quotes
20 Puisi Cinta yang Bisa Diberikan Pada Orang Terkasih
Puisi Cinta – Setiap orang pasti pernah merasakan jatuh cinta yang konon berjuta rasanya. Katanya perasaan cinta campur aduk lho, mulai dari senang, bingung dan lain sebagainya.
Rasa cinta ini kerap ditunjukkan dengan berbagai ekspresi dan kreasi untuk menunjukkan kesungguhan dari belahan hati.
Salah sati kreasi yang kerap jadi salah satu bukti cinta adalah membuat puisi. Dimana puisi adalah sebuah karya sastra yang bahasanya mengikuti irama, rima serta bait dan larik.
Selain itu puisi bnayak sekali macamnya dan salah satu yang sering dibuat adalah bwntuk puisi cinta.
Siapa sangka jika puisi cinta bisa menunjukkan rasa yang ada di dalam hati. Isinya biasanya berkaitan dengan rasa yang dialami oleh si penulis puisi
Baca juga: Quotes Hujan yang Penuh Makna, Romantis & Memotivasi
Puisi Cinta yang Bisa Diberikan Pada Orang Terkasih
1. Cintaku Jauh di Pulau – Chairil Anwar
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja,”
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
2. Pujaan Hati – Abdul Zaelani
Indah wajahmu menghiasi hari
Senyum manismu meluluhkan hati
Hari demi hari terasa sepi
Bila tawamu tak mengiringi
Tetaplah menjadi penenang hati
Karena bagiku kau begitu berarti
Ku mohon…
Jangan pernah berniat tuk pergi
Ataupun rasa untuk membenci
Karena ku ingin kau tetap di sini
Menemani…
Menjaga hati yang telah kau kunci
3. Cinta Sejati – Paul Smith
Saat aku mengatakan aku mencintaimu,
percayalah bahwa itu benar.
Saat aku berkata selamanya,
ketahuilah aku tidak akan pernah meninggalkanmu.
Ketika aku mengucapkan selamat tinggal,
berjanjilah bahwa kamu tidak akan menangis,
Karena hari aku akan mengatakan itu akan menjadi hari aku mati.
4. Kejora Cintaku – Ayu Annafi
Kejora..
Puaskah kau membuat ku sedih
Di sini Aku menangisi mu
saat kau memberikan kata-kata indah itu
Kejora..
Di manakah engkau sekarang berada?
Pipi ku kini terbasahi oleh tangisan
Sambil memanggil nama mu ‘Kejora’
Kejora..
Di sini Aku setia menunggu mu
Tetapi sekarang, sudah berbeda dengan hari-hari yang lalu
Kini kau tak menemani ku
Semoga kau tetap setia mengingat ku
Kejora..
Kini, di hari-hari ku hanya ada bayang-bayang mu
Kini di setiap doaku tak luput oleh nama mu
Kejora ku
kini di setiap malam ku hanya cahaya kejora lah yang menemani ku
Selamat tinggal Kejora Cintaku
5. Kerinduan – Khalil Gibran
Merenda sebuah tali kasih
Kusimpul menjadi satu hati
gambaran jiwa yang terluka
bagai langit meratap sendu
kala bias cinta menghilang
sakit itupun datang tanpa permisi
rembulan tak menyisakan senyum.
Bersama malam, kudekap lirih arti kerinduan
6. Hanya – Sapardi Djoko Damono
Hanya suara burung yang kau dengar
dan tak pernah kau lihat burung itu
tapi tahu burung itu ada di sana
Hanya desir angin yang kau rasa
dan tak pernah kau lihat angin itu
tapi percaya angin itu di sekitarmu
Hanya doaku yang bergetar malam ini
dan tak pernah kau lihat siapa aku
tapi yakin aku ada dalam dirimu
7. Kata Yang Tak Terucap – Ayke
apa yg kita alami
Apa yg kita jalani
Walau setitik
Walau setepi
Berhimpitan antara kata kata
Yang tidak terucap..
kata berganti tangis
Mimpi terhenti,ketika tiba dipersimpangan..
Ruang gelap
Cahaya hanya dari hatiku
Bersinar.
Menanti sekeping hati yg pergi
8. Mencari Cinta – Marchella FP
Memulai sudah terasa lelah⠀
Berjalan sudah lumayan panjang⠀
Bertahan sudah terlalu lama⠀
Patah juga sudah biasa rasanya.
