inspirasi
24 Hal yang Membatalkan Puasa serta Mengurangi Pahalanya
Setiap satu tahun sekali selama satu bulan penuh, seluruh umat Islam wajib menjalankan puasa. Selama berpuasa, kita tidak boleh melakukan hal yang membatalkan puasa, salah satunya adalah makan dan minum dengan sengaja.
Puasa adalah menahan diri untuk tidak makan dan minum apa pun mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Tidak hanya makan dan minum saja, segala hawa nafsu harus kita tahan selama berpuasa, seperti nafsu makan dan minum, nafsu seksual, nafsu untuk marah, nafsu bergunjing, dan lain sebagainya.
Hal tersebut telah tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 183, yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Adapun hal-hal yang dapat membatalkan puasa, di antaranya:
Baca juga: Mengenal Lucid Dream, Ketika Manusia Bermimpi Secara Sadar
1. Muntah dengan sengaja
Saat bepergian jauh dengan mengendarai kendaraan, tiba-tiba kamu mual dan muntah. Padahal, saat itu kamu sedang dalam keadaan berpuasa.
Apakah puasamu akan batal? Mengingat terdapat makanan yang keluar melalui mulut walaupun hanya berupa muntah, jawabannya adalah tidak.
Sebab, muntah yang kamu alami tidaklah disengaja. Namun, apabila kamu muntah dengan cara disengaja, maka puasamu akan batal.
2. Haid dan nifas
Wanita diberikan keistimewaan yakni diperbolehkan membatalkan puasa jika sedang haid dan nifas. Namun, mereka wajib menggantinya setelah masa haid dan nifas berakhir.
Umumnya, haid berlangsung selama 7-15 hari, sementara nifas selama 40 hari dan paling lama 60 hari.
Setelah masa haid dan nifas berakhir, maka wajib melakukan mandi suci. Setelah itu, bisa melanjutkan puasa jika waktu puasa Ramadan masih tersisa.
3. Berhubungan seks
Islam tidak melarang pasangan suami istri melakukan hubungan seks selama bulan puasa, namun harus dilakukan saat malam tiba setelah berbuka puasa.
Sebab, Allah mengetahui bahwa manusia tidak dapat menahan hawa nafsunya. Hal ini tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 187, yang berbunyi:
اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عَاكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ
Artinya: Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.
Jika seseorang melakukan hubungan seks bersama pasangan di saat siang hari, yang mana waktu tersebut merupakan waktu berpuasa, maka puasanya akan batal.
Tidak hanya batal, mereka juga akan mendapatkan sanksi, yakni diharuskan berpuasa selama dua bulan berturut-turut.
Namun jika tidak mampu, maka boleh memberi makanan pokok berupa beras kepada 60 fakir miskin, senilai satu mud atau setara dengan 0.6 kg.
4. Keluarnya air mani atau sperma
Seorang laki-laki ketika berpuasa mengeluarkan air mani tanpa sengaja, seperti halnya mimpi basah, maka puasanya tidak batal dan ia diperbolehkan untuk melanjutkannya.
Akan tetapi, jika air mani yang keluar disebabkan oleh hawa nafsu ketika onani atau melihat dan bersentuhan dengan lawan jenis, maka puasanya batal serta diwajibkan padanya untuk menggantinya di kemudian hari.
Beberapa aktivitas yang bisa menyebabkan keluarnya air mani dan membatalkan puasa adalah seperti berciuman, melihat aurat lawan jenis dengan sengaja, masturbasi, dan berpegangan dengan lawan jenis.
5. Merokok
Walaupun hanya mengeluarkan asap dan tidak berupa makanan, akan tetapi merokok juga dapat membatalkan puasa.
Hal ini dikarenakan saat kamu merokok, ada partikel dari rokok yang masuk ke dalam mulut lalu menuju perut meskipun hanya sedikit.
Sama halnya seperti dupa, yang tidak diperbolehkan dibakar ketika ada orang lain yang sedang berpuasa.
Sebab, partikel dalam dupa akan terhirup oleh orang yang menciumnya sehingga puasa yang dilakukan batal.
6. Sengaja memasukkan benda ke organ dalam
Ketika kamu sengaja memasukkan benda ke organ dalam dengan kondisi sedang berpuasa, maka puasamu akan batal.
Organ dalam yang dimaksud menurut istilah fiqih adalah jauf. Jauf sendiri meliputi lubang telinga, lubang hidung, dan lubang mulut.
Ketiga lubang tersebut memiliki batas awal benda masuk ke dalamnya yang jika dilewati maka puasa akan batal.
