inspirasi
20 Permainan Tradisional Anak, Ada Congklak & Egrang
Permainan Tradisional Anak – Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling menyenangkan. Sebab, sebagian besar aktivitas yang dilakukan hanyalah bermain dan bermain tanpa harus memikirkan permasalahan maupun pemikiran yang serius.
Maka tak heran jika anak-anak pada jaman dulu menciptakan beragam permainan tradisional, yang tentu saja cukup seru untuk dimainkan bersama teman-teman.
Apalagi saat sekolah sedang libur, maka satu hari penuh akan dihabiskan dengan bermain bersama teman di lapangan, maupun di tempat lain.
Jika mengingat ke masa kanak-kanak dulu, kamu pasti ingat beberapa permainan tradisional yang kerap dimainkan bahkan menjadi permainan favorit.
Untuk membuatmu bernostalgia tentang masa kanak-kanak, berikut adalah beberapa permainan tradisional anak yang mungkin kamu mainkan setiap hari.
Baca juga: Mengenal Ishaq Al Mausili, Musisi dari Baghdad Penemu Tangga Nada
1. Bola bekel
Permainan tradisional anak yang pertama adalah bola bekel. Bola bekel merupakan permainan tradisional yang sudah ada sejak masa penjajahan.
Permainan ini bisa dimainkan oleh siapa saja, baik anak perempuan maupun laki-laki. Selain menyenangkan, juga sangat mudah untuk dimainkan.
Yang dibutuhkan dalam permainan bola bekel hanyalah sebuah bola berukuran kecil maupun sedang yang dapat memantul dengan baik. Lalu, ada sejumlah biji-bijian keras yang dijadikan sebagai biji bekel.
Tidak sedikit anak-anak bahkan orang dewasa yang menyukai permainan ini. Manfaat dari permainan bola bekel adalah mampu melatih saraf motorik anak.
Selain itu, juga dapat melatih konsentrasi karena permainan ini melibatkan kerjasama antara mata dan tangan.
2. Congklak
Congklak merupakan salah satu permainan tradisional yang disukai oleh sebagian besar anak kecil maupun orang dewasa.
Permainan ini bisa dilakukan di dalam maupun di luar ruangan, sehingga tidak membutuhkan tempat yang cukup luas untuk bisa memainkannya. Disamping itu, permainan ini cukup mudah untuk dimainkan.
Permainan congklak menggunakan papan yang terdapat 14 hingga 16 lubang berukuran sedang, lalu 2 lubang lebih besar yang terletak di ujung kanan dan kiri.
Untuk biji congklak bisa menggunakan biji-bijian atau kerang kecil berjumlah sekitar 160 biji.
Permainan ini bisa dimainkan oleh dua orang. Pada awal permainan, ke 16 lubang diisi dengan biji congklak dengan jumlah yang sama.
Namun, dua lubang yang lebih besar tidak perlu diisi sebab itu dijadikan sebagai rumah.
Kemudian, diteruskan dengan memilih biji di salah satu lubang dan menjalankannya searah jarum jam sampai bijinya habis.
3. Egrang
Egrang merupakan salah satu permainan tradisional yang juga dianggap sebagai olahraga tradisional. Namun, hanya diperlombakan di daerah tertentu saja.
Permainan ini membutuhkan nyali yang kuat. Sebab, dalam memainkannya kamu harus berjalan di atas bambu berbentuk tongkat yang ukurannya lumayan panjang yang diberi tempat pijakan.
Saat mengenakan tongkat egrang, kamu harus bisa berjalan dengan cara mempertahankan keseimbangan. Jika tidak, kamu akan terjatuh.
Manfaat dari permainan egrang adalah mampu melatih keseimbangan, keberanian, kesabaran, ketekunan, dan kekuatan fisik.
4. Engklek
Engklek merupakan permainan tradisional anak yang sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Konon, permainan ini hanya dimainkan oleh anak-anak Belanda.
Namun, pada saat Indonesia merdeka, engklek masih dimainkan oleh anak-anak pribumi hingga saat ini.
Permainan tradisional engklek hanya memerlukan bidang datar seperti tanah maupun lantai biasa yang kemudian digambar dengan pola kotak-kotak.
Masing-masing anak harus memiliki alat pelempar yang disebut dengan gaco. Gaco bisa terbuat dari pecahan genting, batu, atau bahan lainnya.
