inspirasi
Kisah Nabi Uzair, Dibangkitkan Setelah Tertidur 100 Tahun
Nabi Uzair adalah salah satu Nabi dari kaum Bani Israil yang mendapat amanah menjaga kitab Taurat. Ibnu Katsir dalam Qashashul Anbiya menyatakan bahwa para ulama sebenarnya berselisih pendapat tentang kenabian Uzair.
Tapi, pendapat yang termasyhur menyatakan bahwa Uzair seorang nabi utusan Allah untuk kaum Bani Israil. Masa hidupnya adalah di antara Nabi Daud dan Nabi Sulaiman atau antara Nabi Zakaria dan Nabi Yahya.
Tentang nama lengkap, ulama juga sempat berbeda pendapat. Ada yang menyebut Uzair bin Jarwah, dan ada juga yang menyebut Uzair bin Sarukha.
Salah satu yang ajaib dari kisahnya adalah pernah diwafatkan 100 tahun kemudian hidup lagi.
Baca juga: Sejarah Ikat Pinggang, Dipopulerkan oleh Para Prajurit Militer
Pernah melintasi sebuah negeri yang bangunannya sudah menjadi puing-puing
Saat Nabi Uzair diutus, saat itu di kalangan Bani Israil tidak ada yang hafal kitab Taurat. Kemudian Allah memberikan ilham kepadanya untuk bisa menghafalkan kitab Taurat lalu mengajarkan ke Bani Israil.
Diriwayatkan bahwa pada suatu hari, ia melintasi suatu negeri yang sedang hancur. Menurut pendapat termasyhur, negeri yang dimaksud adalah Baitul Maqdis.
Ia melintas di sana setelah dihancurkan Raja Bukhtannashar. Penduduknya pun terbunuh sampai negerinya terlihat sepi.
Nabi Uzair melintasi puing-puing bangunan yang sudah roboh, kemudian berhenti sejenak dan merenung mengapa hal tersebut dapat terjadi.
Sebagai seorang pribadi yang terkenal taat, ia meyakini tentang hari dibangkitkannya ruh manusia pada hari akhir.
Bertanya-tanya tentang kematian dan cara Allah membangkitkan makhluk-Nya
Saat itu ia bertanya-tanya tentang hal yang jarang terpikir oleh manusia kebanyakan.
“Bagaimana Allah menghidupkan kampung ini setelah ia mati?” ucapnya setelah melihat kehancuran dahsyat di negeri yang disebut Baitul Maqdis.
Tidak lama kemudian, perasaan mengantuk luar biasa tiba-tiba menyerangnya. Allah sempat menjadikannya wafat atau tertidur 100 tahun lamanya, tapi dihidupkan kembali.
Saat ia bangun, kemudian Allah bertanya padanya lewat perantara malaikat.
“Sudah berapa lama kamu tinggal?”
“Satu atau mungkin setengah hari.” Jawabnya. Saat awal ia tertidur adalah siang hari dan saat bangkit pun siang hari. Saat ia menengok ke samping, ternyata keledainya sudah berubah tinggal tulangnya saja.
Baca juga: Tinju: Sejarah, Ukuran Ring, Aturan Pertandingan, dan Istilah Penting
Dihidupkan kembali setelah diwafatkan atau tertidur panjang selama 100 tahun
Kemudian Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 259.
“Sesungguhnya kamu telah tinggal di sini selama 100 tahun. Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang)…”
Setelah mendapat keyakinan atas kekuasaan Allah, maka Nabi Uzair dikembalikan ke negeri yang pernah dilihatnya dengan naik keledai yang secara ajaib dihidupkan-Nya kembali. Ternyata di sana sudah diisi oleh banyak manusia.
Orang-orang pun tidak mengenalnya lagi. Saat ia datang ke rumah, di sana hiduplah wanita tua, matanya buta dan usianya kurang lebih 120 tahun.
Sempat dicurigai sebagai penipu, malah umatnya sempat menjadikannya sesembahan
“Apakah ini rumahnya Uzair, wahai Ibu?” tanyanya. Wanita tua di depannya membenarkan dan kemudian menangis karena sepanjang 100 tahun tidak ada yang menyebutkan nama Uzair.
Ia perkenalkan diri dan menceritakan pengalaman kematian atau tidur panjang selama 100 tahun. Wanita tua di depannya tidak percayai begitu saja.
Sebagai orang yang doanya mustajab, ia mendoakan wanita buta di depannya agar bisa melihat kembali. Diusapkanlah telapan tangannya ke bagian mata wanita tua.
Atas kehendak Allah, maka wanita tua yang buta akhirnya bisa melihat lagi wajah Nabi Uzair yang dulu dikenalnya.
Tidak butuh waktu lama, berita kedatangannya menyebar ke seantero kampung. Meski sempat ada yang curiga, penduduk akhirnya bisa percaya karena ia hafal isi kitab Taurat.
Sayangnya, penduduk malah melampaui batas dengan menganggapnya Anak Tuhan yang bahkan jadi sesembahan. Namun demikian, sepanjang hidupnya ia menyampaikan pesan tentang tanda kebesaran Allah kepada umatnya.
0 comments