakan di dalam sitosol.
Jenis ribosom ini bisa dijumpai di dalam sitoplasma. Enzim yang berfungsi dalam mengkatalisasi penguraian merupakan contoh dari protein yang diproduksi oleh ribosom bebas.
Nah, itulah penjelasan mengenai fungsi ribosom, ciri-ciri, bentuk dan struktur, serta cara kerjanya. Semoga dengan membaca dan mempelajari isi dalam artikel ini, dapat menambah wawasan kita, terutama tentang fungsi sel yang berada jauh di dalam tubuh hewan maupun tumbuhan.
0 comments