Manfaat dari permainan ini yakni dapat melatih kekuatan dan keseimbangan fisik anak. Sebab, permainan ini dimainkan dengan cara melompat menggunakan satu kaki pada gambar kotak.
5. Gobak sodor
Gobak sodor merupakan permainan tradisional yang berasal dari daerah Yogyakarta.
Permainan ini dimainkan oleh dua regu, di mana masing-masing regu memiliki tugas yang berbeda yakni satu regu sebagai penghalang, sementara yang lain sebagai penyerang.
Permainan tradisional gobak sodor cukup seru dimainkan sebab terdapat 3 anak atau lebih dalam satu regu, sehingga membuat suasana permainan menjadi lebih ramai.
Dalam memainkan permainan ini, dibutuhkan tempat yang luas, sehingga tidak bisa dimainkan dalam ruangan yang sempit.
Manfaat dari permainan gobak sodor adalah mampu melatih kekuatan fisik anak, sebab di dalam permainan dipenuhi dengan gerak lari. Selain itu, juga dapat melatih konsentrasi dan ketangkasan.
Baca juga: Kisah Sami’un, Nabi yang Menebus Kesalahan dengan Ibadah 1000 Bulan
6. Kelereng
Salah satu permainan tradisional yang masih eksis sampai saat ini adalah kelereng. Permainan ini cukup populer di kalangan anak-anak karena bisa dimainkan dengan cara bermain yang beragam.
Kelereng merupakan bola-bola berukuran kecil yang terbuat dari kaca, biasanya memiliki corak warna yang beragam. Keunikan dari corak kelereng terkadang membuat sebagian orang tertarik untuk mengoleksinya.
Ada berbagai macam cara memainkan kelereng. Namun, yang paling sering dimainkan oleh anak-anak adalah kelereng lingkaran, kelereng kubah, dan kelereng lubang.
Permainan kelereng bisa dimainkan beramai-ramai, bisa satu lawan satu atau kelompok satu melawan kelompok lainnya.
Keseruan dari permainan ini adalah saat menang maka semua kelereng yang dipertaruhkan oleh lawan, bisa kita ambil semuanya.
7. Ketapel
Ketapel merupakan salah satu permainan tradisional anak yang mayoritas dimainkan oleh anak laki-laki.
Biasanya, mainan ini digunakan untuk bermain perang-perangan. Ada pula yang yang menggunakan ketapel untuk berburu hewan kecil seperti capung bahkan burung kecil.
Bahan untuk membuat ketapel adalah kayu dan karet ban. Kayu yang digunakan harus membentuk huruf Y. Sementara, peluru yang digunakan bisa berupa kerikil atau batu kecil.
Namun, bisa juga menggunakan karet yang dibentuk bulatan kecil agar tidak sakit jika mengenai teman saat bermain perang-perangan.
8. Lompat tali karet
Lompat tali karet merupakan permainan tradisional yang cukup populer terutama di kalangan anak-anak perempuan. Permainan ini biasanya dimainkan pada saat jam istirahat sekolah.
Lompat tali karet biasanya dimainkan secara individu melawan individu atau berkelompok. Dua orang lawan memegang karet di ujung kanan dan kiri. Lalu, pemain bisa langsung melompat di atasnya.
Selain seru, permainan ini juga bisa melatih kekuatan otot kaki karena dalam memainkannya lebih banyak melompat. Selain itu, juga bisa melatih kekompakan antar kelompok.
9. Patok lele
Patok lele merupakan permainan tradisional anak yang berasal dari Sumatera Barat. Selain hanya untuk senang-senang, permainan ini biasanya juga diperlombakan terutama pada saat lomba kemerdekaan.
Permainan patok lele menggunakan dua potong kayu yang panjangnya tidak sama. Satu kayu memiliki panjang sekitar satu jengkal tangan, sedangkan yang satu lagi sekitar 30cm.
Dalam memainkan permainan ini, haruslah berkelompok. Masing-masing kelompok memiliki jumlah anggota sama. Untuk menentukan kelompok mana yang akan bermain terlebih dahulu, maka dilakukan suit.
Manfaat dari permainan patok lele adalah dapat melatih kekompakan antar anggota kelompok, meningkatkan ketahanan fisik dan mental, serta dapat melatih sportivitas.
