Mengenal Bunga Tabebuya, Tanaman yang Indah dan Mirip Sakura

Pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya bunga Sakura yang juga identik dengan negara Jepang. Selain Sakura, ada lagi tanaman yang mirip Sakura yaitu bunga Tabebuya.

Beberapa tahun terakhir, Tabebuya cukup sering dibahas masyarakat karena keindahannya mirip Sakura dari Jepang. Tidak sedikit yang mengabadikan momen saat Tabebuya mekar.

Bunga Tabebuya yang bermekaran di musim kemarau sempat viral karena menghiasi jalanan kota Surabaya sehingga tampak seperti di Jepang.

Meskipun mirip bunga Sakura, ternyata Tabebuya sangat jauh asal-usulnya dari Jepang.

Baca juga: 8 Fakta Tentang Edelweiss, Bunga Abadi Tidak Boleh Dipetik Sembarangan

Merupakan tanaman asli Brasil dan habitat aslinya di hutan Amazon

(foto: marymurnane)

Nama bunga Tabebuya pertama kali dipakai oleh Augustin Pyramus de Candolle pada tahun 1838 yang awalnya terdiri dari spesies tanaman berdaun majemuk dan sederhana.

Pohon asal Brasil ini termasuk ke dalam jenis pohon besar dengan nama ilmiah Handroanthus chrysotrichus.

Tingginya kira-kira bisa sampai lebih dari 4 meter dan bisa tumbuh dengan subur di daerah tropis ataupun subtropis. Salah satu habitat aslinya adalah di hutan Amazon, Amerika Selatan.

Di negara Brasil dan negara-negara dengan iklim hangat, budidaya tanaman Tabebuya sudah masuk ke ranah industri yang dianggap penting.

Terlihat sangat indah saat mekar, dengan beragam warna yang memanjakan mata

(foto: treeworld)

Tanaman yang juga disebut sebagai pohon terompet ini bisa menghasilkan batang kayu yang keras. Tapi pada umumnya orang menanamnya dengan alasan keindahan bunganya.

Tujuan budidayannya adalah karena pesona warnanya ketika mekar. Warnanya mulai dari kuning, putih, merah muda, magenta, dan bahkan ada yang merah.

Tidak seperti bunga Sakura, ternyata beberapa spesies Tabebuya tidak mudah berguguran.

Pohon yang satu ini cukup ‘toleran’ dengan beragam jenis tanah. Meskipun demikian, pertumbuhannya lebih optimal jika di daerah iklim hangat, bukan daerah dingin.

Baca juga: Sejarah Sunan Gunung Jati, Ulama Wali Songo dari Cirebon

Cara menanamnya cukup mudah dan tidak butuh banyak disiram

(foto: pinterest)

Semua orang pasti senang jika Tabebuya yang ditanam cepat berbunga. Untuk menanam Tabebuya sebenarnya juga tidak sulit. Pohonnya mudah untuk tumbuh melalui stek.

Cara menanamnya juga bisa dengan biji. Tempat untuk menyemai benih dicampur dengan pasir, kompos, dan media penyemaiannya lembap tapi tidak sampai tergenang

Walau tidak banyak dipupuk, pohonnya bisa jadi besar. Pemupukannya cukup satu kali setiap tiga bulan, dan bunganya pun lebih cepat muncul.

Pastikan juga bahwa tanahnya gembur, tapi tidak usah terlalu banyak disiram. Jika terlalu sering disiram ternyata perkembangan akarnya terhambat.

Ketika ada bagian tertentu yang kondisinya kurang baik, lebih cepat dipangkas agar tidak menghambat perkembangan cabang yang lain, termasuk bunganya.

Bukan hanya memiliki tampilan indah, tapi juga banyak manfaatnya

(foto: greener)

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah kadar sinar matahari. Memang pohon ini tidak butuh banyak air, tapi butuh banyak sinar matahari.

Bukan hanya cantik, berwarna warni, dan bisa tumbuh dengan cepat, bunga Tabebuya juga punya beberapa manfaat.

Untuk bisa merasakan manfaatnya, bunganya bisa diolah jadi teh herbal yang juga disebut dengan teh lapacho. Teh herbal ini berkhasiat untuk mengobati beberapa penyakit, seperti flu dan demam.

Bukan hanya bunganya yang indah, tapi batangnya juga bisa digunakan untuk bahan furnitur seperti kursi dan lemari.

Bunganya yang sedang mekar juga bermanfaat untuk menyerap karbon dan polusi dari kendaraan, sehingga udara di sekitarnya lebih bersih.

Bunganya yang sudah jatuh ke tanah bisa dikumpulkan dan menjadi pupuk kompos yang bermanfaat untuk menyuburkan lahan pertanian.

Itulah beberapa keunikan tentang bunga Tabebuya yang bermekaran di Indonesia. Apakah kamu pernah mengabadikan momen saat Tabebuya mekar?