Batasan untuk lubang telinga adalah yang tidak terlihat oleh mata. Sementara batasan hidung adalah bagian yang terletak sejajar dengan mata yang biasa disebut pangkal insang. Sedangkan untuk lubang mulut, batasannya adalah tenggorokan.
Maka dari itu, jika kamu sengaja memasukkan benda melewati batasan-batasan lubang tersebut, maka sebaiknya kamu tidak melanjutkan puasamu karena telah batal.
Baca juga: Kisah Nabi Sulaiman, Kaya Raya dan Bisa Bicara dengan Hewan
7. Pengobatan melalui dubur
Memasukkan benda seperti obat ke dalam dubur juga dapat membatalkan puasa. Seperti, saat kamu sedang menderita penyakit ambeien, maka cara pengobatannya adalah dengan memasukkan obat tertentu ke dalam dubur.
Hal tersebut sangat tidak diperbolehkan ketika sedang berpuasa. Untuk itu, kamu diperbolehkan untuk tidak puasa selama masa pengobatan, akan tetapi tetap harus menggantinya di lain hari.
8. Hilang akal
Salah satu syarat seseorang bisa menjalankan puasa adalah berakal sehat alias tidak gila.
Jika saat seseorang sedang melaksanakan puasa kemudian tiba-tiba menjadi gila, maka puasnya akan batal.
Sebab, orang gila tidak bisa membedakan mana yang halal dan mana yang haram. Serta, mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak. Oleh sebab itu, orang tersebut tidak diwajibkan untuk menjalankan puasa.
9. Mengonsumsi alkohol
Islam melarang tegas umatnya untuk mengonsumsi alkohol. Sebab, minuman tersebut bisa membuat orang yang mengonsumsinya kehilangan kesadaran, tidak fokus melakukan aktivitas, serta sistem pencernaan terganggu.
Alkohol juga tidak baik untuk kesehatan tubuh, sebab dapat memicu risiko terjangkitnya penyakit berbahaya.
Tidak hanya buruk untuk kesehatan, mengonsumsi alkohol juga bisa membatalkan puasa.
10. Pingsan
Pingsan merupakan kehilangan kesadaran akibat beberapa hal misalnya stres, kurangnya stamina dalam tubuh, rasa takut dan cemas secara berlebihan, dan masih banyak lainnya.
Ketika saat sedang puasa lalu kamu pingsan secara tiba-tiba tanpa disengaja, maka puasa yang kamu jalankan menjadi batal.
11. Berenang
Berenang merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Sehingga, sangat bagus jika dilakukan secara rutin.
Akan tetapi, kegiatan ini sebaiknya tidak dilakukan selama kamu berpuasa. Pasalnya, ketika berenang akan ada air yang masuk ke dalam lubang yang ada di dalam tubuh seperti lubang hidung, lubang mulut, dan lubang telinga.
Oleh sebab itu, hindari berenang di siang hari dan lakukanlah ketika waktu berbuka telah tiba.
12. Makan dan minum dengan sengaja
Ketika kamu memasukkan makanan ke dalam mulut, sementara kamu lupa bahwa sedang menjalankan puasa, maka puasamu tidak batal.
Saat makanan dan minuman tersebut masuk ke dalam mulut, lalu kamu ingat bahwa sedang berpuasa sementara makanan dan minuman tersebut belum sepenuhnya tertelan, maka segeralah dibuang.
Akan tetapi, jika kamu memasukkan makanan dan minuman ke dalam mulut secara sengaja saat berpuasa, maka puasamu akan batal.
13. Menelan dahak
Dahak merupakan cairan berupa lendir yang keluar pada saat tubuh sedang sakit flu dan batuk. Adanya dahak kerap membuat tenggorokan terasa gatal, dan cukup mengganggu saat sedang beraktivitas.
Umumnya, saat batuk dahak akan ikut keluar. Namun, terkadang lendir tersebut tidak sengaja tertelan kembali ke dalam tubuh. Hal tersebut merupakan hal cukup lumrah yang sering dilakukan oleh banyak orang.
Akan tetapi, tahukah kamu bahwa dahak juga bisa membatalkan puasa? Menelan dahak dengan sengaja ternyata bisa membuat puasa menjadi batal.
Jika kamu sedang batuk dan dahak keluar ke rongga mulut, namun kemudian ditelan lagi dengan sengaja, maka puasa yang kamu lakukan menjadi batal.
Sama halnya dengan muntah, sebaiknya pada saat berpuasa, sebisa mungkin menelan dahak harus dihindari.
