inspirasi
Menelusuri Shani Shingnapur, Desa Tanpa Pintu dan Tetap Aman
Bayangkan jika sebuah desa tidak memiliki pintu. Di India, ada satu desa yang terkenal karena penduduknya tinggal di rumah-rumah yang tanpa pintu.
Desa tanpa pintu yang dimaksud bernama Shani Shingnapur dan terletak di Distrik Ahmednagar, yaitu negara bagian Maharashtra.
Ternyata tradisi untuk tidak memasang pintu di rumah-rumah penduduk sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan apa yang ada di hampir semua tempat di dunia yang masyarakatnya berusaha membuat rumahnya jadi tempat paling aman sebagai perlindungan dari segala macam bahaya, baik cuaca buruk maupun kejahatan manusia.
Baca juga: Sejarah Pekerjaan Kurir, Sejak Zaman Kuno sampai Era Digital
Menurut kepercayaan masyarakat, desa sudah terlindungi oleh Dewa Sani
Faktor keamanan menjadi pertimbangan setiap orang dalam memilih atau membangun rumah yang akan dihuni.
Demi keamanan juga, beberapa daerah rutin melaksanakan ronda malam untuk memastikan keamanan lingkungan tetap terjaga.
Tapi, penduduk di desa Shani Shingnapur memiliki alasan sendiri di balik tradisi rumah tanpa pintu. Mereka percaya bahwa rumah-rumah dan desa telah mendapatkan perlindungan Dewa Sani dari segala macam kejahatan.
Kepercayaan tersebut bermula sejak 300 tahun lalu. Saat itu, di daerah Shani Shingnapur turun hujan deras tanpa henti dalam waktu yang lama.
Sebuah legenda mengatakan ada seorang penggembala yang menemukan sebongkah batu monolit hitam yang tersapu di tepian Sungai Panasnala.
Batu tersebut kemudian didorong oleh sang penggembala menggunakan tongkat, lalu tiba-tiba keluar darah.
Malam harinya, Dewa Sani dikatakan datang ke dalam mimpi sang penggembala lalu mengatakan padanya bahwa batu yang dia dorong tadi harus dipasang di desa.
Ada keyakinan bahwa siapa saja yang berbuat kejahatan di sana akan ditimpa hukuman berat
Setelah datang dalam mimpi, Dewa Sani diharapkan untuk dapat melindungi desa dari berbagai macam bahaya dan kejahatan.
Sejak itulah penduduk setempat memberi nama desanya Shani Shingnapur. Masyarakat pun mulai menghilangkan pintu dari rumah-rumah yang ditempati.
Masyarakatnya juga mengenal legenda lain yang mengatakan bahwa siapa pun yang berani mencuri akan mendapatkan hukuman berat seperti gangguan jiwa, penyakit yang panjang, atau kebutaan.
Di samping itu, bagi siapa saja yang berani melakukan kejahatan akan mendapatkan kesialan seperti bangkrut, kecelakaan, atau bahkan meninggal.
Suatu hari, menurut cerita penduduk setempat, ada yang memasangkan panel kayu di pintu rumahnya, lalu esok harinya dia mengalami kecelakaan.
Baca juga: Kisah Ratu Zaleha, Pejuang dari Dayak yang Menggempur Belanda
Sebelum masa pandemi, sempat menarik ribuan wisatawan untuk datang
Selain rumah, di Desa Shani Shingnapur, tempat-tempat umum seperti kantor polisi, hotel, dan bank juga dibangun tanpa pintu demi menghormati kepercayaan penduduk setempat.
Sebelum kantor polisi berdiri di penghujung tahun 2015, desa memiliki angka kejahatan yang sangat kecil. Begitu pun setelah dibangun, polisi yang bertugas hampir tidak pernah menerima satu pun keluhan dari warga.
Sementara itu, United Commercial Bank, yang beridiri sejak tahun 2011 bisa dikatakan merupakan bank tanpa gembok pertama di India.
Sebagai upaya pencegahan, bank ini memasang pintu kaca di pintu masuk dengan kunci elektromagnetik kasat mata.
Karena keunikannya, banyak wisatawan lokal dan internasional yang tertarik melihat datang berkunjung ke sana, baik untuk melihat rumah tanpa pintu atau pun kuil.
Sebelum masa pandemi, setidaknya ada sekitar 40.000 orang yang datang setiap hari.
Mayoritas penduduknya berharap bahwa tradisi rumah tanpa pintu terus berlanjut
Meski sangat terkenal, namun ada beberapa orang yang percaya bahwa angka kejahatan yang rendah di Shani Shingnapur bukan dikarenakan oleh perlindungan dari Dewa Sina, melainkan karena lokasinya yang terpencil.
Waktu terus berjalan dan beberapa penduduk ada yang memilih untuk tidak lagi melaksanakan tradisi rumah tanpa pintu.
Mereka biasanya meminta izin kepada organisasi pemerintahan lokal yang bernama Gram-Panchayat untuk membuat pintu dan kunci agar keselamatan keluarganya terjamin.
Namun tentu saja, mayoritas penduduk desa tersebut memiliki harapan bahwa tradisi rumah tanpa pintu ini akan terus berlanjut dan dewa Sani akan terus mengawasi penduduk lokal dari kejahatan sampai beberapa abad kemudian.
0 comments