inspirasi
Kisah Ts’ai Lun yang Menciptakan Kertas Pertama di Dunia
Kertas termasuk salah satu benda yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari keperluan mencatat ilmu pengetahuan, menulis surat, sampai mencetak dokumen rahasia.
Tapi sudah tahukah kamu seperti apa awal mula ditemukannya dan siapa sosok yang punya gagasan mengembangkan teknologi kertas?
Berdasarkan sejarah, China menjadi salah satu negara yang berkontribusi cukup besar dalam hal penemuan bahan kertas pertama kali.
Ini berawal dari sosok Ts’ai Lun yang juga termasuk ke dalam daftar The 100 A Ranking of The Most Influential Persons in Hostory (1978) karya Michael H. Hart.
Memang tidak terlalu banyak catatan tentang kehidupannya, kecuali hanya catatan tentang pengabdiannya pada kaisar dan riwayat kematiannya.
Baca juga : Antoni Gaudi, Sang Arsitek Legendaris yang Karyanya Mengubah Barcelona
Kertas diciptakan melalui sejarah yang panjang
Jauh sebelum ditemukannya teknologi kertas, manusia dari berbagai negara sudah memakai macam-macam bahan untuk keperluan menulis.
Orang-orang di negara barat menggunakan bahan kulit lembu atau kambing untuk media penulisan pesan.
Sementara itu bangsa Mesin Kuno pada era Firaun menggunakan papyrus. Inilah yang kemudian menjadi asal usul kara paper dalam bahasa Inggris.
Di China sendiri, media tulis yang dipakai orang-orang zaman dulu adalah batang bambu. Tapi lama-lama bahan itu dirasa tidak efektif lagi. Selain berat dan tidak praktis, harga dari material itu juga cukup mahal.
Karena itulah Ts’ai Lun yang merupakan pelayan istana Kaisar Zhang He dari Dinasti Han terus bereksperimen untuk membuat kertas.
Ts’ai Lun tertarik membuat kertas sejak sebelum di istana
Ts’ai Lun yang hidup tahun 63-121 Masehi di Leiyang, Hunan itu adalah seorang penemu dan pencipta kertas pertama kali sejak era Dinasti Han.
Ia mendapat ide tentang pembuatan kertas itu dari sisa-sisa rami, kulit pohon, batang kayu, potongan kain, bahkan jala ikan. Ia pun belajar dari pengalaman orang lain yang mendahulunya.
Ia sudah tertarik tentang proses membuat kertas itu bahkan sebelum dirinya mengabdi ke istana. Ia pun melakukan beberapa percobaan untuk membuat kertas yang praktis, tapi tidak kunjung berhasil.
Kemudian ia meneliti tentang bahan kertas menggunakan serat-serat tanaman yang sudah dipakai di era Dinasti Han.
Tidak sekadar memilih bahan terbaik untuk membuatan kertas, tapi sekaligus mengurangi biaya produksi.
Tidak hanya mengandalkan cara tradisional, ia juga menambah beberapa langkah, misal memanaskan dengan uap air dan cairan alkalin.
Baca juga: Dikenal Cerdas, Suku Inca Memiliki Peninggalan yang Menakjubkan di Dunia
Teknik pembuatan kertas akhirnya diketahui negara Arab dan Eropa
Pada tahun 105 M, ia menyerahkan kertas beserta catatan prosesnya kepada Kaisar Zheng He.
Pada abad kedua, penggunaan kertas temuannya mulai menyebar ke seluruh China. Melalui penemuan tersebut, China bisa ekspor kertas ke seluruh penjuru Asia. Prosesnya masih dirahasiakan pihak istana.
Sampai pada tahun 751 Masehi, bangsa Arab di Baghdad juga Sarmarkand bisa menjadi produsen kertas.
Saat itu Dinasti Tang sedang berkuasa, kemudian kalah pada pertempuran melawan Dinasti Abbasiyah.
Alhasil para pembuat kertas dari Cina ditawan orang-orang Arab sekaligus terpaksa mengajarkan teknik pembuatan kertas itu.
Setelah mereka pelajari cara membuat kertas, akhirnya wilayah Arab semuanya memahami teknik membuat kertas. B
aru pada abad 12, orang Eropa pun perlajar teknik membuat kertas, khususnya sesudah Perang Salib.
Terlibat masalah istana, Ts’ai Lun mengakhiri hidupnya sendiri
Menurut sejarahnya, ia semakin dipercaya dan diberi jabatan terbaik dari lingkungan istana. Sayangnya tidak begitu lama menikmati posisinya itu.
Ia terlibat sebuah masalah internal istana yang membuat namanya justru tercoreng. Setelah nama baiknya tercoreng, ia mengambil sikap yang tak terduga.
Suatu pagi ia mandi, lalu memakai jubah terbaik. Hari itu juga ia menenggak racun. Ts’ai Lun, orang berpengaruh itu, telah mengakhiri hidupnya.
0 comments