10. Petak umpet
Permainan tradisional anak yang berikutnya adalah petak umpet. Permainan ini umumnya dimainkan di luar ruangan oleh minimal 2 anak atau jika ingin lebih seru bisa dimainkan bersama lebih dari 10 anak.
Cara memainkannya adalah satu orang menjadi kucing sedangkan yang lain bersembunyi. Untuk menentukan siapa yang menjadi kucing, harus hompimpa terlebih dahulu.
Setelah kucing menutup mata dan menghitung sampai 10, semua anak berlari mencari tempat persembunyian.
Jika kucing menemukan salah satu anak pertama kali, maka nanti setelah semua anak ketemu, anak yang ketemu pertama kali akan menjadi kucing. Begitu seterusnya.
Permainan ini dapat melatih kekompakan serta kejelian anak dalam mencari sesuatu yang tersembunyi.
11. Layang-layang
Layang-layang merupakan permainan tradisional yang dimainkan dengan cara diterbangkan. Permainan ini disukai oleh hampir semua anak laki-laki. Bahkan, orang dewasa juga menyukainya.
Layang-layang dibuat dari bahan dasar bambu sebagai kerangka dan kertas sebagai pembungkusnya. Cara membuatnya pun cukup mudah.
Kamu hanya perlu membuat kerangka bambu yang ukurannya sesuai dengan layangan yang akan dibuat. Buatlah sebanyak dua buah.
Gabungkan kedua bambu tersebut menjadi satu hingga membentuk seperti lambang (+). Rekatkan dengan mengikatkannya dengan tali atau benang tipis.
Setelah itu, bungkus kerangka dengan kertas yang memang khusus untuk layangan. Pastikan kedua sisinya seimbang agar layang-layang bisa terbang dengan seimbang.
Bermain layang-layang memang memberikan keseruan tersendiri, apalagi jika bisa membuat layang-layang milik musuh putus.
Keseruan bermain layang-layang rupanya kerap dijadikan sebagai ajang kompetisi bagi para orang dewasa. Tentu saja, kompetisi tersebut disambut secara antusias, terlebih lagi ada banyak hadiah menarik yang akan didapatkan.
12. Cublak-cublak suweng
Sesuai dengan namanya, permainan tradisional cublak-cublak suweng berasal dari pulau Jawa, khusunya Jawa Tengah.
Permainan tradisional ini dimainkan oleh lebih dari dua orang. Cara bermainnya cukup mudah, yakni salah satu pemain harus membungkuk menghadap ke bawah dan memejamkan kedua mata.
Sementara, untuk pemain yang lain bertugas untuk meletakkan tangan di atas punggung pemain yang matanya terpejam, serta memindahkan kerikil yang digenggam sembari menyanyikan lagu cublak-cublak suweng.
Setelah lagu cublak-cublak suweng tersebut selesai dinyanyikan, selanjutnya pemain yang memegang kerikil, menyembunyikan benda tersebut.
Kemudian, pemain yang membungkuk dan memejamkan mata menebak dimana letak kerikil tersebut. Dan menebak, siapa pemain yang memegang dan menyembunyikannya.
Jika tebakan benar, maka pemain yang ditebak tadi mendapat giliran untuk membungkuk dan memejamkan mata. Sementara, jika tebakannya salah maka pemain tidak akan diubah. Artinya, ia tetap menjadi pemain yang membungkuk dan memejamkan mata.
13. Ular naga panjang
Ular naga panjang cukup populer dan banyak dimainkan oleh anak-anak jaman dahulu. Permainan tradisional ini akan lebih menyenangkan jika dimainkan oleh banyak anak atau ramai-ramai.
Biasanya, mereka akan berkumpul di lapangan atau sebuah tempat yang lapang. Sebab, permainan ini membutuhkan tempat yang cukup luas.
Cara bermainnya cukup mudah, pertama pilih dua pemain untuk menjadi penjaga. Kedua anak tersebut nanti menyatukan kedua tangan hingga membentuk seperti piramida atau terowongan.
Sementara, untuk pemain yang lain berbaris membentuk garis lurus seperti badan ular naga sambil memegang pundak pemain yang berada di depannya.
Setelah itu, pemain yang membentuk seperti ular naga akan berjalan melewati terowongan yang dibuat oleh dua penjaga sembari menyanyikan lagu ular naga panjang.