Kita bicara tentang pencarian⠀
Rasanya salah jadi teman harian⠀
Jatuhpun kadang di jurang yang mengulang⠀
Belum tau apa rasanya sampai ke tujuan.⠀
Perjalan panjang tentang pencarian⠀
Kita sama-sama sedang berjuang⠀
Hingga tiba waktunya datang⠀
Kita tidak pernah berhenti untuk mengulang.
9. Sang Penakluk Cinta – Tiara Mela Sari
Sulit Aku mengartikan rasa ini
Padahal terlihat jelas di mataku
Pikiran ku berkata ‘Ya’
Dan hatiku berkata ‘Tidak’
Saat semua terlukis jelas di hadapanku
Kau tebarkan beribu kata-kata indah
Untuk dia, dia.. dan mereka..
Mungkin Aku adalah salah satu korban cintamu
Yang tak mudah untuk menghapus semua
Memori tentangmu
Kamu benar-benar sang penakluk hati ku..
Mengaku kalah
Atas semu yang kau beri
Bunga, kado, puisi-puisi..
Semuanya terangkai indah untukku
Kau sang penuluh hatiku
Aku terbuai dan terluka
10. Rindu – Medy Loekito
Apalah arti sebuah mimpi
ketika lelap terserak pada malam-malam tanpa suara
kucari hadirmu lepas fajar hingga petang
tersendat tergeragap laksana petir tanpa gelegar
sementara waktu membenamkan segala harapan
dunia seperti kapal yang karam
terjerembab pada kedalaman tanpa batas
tiada yang lebih pasti daripada gelap
tatkala bulan kehilangan cahaya
dan halilintar kehilangan kilatnya
adakah yang lebih berduka selain hati yang rindu
betapa ingin kulihat wajahmu
pada kesia-siaan yang akrab denganku kini
11. Mengecup Lembaran Memory – Sihal Amuy
Aku sedang mencari alamat
Pada cinta yang pernah melekat
Rinduku akan terbang
Pada beliau yang pernah saya sayang
Oh engkau cinta pertama
Aku tiada niat untuk mengganggu
Aku tau engkau sedang bahagia
Tapi, salahkah diriku kalau merindukanmu ?”
Sederet kisah kita nan sangat manis
Masih kukecup di lembaran memori
Tidak akan ku kubur
Walau, bunyi petir mengguntur
Oh bunga nan ku rindu
Ku harap engkau mengerti
Walau cinta kita telah usai
Namun, hembusan rinduku tak bisa saya lerai
12. Sajak-Sajak Kecil tentang Cinta – Sapardi Djoko Damono
mencintai angin
harus menjadi siut
mencintai air
harus menjadi ricik
mencintai gunung
harus menjadi terjal
mencintai api
harus menjadi jilat
mencintai cakrawala
harus menebas jarak
mencintai-Mu
harus menjelma aku
13. Pantai Cinta – Ainie Putri Syarifah
Ini pantai cinta
Saksi bisu asmara
Kisah kita berdua
Ikralkan akad setia
Hamparan pasir putih menggoda
Berhiaskan pelangi mengecup semesta
Butiran kasih menggenggam rasa
Usia kita muda
Puncak asa bergelora
Dunia milik berdua
Problema seakan sirna
Putih biru cinta pertama
Kembang gula serta bunga
Bukti hati telah terpesona
14. Adakah Cinta Yang Dulu – Indah Tria Meikawati
Aku sangat jatuh
Saat cinta tak dapat ku genggam lagi
Tiba-tiba kau menghilang
Tanpa ucap
Tanpa kabar
Tanpa firasat
Aku bertanya
Adakah cinta yang dulu?
Apa yang membuat pergi?
