musik
10 Lagu Indonesia Sedih Galau, Bisa jadi Teman Menyendiri
Gak ada kata lain yang cocok selain galau ketika seseorang diputus cinta. Perasaan galau ini bisa bikin mood down sehingga kegiatan sehari-hari, tak jarang bisa terganggu.
Apalagi jika malam hari, nuansa hening dan sendirian bisa bikin perasaan galau semakin menjadi-menjadi.
Jika perasaan galau tiba-tiba muncul, coba deh tunjukkan perasaan sedih tersebut dengan cara bernyanyi.
Tak hanya bikin perasaan lebih lega, mendengarkan sambil bernyanyi bisa menyalurkan bakat terpendammu. Siapa tahu ternyata menyanyi adalah jati dirimu sekaligus bikin hati lebih tenang.
Kalau butuh referensi, beberpa lagi Indonesia ini bisa bikin sedih dan galau. Siapa tahu bisa menemanimu di saat mood tidak baik sehingga kegiatan sehari-hari tak terganggu.
Baca juga: So Sweet, 10 Lagu Barat Cocok untuk Pernikahan
1. Slank – Ku Tak Bisa
Ku tak bisa jauh, jauh darimu
Ku tak bisa jauh, jauh darimu
Lalu mau apa lagi
Kalau kita sudah nggak saling mengerti?
Sampai kapan bertahan seperti ini?
Dua hati bercampur emosi
Tapi ku tak bisa jauh, jauh darimu
Dan tak bisa jauh, jauh darimu
Ku tak bisa jauh, jauh darimu
2. Judika – Putus atau Terus
Aku sedang bertanya-tanya
Tentang perasaan kita
Benarkah kita saling mencinta
Atau hanya pernah saling cinta
Bukankah kamu juga merasa
Dingin mulai menjalari percakapan kita
Pertanyaan kamu sedang apa
Terkesan hanya sebuah formalitas saja
Coba tanyakan lagi pada hatimu
Apakah sebaiknya kita putus atau terus
Kita sedang mempertahankan hubungan
Atau hanya sekedar menunda perpisahan
Bukankah kamu juga merasa
Dingin mulai menjalari percakapan kita
Pertanyaan kamu sedang apa
Terkesan hanya sebuah formalitas saja
Coba tanyakan lagi pada hatimu
Apakah sebaiknya kita putus atau terus
Kita sedang mempertahankan hubungan
Atau hanya sekedar menunda perpisahan, wo-oo
Bila kamu tanya, aku maunya apa
Aku mau kita t’rus bersama
Coba tanyakan lagi pada hatimu
Kita sedang mempertahankan hubungan
Atau hanya sekedar, oh-wo-wo
Hanya sekedar menunda perpisahan
3. Yura Yunita – Tenang
Dialog dini hari
Kepada diriku sendiri
Tak bisa ku tertidur lagi
Melayang pikirku tak pasti
Dialog dini hari
Resah gelisah mengiringi
Berharap ada yang mengerti
Berharap kau ada di sini
Tenang, tenang yang tak kunjung datang
Menanti-nanti cahaya-Mu, beri aku petunjuk-Mu
Tenang, tenang, oh, datanglah tenang hari ini
Dialog dini hari
Resah gelisah mengiringi
Berharap ada yang mengerti
Berharap kau ada di sini
Tenang, tenang yang tak kunjung datang
Menanti-nanti cahaya-Mu, beri aku petunjuk-Mu
Kadang-kadang kelam ini datang menghampiri, oh-oh
Tenang, tenang yang tak kunjung datang
Menanti-nanti cahaya-Mu, beri aku petunjuk-Mu
Tenang, tenang, oh, datanglah tenang hari ini
Tenang, tenang yang tak kunjung datang
Menanti-nanti cahaya-Mu, beri aku petunjuk-Mu
Kadang-kadang kelam ini datang menghampiri, oh-oh
Tenang, tenang yang tak kunjung datang
Menanti-nanti cahaya-Mu, beri aku petunjuk-Mu