Setelah lagu yang dinyanyikan habis, maka penjaga akan menangkap salah satu pemain yang berada diantara barisan. Yang tertangkap harus keluar barisan dan menunggu permainan sampai selesai.
14. Rangku alu
Rangku alu merupakan permainan tradisional yang berasal dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Permainan ini dimainkan dengan cara yang unik, yakni dengan tarian.
Pada awal kemunculannya, tarian ini dilakukan sebagai persembahan untuk merayakan hasil panen perkebunan dan pertanian.
Benda yang digunakan saat melakukan permainan ini adalah bambu yang berjumlah 4 buah dengan masing-masing panjangnya sekitar 2 meter. Dalam melaksanakannya, permainan ini membutuhkan 4 orang untuk memegang bambu tersebut dan membentuknya seperti palang.
Setelah itu, mereka akan menggoyang-goyangkan bambu sesuai dengan irama tarian. Sementara, pemain lainnya melompat di atasnya dan jangan sampai kaki terjepit oleh bambu.
Permainan tradisional ini membutuhkan gerak cepat dan juga konsentrasi tinggi. Pasalnya, saat melompat bambu digerakkan secara cepat. Jadi, otak harus berpikir dengan cepat bagaimana caranya agar kaki tidak salah melangkah sehingga tidak terjepit.
Uniknya, permainan ini dimainkan pada saat bulan purnama di tempat yang luas atau tanah lapang dan tidak berumput. Tujuannya, untuk menghindari cedera.
14. Kucing-kucingan
Kucing-kucingan merupakan salah satu permainan yang berasal dari Jawa dan sudah ada sejak tahun 1913. Permainan ini membutuhkan tenaga yang cukup besar karena dimainkan dengan cara kejar-kejaran.
Dikatakan sebagai kucing-kucingan karena permainan ini dilakukan untuk mencerminkan kehidupan kucing dan tikus yang selalu kejar-kejaran setiap hari.
Permainan ini dilakukan secara beramai-ramai dan memiliki tingkat keseruan yang tinggi. Pertama pilihlah dua orang pemain. Tentukan dari mereka siapa yang akan menjadi tikus dan siapa yang akan menjadi kucing.
Setelah kedua pemain ditentukan, para pemain yang lainnya membentuk lingkaran. Pemain yang menjadi tikus akan berlari menyelamatkan dari kejaran kucing.
Kucing tidak boleh menangkap tikus yang sedang jongkok. Namun, saat tikus jongkok, ia tidak boleh berdiri sendiri. Ia harus mendapatkan bantuan tikus lain dengan cara menyentuh atau menempelkan tangan pada temannya.
Ketika tikus tertangkap, maka ia akan menjadi kucing yang akan mengejar tikus selanjutnya. Jadi posisi tikus dan kucing akan berubah ketika tikus tertangkap.
15. Bakiak
Bakiak merupakan permainan tradisional yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Permainan ini menggunakan sandal yang terbuat dari kayu namun berukuran panjang, sehingga bisa digunakan oleh 3 orang atau lebih.
Permainan ini dilakukan oleh 3 orang atau lebih dalam satu bakiak. Namun, jika ingin lebih seru lagi, bisa dilakukan untuk perlombaan dengan dua pasang bakiak. Sehingga membutuhkan pemain sekitar 6 orang atau lebih.
Para pemain berdiri di atas bakiak dengan memasukkan kaki ke dalam selopnya, sama seperti ketika menggunakan sandal selop. Kemudian, mereka berjalan dengan langkah yang sama.
Permainan ini membutuhkan kerjasama dan kekompakan. Sebab, jika salah satu pemain salah melangkahkan kaki, maka mereka semua akan jatuh.
Kelompok pemain yang jatuh dan tidak sampai garis finis dengan cepat, ia akan kalah. Sementara, kelompok yang bisa mempertahankan posisi tanpa jatuh dan melewati garis finis dengan cepat, maka ialah pemenangnya.
Walaupun terlihat sangat mudah, akan tetapi permainan ini membutuhkan konsterasi yang tinggi. Sebab, dengan konsentrasi yang cukup, mereka melangkahkan kaki dengan serentak dan kompak sehingga tidak akan jatuh tersungkur.