Kau tau, pergimu merusak hati
Merusak pikiran
Merusak jiwa
Sedangkan rute yang berat dan melelahkan
Adalah menunggu
Aku tak perlu mencurigaimu
Hanya kabar yang ku mau
Tapi singkat saja
Kau harus tau
Aku mencintaimu
15. Sekelebat Senja – Alim Wicaksono
Senja di akhir siang
Menjadi manis diucapkan
Dengan kuning temaramnya
Mengakhiri siang sang mentari
Senja di awal malam
Menjadi sepi dipikirkan
Dengan lembayung pucatnya
Mengawali gelap tanpa bulan
Sekelebat Senja di sore hari
Sangat indah dilihat
Sangat ingin dinanti
Demi mendapat lembayung senja
Tak apa hati menunggu
Tunggu senja, menunggumu
Agar dapat kita lihat berdua
Sekelebat Senja yang tak lama
Sebentar saja lalu sirna
Tetapi, sendiri masih diri ini
Menikmati senja sore hari
Dirimu takkan pernah ada
Bagaikan sekelebat senja
Datang, singgah, lalu sirna
16. Pergi Sendiri – Adimas Immanuel
Aku ingin mencintaimu,
dan tinggal lebih lama.
Tapi, aku hanya punya sebuah koper
untuk mengepak diriku
jika sewaktu-waktu harus pergi.
Tidak ada ruang untuk melarikanmu,
tidak ada ruang untuk lari darimu.
17. Sebatas Buih – R3
Segugus bak sempadan dua tombak satu kaki,
Sebongkah laksa sepetak dua inci,
Kau mengibaratkan hati hutan yang luas,
Laut yang dalam,
Gunung yang tinggi,
Atau langit yang tak berbatas.
Kau merasakan cinta,
Menghitung semua sajak yang tersisa,
Kau merindu,
Merangkai segala jamak yang berbusa.
Kau menyayang,
Tanpa pernah mau mengerti siapa sebenarnya hati,
Tanpa pernah tau makna sunyi,
Cintamu hanya buih,
Rindumu hanya pasir,
Sayangmu hanya gulma yang terinjakpun mati,,
Hanya hujan yang tak trrhitung awan ..
Tutup matamu,
Atau ku jengkal semua tentangmu sampai ke mati,
Berhenti bersajak,
Atau ku jegak sebelum jejak ..
18. Puisi Cinta Tanpa Tanda Baca – LYR
Ada jarak yang menjejak
Sampai kutub dalam hati kita.
Betapa bias bats nyata dan maya
sampai segala terlepas dari masa bersama
dan sesat di pekuburan masih saja percuma
sampai yang baru terbujur layu tak seirama
lalu catatan lama serupa kata pertama
sampai terlupa ruparupa tanda baca.
Sampai berkesudahan di mana akhir kisah
ada antara yang semestinya bisa diterabas
sampai benar-benar tandas perahu kertas
lalu nama-nama yang tertulis tak lagi dieja
sampai frasa demi frasa serasa serangkai puisi
cinta yang baik dan benar tanpa tanda baca.
19. Di Beranda Hatimu – Haye Panglima,SH
Cintamu begitu indah dihatiku
Membuatku tenang denganmu
Kasih sayangmu tulus padaku
Aku tak ingin kehilanganmu
Aku tak salah memilikimu
Memiliki kasih sayangmu
Karena cintamu hanya Satu
Kau berikan pada diriku
Ku kan hadir dalam hidupmu
Jemput aku diberanda hatimu
Kukan bawakan setia untukmu
Karena aku tahu itu yang kau mau
Ku kan genggam jemari lembutmu
Agar aliran darah cinta kita bersatu
Mendendangkan syair lagu syahdu
Mebuatku nyaman dalam keteduhanmu
Ku ingin selalu ada dalam dekapanmu
Ku kan habiskan usiaku bersamamu
Keyakinan hatiku kau bahagiakan aku
Darimu kan gupai harapan hidupku
20. Periai Cinta – Handry Lumban Purba
Senandung deru badai menyapa
Mengusik rasa kita berdua
Redakan hujan ini
Kalahkan semua bebanmu
Aliran darah panas mengalir
Mengukir rasa cinta di hati
Abadikanlah selalu
Singkirkan semua laramu
Rasakan semua pahit manis yang kau jelang
Rasakan semua duka dan tawa dalam bercinta
Kau di dalam jiwaku perisai cintaku
Memapah dan menopang bila ku terlelah
Kau di dasar hatiku perisai cintaku
Memapah dan menopang saat ku terlelah
Selembut awan putih menghias
Mengiring jalan terbang ke awan
Senandungkanlah padaku
Syair terindah buah dari karyamu.
0 comments