Tenang, tenang, oh, datanglah tenang hari ini
Jauhkanku dari sedih itu
Aku merindu padamu
Jauhkanku dari gelap itu
Aku kembali pada-Mu
4. Tiara Andini – Maafkan Aku
Aku tlah tahu kita memang tak mungkin
Tapi mengapa kita selalu bertemu
Aku tlah tahu hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta
Senyuman itu
Hanyalah menunda luka
Yang tak pernah ku duga
Dan bila akhirnya kau harus dengannya
Mengapa kau dekati aku
Kau membuat semuanya indah
Seolah takkan terpisah
Aku tlah tahu kita memang tak mungkin
Tapi mengapa kita selalu bertemu
Aku tlah tahu hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta
Bila memang hatimu untuk aku
Salahkah ku berharap
Berharap kau memilih diriku cinta
Tapi mengapa kita selalu bertemu
Aku tlah tahu hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta
Aku tlah tahu kita memang tak mungkin
Tapi mengapa kita selalu bertemu dan bertemu
Aku tlah tahu hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta
Ternyata hati tak sanggup melupa
5. Raisa, Andi Rianto – Bahasa Kalbu
Ho-oh, ho-oh
Ho-oh, hmm
Kau satu terkasih
Kulihat di sinar matamu
Tersimpan kekayaan batinmu
Ho, di dalam senyummu
Kudengar bahasa kalbumu
Mengalun bening menggetarkan
Kini dirimu yang selalu
Bertahta di benakku
Dan aku ‘kan mengiringi
Bersama di setiap langkahmu
Percayalah
Hanya diriku paling mengerti
Kegelisahan jiwamu, kasih
Dan arti kata kecewamu
Kasih, yakinlah
Hanya aku yang paling memahami
Besar arti kejujuran diri
Indah sanubarimu, kasih
Percayalah
Hu-uh, uh-uh-uh
Ho-oh-oh, ho-oh
Ho-oh
Mm, di dalam senyummu
Kudengar bahasa kalbumu
Mengalun bening menggetarkan
Kini dirimu yang selalu
Bertahta di benakku
Dan aku ‘kan mengiringi
Bersama di setiap langkahmu
Di setiap langkahmu, ho-oh
Percayalah
Hanya diriku paling mengerti
Kegelisahan jiwamu, kasih
Dan arti kata kecewamu
Kasih, yakinlah
Hanya aku yang paling memahami
Besar arti kejujuran diri
Indah sanubarimu, kasih
Percayalah
Mm-mm
Ho-oh
Percayalah, hm-mm
6. Tulus – Langit Abu-Abu
Hu-uu uu-uu
Tak mungkin secepat itu kau lupa
Air mata sedihmu kala itu
Mengungkapkan semua kekurangannya
Semua dariku yang tak dia punya
Daya pikat yang memang engkau punya
Sungguh-sungguh ingin aku lindungi
Dan setelah luka-lukamu reda
Kau lupa aku juga punya rasa
Lalu kau pergi kembali dengannya
Aku pernah menyentuhmu apa kau malu
Di bawah basah langit abu-abu
Kau dimana?
Di lengannya malam menuju minggu
Kau dimana?
Kala dering masih ada namamu
Beberapa pesan singkat untukku
Entah apa maksudmu yang kutahu
Sayangimu aku telah keliru
Ayo tulis di buku harianmu
Kelak jelaskan bila engkau punya waktu
Di bawah basah langit abu-abu
Kau dimana?
Di lengannya malam menuju minggu
Kau dimana?
Bertemukah kau dengan sang buas
Benar senangkah rasa hatimu
Bertemukah kau dengan sang buas
Benar senangkah rasa hatimu
Di bawah basah langit abu-abu
Kau dimana?
Di lengannya malam menuju minggu
Kau dimana?
Di bawah basah langit abu-abu
Kau dimana?
Di lengannya malam menuju minggu
Kau dimana?
Kau dimana?