14. Murtad atau keluar islam
Salah satu syarat wajib puasa adalah beragama Islam. Lantas, bagaimana jika seorang muslim meninggalkan agamanya dan berganti dengan agama lain alias murtad?
Tentu saja, jika seseorang berpindah agama dalam keadaan sedang berpuasa, maka puasa tersebut menjadi batal.
Hal ini juga berlaku bagi seseorang yang dengan sengaja mengingkari keesaan Allah SWT, maka ia wajib untuk mengucapkan syahadat kembali serta mengganti puasa yang batal.
15. Melakukan pengobatan bekam
Bekam merupakan salah satu metode pengobatan alternatif yang dilakukan dengan cara mengeluarkan darah kotor dalam tubuh menggunakan alat seperti jarum dan cawan.
Pengobatan ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, bahkan sudah dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Siapa pun boleh mencoba melakukan pengobatan alternatif ini karena memang terbukti ampuh dalam mengatasi berbagai macam penyakit.
Akan tetapi, ada satu waktu yang sebaiknya menghindari aktivitas bekam, yakni ketika sedang berpuasa. Sebab, rupanya bekam merupakan hal yang dapat membatalkan puasa.
Seperti yang kita tahu bahwa dalam berpuasa, manusia tidak boleh mengeluarkan apa pun dari dalam tubuh mereka, termasuk darah. Sementara, saat bekam darah dalam tubuh akan diambil karena dianggap sebagai darah kotor.
Oleh sebab itu, hindari pengobatan ini untuk sementara pada saat sedang berpuasa.
16. Pengobatan suntik
Tidak hanya bekam, suntikan juga dapat membatalkan puasa. Suntikan yang dimaksud di sini adalah ketika vitamin atau obat tertentu disuntikkan ke bagian tubuh tertentu,, maka secara tidak langsung obat tersebut akan masuk ke dalam tubuh.
Hal yang dapat membatalkan puasa tidak hanya dilarang mengeluarkan apa pun dari tubuh, tetapi juga tidak boleh memasukkan apa pun ke dalam tubuh, termasuk obat atau vitamin.
Obat ataupun vitamin berupa cairan yang masuk ke dalam tubuh dianggap dapat menghilangkan rasa haus dan juga lapar, sehingga dilarang untuk dilakukan saat sedang berpuasa.
Hal -hal yang dapat merusak pahala puasa
Segala bentuk ibadah yang dilakukan oleh manusia, termasuk berpuasa, memiliki tujuan yakni mendapatkan pahala yang bisa membawa mereka ke surga.
Akan tetapi, pahala yang mereka peroleh bisa saja akan rusak bahkan hilang karena hal-hal buruk yang dilakukan selama berpuasa.
Lantas, apa saja hal-hal yang dapat merusak pahala berpuasa? Dan bagaimana cara menghindarinya?
1. Rasa marah
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa saat berpuasa seorang muslim harus bisa menahan diri dari berbagai nafsu, seperti nafsu makan dan minum, nafsu birahi, serta nafsu marah.
Ketika seseorang sedang marah dengan emosi yang meluap-luap, maka ia belum bisa menahan nafsunya.
Bahkan, Allah dan Nabi Muhammad sangat tidak menyukai orang yang pemarah.
Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang berbunyi “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan laghwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku sedang puasa, aku sedang puasa’.” (HR. Ibnu Majah dan Hakim).
Oleh sebab itu, sebisa mungkin untuk bisa menghindari hal-hal yang bisa menyulut emosi dan amarah, serta lebih memilih untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
2. Berkata dusta
Berkata dusta merupakan salah satu tindakan tercela dengan mengatakan sesuatu yang tidak benar kepada orang lain alias berbohong.
Allah sangat membenci seseorang yang suka berbohong karena tidak hanya dalam perkataan, ia juga bisa melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Seseorang yang sudah telanjur berdusta, maka ia akan mencoba melakukannya lagi berulang kali, bahkan bisa dikatakan perbuatan tersebut sangat sulit untuk dihilangkan jika terus dilakukan. Oleh sebab itu, dusta masuk ke dalam dosa besar dalam Islam.
Pada saat sedang berpuasa, seseorang dengan sengaja berkata dusta, maka pahala puasanya akan dikurangi oleh Allah SWT. Hal ini dikarenakan, berdusta merupakan hal yang dapat mengurangi pahala berpuasa.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Artinya : “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan zuur (dusta) malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari)
3. Sumpah palsu
Sumpah merupakan upaya untuk meyakinkan orang lain bahwa seseorang tidak melakukan hal yang dituduhkan. Biasanya, saat bersumpah seseorang akan mengawalinya dengan menyebut nama Allah.