Permainan ini biasanya dilakukan ketika 17 Agustus untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Banyak daerah yang memasukkan permainan ini dalam list lomba karena memiliki peminat yang cukup banyak.
16. Tuk tuk geni
Dulu, sebelum gempuran teknologi merajalela seperti sekarang ini, banyak anak yang memainkan permainan tradisional untuk mendapat keseruan.
Permainan tradisional yang dilakukan tentu saja mampu membuat mereka saling berinteraksi dengan teman-temannya. Seperti salah satunya permainan tuk tuk geni.
Dalam permainan khas Betawi ini, akan ada seorang anak yang memerankan nenek gerondong. Sedangkan pemain lainnya berbaris saling berpegangan pada teman di depannya.
Nenek gerondong akan menarik pemain satu demi satu sambil memainkan lagu. Jika semua pemain sudah habis, mereka akan lari dan yang tertangkap akan menjadi nenek gerondong berikutnya. Seru, bukan?
17. Ular tangga
Ini merupakan salah satu permainan yang seru. Kamu memerlukan papan permainan ular tangga, yang berisi kotak-kotak kecil dengan angka.
Pemain akan menjalankan bidaknya sesuai dengan angka yang ditunjukkan pada dadu, kotak demi kotak.
Jika sampai pada kotak dengan ujung bawah tangga, pemain dapat langsung naik ke kotak yang ditunjukkan oleh ujung tangga bagian atas.
Sebaliknya, jika pemain sampai pada kotak dengan ular, maka mereka harus turun. Biasanya, jumlah kotaknya ada 100 dan pemenang adalah yang berhasil mencapai kotak terakhir.
18. Dam daman
Siapa bilang permainan tradisional kurang menantang? Ada juga lho permainan tradisional yang membuatmu harus mengasah otak, seperti dam daman.
Kalau kamu suka bermain catur, kamu mungkin juga akan menyukai permainan ini. Boleh dibilang, dam daman adalah permainan catur Jawa. Namun jika dibandingkan dengan catur, dam daman lebih sederhana.
Kabar baiknya, buat kamu yang kangen memainkan permainan ini, bisa mengunduhnya dalam bentuk aplikasi.
19. Benteng-bentengan
Salah satu ciri khas permainan tradisional adalah permainan ini pada umumnya dilakukan di luar ruangan. Seperti benteng-bentengan yang seru ini.
Seperti namanya, pemain akan dibagi menjadi dua kelompok dan bertugas menjaga bentengnya. Benteng biasanya bisa berupa tiang.
Di permainan ini, pemain yang terlebih dahulu keluar dari benteng dianggap menyerbu. Jika pemain ini berhasil disentuh oleh musuh maka akan ditangkap sebagai tawanan.
Nah, pemain ini bisa kembali ke bentengnya jika ada teman dari benteng semula menyentuhnya kembali. Seru, bukan?
20. Monopoli
Satu lagi permainan papan yang tak kalah seru dari ular tangga, monopoli. Boleh dibilang, permainan ini selain membutuhkan strategi juga memerlukan keberuntungan.
Papan permainan terdiri dari kotak-kotak nama ibu kota negara (atau ada juga nama kota lokal). Pemain akan menjalankan bidaknya sesuai angka yang ditunjukkan oleh dadu.
Jika sampai pada ibu kota tertentu, pemain bisa membeli tanah di sana. Selain membeli tanah, pemain juga bisa membangun rumah dan hotel, tentu saja jika uang yang dimiliki cukup.
Namun sejatinya, kotak-kotaknya tak hanya berisi nama kota. Ada juga perusahaan lain seperti air dan listrik.
Nah, ketika pemain tiba di kotak tertentu dan sudah dimiliki tanahnya oleh pemain lain maka harus membayar uang sewa. Semakin banyak rumah yang dibangun dan hotel, maka harga sewa juga semakin mahal.
Ada juga kotak Kesempatan dan Dana Umum yang terkadang menguntungkan pemain dan ada pula yang justru mengharuskan pemain membayar denda tertentu.
Itulah beberapa jenis permainan tradisional anak yang kini sudah dilupakan oleh sebagian besar anak-anak.
Sebab, anak-anak jaman sekarang lebih suka bermain dengan ponsel daripada bermain bersama teman di luar rumah.
0 comments