Hmm-mm
7. Hanin Dhiya – Terlambat Sudah
Bisakah kuulang lagi
Saat waktu masih di pihak kita
Akan kuucap setiap hari
Kalimat cinta hanya untukmu
Kini hanya maaf yang bisa terucap
Tanpa tahu apa yang akan engkau jawab
Tak salah bila aku memimpikanmu
Menjadi salah ketika ‘ku mengharapkanmu
Kamu yang jauh di sana
Dan telah bersama dia
O-o-ho-o …
(Terlambat sudah)
Menyesal selalu terakhir
Di saat semua telah terjadi
Semua kini jadi kenangan
Kau tak ada di sisiku lagi
Kini hanya maaf yang bisa terucap
Tanpa tahu apa yang akan engkau jawab
Tak salah bila aku memimpikanmu
Menjadi salah ketika ‘ku mengharapkanmu
Kamu yang jauh di sana
Dan telah bersama dia
‘Ku yang salah dulu sia-siakanmu
Tak pernah peka dan tak pernah anggap kau ada
Sekarang semua telah terjadi
Tapi kini semua sudah terlambat
Terlambat sudah
8. Mahen – Datang Untuk Pergi
Kau pernah janji tak menyakiti
Tapi berulang kali kau lukai hati
Janji tak ditepati
Seakan tak pernah peduli
Kita tak sama, tak lagi sama, hoo
Jangan pernah lagi singgah (singgah)
Jika tak punya sungguh-sungguh (sungguh)
Jangan menyakiti
Jika tak mengobati
Jangan pernah datang lagi
Jika hanya berujung pergi
Tak perlu lagi perbaiki
Kau datang hanya untuk pergi
Janji tak ditepati
Seakan tak pernah peduli
Kita tak sama (tak sama)
Tak lagi sama, hoo-woo
Jangan pernah lagi singgah
Jika tak punya sungguh-sungguh
Jangan menyakiti
Jika tak mengobati
Kau takkan mengobati
Jangan pernah lagi singgah (hoo)
Jika tak punya sungguh-sungguh
Jangan menyakiti
Jika tak mengobati
Jangan pernah datang lagi
Jika hanya berujung pergi
Tak perlu lagi perbaiki
Kau datang hanya untuk pergi
Jangan pernah lagi singgah
Jika tak punya sungguh-sungguh
Jangan menyakiti
Jika tak mengobati (jika tak mengobati)
Jangan pernah datang lagi
Jika hanya berujung pergi
(Kau menyakiti, tak mengobati) tak perlu lagi perbaiki
Kau datang hanya untuk pergi
Kau datang hanya untuk pergi
9. Nadin Amizah – Bertaut
Bun, hidup berjalan seperti bajingan
Seperti landak yang tak punya teman
Ia menggonggong bak suara hujan
Dan kau pangeranku, mengambil peran
Bun, kalau saat hancur ku disayang
Apalagi saat ku jadi juara
Saat tak tahu arah kau di sana
Menjadi gagah saat ku tak bisa
Sedikit kujelaskan tentangku dan kamu
Agar seisi dunia tahu
Keras kepalaku sama denganmu
Caraku marah, caraku tersenyum
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu
Aku masih ada sampai di sini
Melihatmu kuat setengah mati
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu
Bun, aku masih tak mengerti banyak hal
Semuanya berenang di kepala
Dan kau dan semua yang kau tahu tentangnya
Menjadi jawab saat ku bertanya
Sedikit kujelaskan tentangku dan kamu
Agar seisi dunia tahu
Keras kepalaku sama denganmu
Caraku marah, caraku tersenyum
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu
Aku masih ada sampai di sini
Melihatmu kuat setengah mati
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu
Semoga lama hidupmu di sini
Melihatku berjuang sampai akhir
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu
10. Kunto Aji – Pilu Membiru
Akhirnya aku lihat lagi
Sederhana tanpa banyak cela
Wangimu
Berlalu
Akhirnya aku lihat lagi
Jemari mu yang bergerak bebas
Seiring
Tawamu
Tak ada yang seindah matamu
Hanya rembulan
Tak ada yang selembut sikapmu
Hanya lautan
Tak tergantikan
Oh…
Walau kita
Tak lagi saling
Menyapa
Akhirnya aku lihat lagi
Akhirnya aku temui
Oh…
Tercekat lidahku
Masih banyak yang belum sempat
Aku katakan
Padamu
Masih banyak yang belum sempat
Aku sampaikan
Padamu
Masih banyak yang belum sempat
Aku katakan
Padamu
Masih banyak yang belum sempat
Aku sampaikan
Padamu
Masih banyak yang belum sempat
Aku katakan
Padamu
Masih banyak yang belum sempat
Aku sampaikan
Padamu
Tak ada yang seindah matamu
Hanya rembulan
Tak ada yang selembut sikapmu
Hanya lautan
Tak tergantikan
Oh…
Walau kita
Tak lagi saling
Menyapa
Baca juga: 10 Lagu Barat Romantis Populer, Bikin Meleleh
Walaupun sedih dan galau, tetap bisa happy-happy dengan cara bernyanyi. Terbawa sedih dan galau tak masalah, asalkan diekspresikan dengan tepat dan tidak merugikan orang lain.
0 comments