inspirasi
Kim Il Sung, Kakek Kim Jong Un Pendiri Korea Utara
Di kompleks monumen Pyongyang, Korea Utara, tepatnya di Bukit Mansu dibangung patung perunggu. Patung tersebut dibangun untuk mengenang sosok Kim Il Sung (1912-1994) dan Kim Jong-il (1942-2011).
Sementara itu, negeri yang tertutup itu juga sedang dilanda sebuah isu penyakit pemimpinnya saat ini, Kim Jong-un.
Ada banyak isu beredar mengenai dirinya yang sudah berkuasa di Korea Utara selama hampir sepuluh tahun itu.
Tapi mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa jauh sebelum ia memimpin, ada sosok Kim Il Sung, yakni kakeknya yang mendirikan negara Korea Utara.
Baca juga : Kisah Ts’ai Lun yang Menciptakan Kertas Pertama di Dunia
Namanya terinspirasi dari seorang gerilyawan legendaris
Kim Il Sung terlahir dengan nama asli Kim Song-ju pada tanggal 15 April 1912 di Mangyongdae, Pyongyang utara.
Ayahnya bernama Kim Hyong-jik yang bekerja sebagai juru tulis, guru, dan apoteker herbal.
Pada tahun 1930-an, namanya diubah jadi Kim Il Sung, karena terinspirasi dari nama seorang gerilyawan yang legendaris pada zaman itu.
Jauh sebelum menjadi sosok yang dipuja dan dikultuskan oleh masyarakat negaranya, ia pernah putus sekolah dan dipenjara.
Saat muda, ia bergabung ke Liga Pemuda Komunis Korea. Karena itulah ia dipenjara beberapa waktu.
Kim Il-sung menjadi tentara Uni Sovyet dan menikah
Saat memasuki usia 21 tahun, ia bergabung bersama gerilyawan Korea, yang dikenal dengan Tentara Revolusi Rakyat Korea.
Dari situlah, ia memimpin kelompok para pejuang yang jumlahnya lebih dari 100 orang.
Pada tanggal 4 Juni 1937, saat Korea masih dikuasai Jepang, sempat terjadi pertempuran besar di Pochonbo.
Ia bersama kelompok yang dipimpinnya merusak kantor polisi, kantor administrasi Jepang, kantor pos, dan sekolah dasar.
Kemudian pada tahun 1941, ia pergi ke Rusia (saat itu Uni Sovyet) menjadi tentara sampai 1945 ketika Jepang menyerah.
Di sanalah ia bertemu Kim Jong-suk yang kemudian menikahinya. Dari pernikahan itulah lahir anak pertama, Kim Jong-il pada tanggal 16 Februari 1942.
Baca juga: Asal Usul Suku Indian, Suku Asli Amerika yang Terpinggirkan
Mulai melakukan berbagai invasi ke Korea Selatan
Sekembalinya ke Pyongyang, ia masih mendapat dukungan dari Uni Soviet untuk mengatur pasukan militer dan keamanan yang baru.
Bahkan ia yang pernah menjadi tentara di Uni Sovyet dan menciptakan Uni Soviet ‘versi kecil’ di Semenanjung Korea bagian utara itu.
Untuk memperluas pengaruh di Korea bagian selatan, ia melakukan berbagai invasi.
Beberapa tahun setelahnya, ia tampil menjadi diktator. Dengan mudahnya ia menyingkirkan lawan politiknya. Bahkan ia menghukum ribuan warganya di penjara, karena pelanggaran yang kecil.
Februari 1956, karena kecurigaan pada Uni Sovyet, maka dibentuklah sebuah komite rakyat Korea Utara. Ia tetap menjadi pemimpinnya.
Pada tahun 1970-an, Ia menyatakan untuk mulai pensiun dengan cara mendelegasikan urusan-urusan negara pada anak pertama, Kim Jong-il.
Potret Kim Il Sung ada di tempat-tempat suci seluruh negeri
Menurut pernyataan Kim So Yeon, yaitu dokter yang merawatnya, Kim Il Sung pernah meminta untuk diberi obat agar bisa hidup sampai 100 tahun. Namun pada akhirnya ia meninggal saat usia 82 tahun.
Negaranya masih memberi penghormatan tertinggi kepadanya. Bahkan sebagai pendiri Korea utara ia disebut sebagai ‘presiden abadi’. Namanya pun diabadikan menjadi Universitas Kim Il-sung.
Bahkan di semua buku, undang-undang, harian, majalah , dan teks akademik pun diawali dengan ‘ungkapan amanat ‘ dari Kim.
Potretnya ditaruh di tempat-tempat suci dan di semua rumah tangga Korea Utara. Patung Kim, selain di Bukit Mansu juga didirikan di semua penjuru negeri.
Saat negaranya mengalami krisis ekonomi dan mulai menegangnya hubungan internasional dengan Korea Selatan, Kim Il-sung pernah berusaha mengatasi dengan cara memperbaiki hubungan antara kedua Korea.
Namun rencananya tidak terealisasi, karena ia sudah meninggal karena penyakit jantung pada tanggal 8 Juli 1994.
0 comments