Perbuatan ini boleh dilakukan asalkan memang betul-betul tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan, akan tetapi jika bersumpah namun berbohong alias sumpah palsu, maka perbuatan tersebut merupakan dosa besar.
Ketika seseorang melakukan sumpah palsu saat sedang berpuasa, maka dapat mengurangi pahala puasanya. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 77, yang berbunyi:
اِنَّ الَّذِيْنَ يَشْتَرُوْنَ بِعَهْدِ اللّٰهِ وَاَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيْلًا اُولٰۤىِٕكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللّٰهُ وَلَا يَنْظُرُ اِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَلَا يُزَكِّيْهِمْ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang memperjualbelikan janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga murah, mereka itu tidak memperoleh bagian di akhirat, Allah tidak akan menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih.
4. Gibah atau membicarakan orang lain
Gibah merupakan suatu tindakan yang kerap dilakukan untuk membicarakan keburukan orang lain. Walaupun gibah bukan termasuk perilaku dusta, namun ia termasuk perbuatan yang tercela dan dibenci oleh Allah SWT.
Seseorang yang suka bergibah, maka diibaratkan dengan memakan bangkai saudaranya sendiri. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hujarat ayat 12, yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.
Selain termasuk perbuatan tercela, gibah juga dapat mengurangi pahala berpuasa, sehingga seseorang yang sedang berpuasa namun tetap bergibah, maka ia hanya akan mendapatkan rasa lapar dan haus saja.
5. Tidak menjaga lisan
Pepatah mengatakan lidah lebih tajam daripada pedang. Hal ini memang benar adanya.
Jika pedang mampu melukai seseorang secara fisik hingga berdarah, begitu juga dengan lidah. Namun, bukan luka fisik yang dihasilkan oleh ucapan lisan seseorang melainkan rasa sakit hati.
Oleh sebab itu, Islam sangat mengajarkan umatnya untuk benar-benar menjaga lisan. Sebab, lisan yang tidak terjaga dapat menyakiti hati orang lain.
Misalnya berkata kasar atau mencela orang lain. Sebab, belum tentu kata-kata yang kita anggap sepele juga dianggap demikian oleh seseorang.
Lisan yang tidak dijaga dapat menyakiti orang lain sehingga harus diperhatikan dengan baik.
6. Mengadu domba
Selain menggosipkan sesama saudara Muslim, ada satu lagi aktivitas tercela yang bisa membatalkan pahala puasa, yakni mengadu domba.
Perbuatan mengadu domba adalah perbuatan yang sangat tercela karena dapat menimbulkan kerugian bagi pihak lain.
Terlebih lagi jika perkataan yang dilakukan hanya berdasarkan fitnah. Hal tersebut bisa merusak pertemanan dan persaudaraan bahkan berpotensi memutus tali silaturahmi.
Oleh sebab itu, perbuatan hina seperti adu domba sangat merugikan orang lain, terutama yang menjadi korban tanpa tahu apa-apa.
7. Riya’
Di zaman maraknya media sosial seperti sekarang ini, orang selalu berlomba-lomba untuk menunjukkan kelebihan pada orang lain dengan harapan untuk dipuji yang lain.
Padahal, sifat pamer sangat dilarang dalam Islam. Dalam Islam, sifat pamer juga disebut dengan riya’ yang mana perbuatan ini juga dapat menghilangkan pahala puasa.
Perbuatan riya’ sebaiknya dihindari sebab bisa memicu orang lain untuk merasa mulai membandingkan kekurangannya.
Selain itu, tak jarang pula hal itu justru mendorong orang lain untuk menjadi kurang bersyukur karena terus membandingkan nikmat yang diperolehnya dengan orang yang riya’.
8. Mengumpat
Mengumpat adalah hal yang banyak dilakukan orang bahkan seakan suah menjadi kebiasaan lumrah. Padahal, mengumpat bisa mendatangkan keburukan.
Memang, mengumpat mungkin akan membuat pelakunya merasa puas namun hanya saat itu saja. Umpatan biasanya berupa kata kotor oleh sebab itu sebaiknya hal ini tidak terus dilakukan.
Alih-alih mengumpat, sebaiknya menggantinya dengan kata istighfar atau yang bisa lebih menenteramkan hati. Hal itu juga bisa membuatmu lebih bersabar dalam menghadapi sesuatu.
Akhir kata
Demikianlah beberapa hal yang dapat membatalkan puasa, yang wajib kamu ketahui agar puasamu tidak sia-sia.
Jangan lupa untuk selalu mencari pahala Allah selama berpuasa khususnya saat puasa Ramadhan.
0 comments