Kisah Nabi Daniyal, Makamnya Tersembunyi Mencegah Kemusyrikan

Banyak ayat di Alquran yang mengisahkan tentang kaum Bani Israil. Ada beberapa nabi yang diutus untuk kaum Bani Israil. Salah satu nabi yang sempat ditugaskan ke tengah-tengah kaum itu ialah Nabi Daniyal.

Mungkin dari kisah nabi yang sering diceritakan, namanya kurang begitu familiar. Sosoknya juga disebut sebagai Daniel untuk kalangan umat Nasrani dan Yahudi.

Salah satu keahliannya semasa hidup adalah menjelaskan tafsir mimpi. Keahliannya memberinya sebuah peran yang baru, yakni jadi penasihat kerajaan.

Namun, lantaran difitnah, ia mendapat hukuman. Selama masa hukumannya itu, sempat terjadi keajaiban. Simak kisah Nabi Daniyal berikut.

Baca juga: Kisah Nabi Syuaib, Diutus untuk Penduduk Madyan yang Curang

Nabi Daniyal dikenal memiliki kemampuan untuk menafsirkan mimpi

(foto: chabad)

Nabi Daniyal hidup di era Raja  Nebukadnezar dari Babilonia. Pada suatu ketika di negeri Babilonia, seorang Raja Nebukadnezar mimpi melihat patung dengan ukuran besar sekali. Patung dalam mimpi terbentuk dari bahan logam di seluruh badan.

Kepalanya dari emas, lengan dari perak, badan dari tembaga, dan kaki dari besi. Dalam mimpi Raja Nebukadnezar, patung yang begitu besar tiba-tiba hancur berserakan akibat dilempar batu.

Raja pun jadi penasaran tentang arti dari mimpinya. Maka dicarilah ke mana-mana, orang-orang pandai yang bisa menafsirkan arti mimpi. Sayangnya tidak kunjung didapatkan.

Sesudah menjalani beragam usaha, akhirnya Raja Nebukadnezar menemukan Nabi Daniyal yang terkenal hebat dalam menafsirkan mimpi.

Pegawai di kerajaan merasa tidak suka, karena Nabi Daniyal diberi jabatan penting

(foto: theplumber)

Saat sudah sampai di istana, segeralah Nabi Daniyal menafsirkan mimpi raja yang melihat patung. Ia mengatakan bahwa patung berukuran besar artinya simbol kekuasaan yang bergulir.

Anggota tubuh dan penyusun yang beda-beda adalah pertanda bahwa kekuasaan kerajaan berganti-ganti. Emas menjadi lambang Kerajaan Babilonia yang akan runtuh diganti dengan  Kerajaan Persia yang berlambang perak.

Tembaga adalah lambang Kerajaan Yunani. Besi menjadi lambang Kekaisaran Romawi. Yang jelas, setiap orang yang berkuasa akan mengalami keruntuhan.

Penjelasan tersebut terasa meyakinkan, sehingga raja pun mengangkatnya menjadi penasihat penting di kerajaan. Keputusan raja ternyata membuat pegawai kerajaan lainnya merasa iri dan tidak suka.

Akhirnya  dijatuhi hukuman bersama singa  setelah raja termakan hasutan

(foto: steam-community)

Beragam fitnah diarahkan kepadanya dengan tujuan supaya raja bisa terhasut dan tidak lagi mempercayainya. Benar saja, sang raja termakan hasutan dan menjatuhinya hukuman.

Pengawal kerajaan bersiap melaksanakan eksekusi hukuman di dalam lubang. Juga ada dua ekor singa yang dimasukkan dalam lubang sesuai perintah raja.

Oleh pengawal, badannya segera dimasukkan dalam lubang berisi singa yang lapar.

Ia terus berdoa pada Allah memohon perlindungan sampai keajaiban tiba. Singanya diam dan mulutnya tertutup. Ternyata, atas izin Allah, singa-singanya menjadi jinak di hadapannya layaknya hewan piaraan.

Baca juga: Kisah Nabi Harun, Saudara Musa yang Terkenal Fasih Berbicara

Allah mendatangkan keajaiban lagi dengan kedatangan seseorang dari Palestina

(foto: ronniedauber)

Meskipun memang singa-singanya jinak, ia menemui masalah lain. Berhari-hari ia ada di lubang beserta dua ekor singa tanpa makan minum. Doanya tidak terputus, maka Allah mendatangkan menurunkan keajaiban lain.

Ada Nabi Armiya dari Palestina yang diutus mengirimkan bahan makanan. Nabi Armiya sempat bingung saat dapat perintah lantaran posisinya jauh sekali.

Konon tubuh Nabi Armiya tiba-tiba tergerak cepat seperti angin menuju Babilonia, khususnya lubang yang ada singa-singa lapar. Ketika Nabi Armiya sampai di lubang, terjadilah percakapan.

“Saya adalah Armiya, Allah telah mengutus saya untuk mendatangimu,” kata Nabi Armiya dan langsung memberikan makanan dan minuman.

Keduanya bicara dan mengucap syukur, menyebut nama Allah yang maha kuasa mendatangkan keajaiban.

Setelah lama wafat, makamnya tersembunyi untuk menghindari kemusyrikan

(foto: uzbekistanarways)

Memang kisahnya tidak tercantum di Alquran, tapi pengaruhnya cukup besar. Pada masa pemerintahan sahabat Nabi Muhammad SAW, sempat ditemukan naskah suci beserta jasadnya yang telah dikebumikan.

Penemuan tersebut terjadi saat era Umar bin Khatab. Orang yang menemukan jasadnya yaitu Abu Musa Al-Asyari, sedangkan penerjemahan naskah suci ke Bahasa Arab dilakukan oleh Abu Khalid bin Dinar.

Untuk pemakamannya dibuat tersembunyi sesuai dengan perintah khalifah Umar bin Khatab, dengan tujuan supaya manusia terhindar dari kemusyrikan.

Saat itu ada kebiasaan meminta keberuntungan di makam orang-orang terdahulu. Walaupun sudah disembunyikan, justru ada beberapa negara yang mengklaim lokasi makamnya.