inspirasi
Riley Day Syndrome, Penyakit Langka Bisa Bikin Kebal Rasa Sakit
Ada banyak hal yang membuat tubuh jadi drop dan sakit. Entah itu sakit yang serius atau masuk angin.
Buat orang Indonesia sepertinya tidak asing dengan yang namanya masuk angin. Gejala seperti pusing dan demam akan membuat tubuh jadi tidak nyaman untuk beraktivitas.
Apapun jenis sakitnya, pasti tidak nyaman bagi tubuh. Tapi, selagi sakitnya masih wajar dan sudah ditemukan cara mengobatinya, maka hal itu seharusnya tidak begitu jadi masalah.
Tapi tahukah kamu bahwa ternyata ada beberapa penyakit langka di dunia, yang gejalanya juga tidak biasa.
Salah satunya adalah penyakit Riley Day Syndrome (RDS) yang membuat orang mati rasa.
Bukan hanya kebal dari rasa sakit, tapi sindrom ini juga membuat penderitanya tidak bisa mengenali bau dan sentuhan.
Baca juga: Perbedaan Motif Tie Dye dan Shibori, Serupa Tapi Tak Sama
Termasuk penyakit keturunan yang langka dan gejalanya sudah muncul sejak lahir
Riley Day Syndrome adalah suatu penyakit keturunan berupa gangguan dalam fungsi saraf dan bisa berpengaruh ke seluruh tubuh. Nama lain dari sindrom ini adalah familial dysautonomia.
Sebagai penyakit langka dan muncul sejak lahir, gejalanya bisa semakin parah seiring waktu. Kondisi ini memang cukup jarang terjadi dalam populasi masyarakat umum.
Ras yang pernah ditemukan mengalami Riley Day Syndrome adalah keturunan Yahudi di Eropa Timur atau Ashkenazi Yahudi dengan rasio 1 banding 3.700 orang.
Tanda yang paling utama adalah tidak mampu merasakan sakit atau nyeri. Hanya saja, penderitanya masih bisa mengalami sakit internal, misalnya karena menstruasi.
Ada cukup banyak gejala yang terlihat pada penderitanya
Dilansir Harvard Health Publishing, keadaan serabut saraf pada pengidapnya cenderung tidak bisa berfungsi dengan semestinya.
Seseorang yang lahir dengan gejala ini akan mengalami kesulitan mengatur fungsi anggota tubuh. Kondisi tersebut dikenal dengan disautonomia.
Lalu apa saja gejala lainnya?
- Lidahnya pucat dan kurang peka dalam merasakan sesuatu.
- Mengalami kejang
- Cara jalan tidak stabil
- Saat menangis, air matanya sedikit
- Tidak bisa merasakan perubahan suhu
- Sering muntah dan diare
- Cukup sulit menelan
Baca juga: Uniknya Kucing Siam, Warna Bulunya Bisa Berubah-ubah
Penderitanya yang tidak merasa sakit bukan berarti ini tidak berbahaya
Meskipun tidak bisa merasa sakit, bukan berarti sindrom ini tidak berbahaya. Bagi pengidapnya, menggigit lidah sampai patah tulang sama-sama tidak berasa.
Sensasi nyeri yang hilang bukan suatu hal baru untuk penderita Riley Day Syndrome.
Bila hal tersebut terus saja dibiarkan bisa jadi sesuatu yang akan mengancam kesehatan pengidapnya. Bisa jadi orang yang sedang mengalaminya punya luka, tapi tidak sadar.
Ada kalanya luka parah yang dibiarkan, dianggap remeh, dan tidak diobati dalam waktu lama bisa mengakibatkan hal yang jauh lebih bahaya.
Orang-orang yang terkena gangguan seperti ini perlu mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Selain untuk mengontrol kejang dan muntah, pengobatan dibutuhkan juga untuk dapat mengatasi gejala-gejala lainnya yang menyertai.
Apakah penyakit ini bisa diobati atau disembuhkan?
Sebagai penyakit langka yang cenderung berbahaya, apakah Riley Day Syndrome bisa disembuhkan atau setidaknya diobati agar gejalanya berkurang?
Karena sindrom ini merupakan penyakit keturunan, jadi tidak dapat disembuhkan sepenuhnya.
Memang ada beberapa perawatan atau pengobatan yang tujuannya hanya untuk mengurangi gejalanya.
Apa saja perawatan atau pengobatan yang bisa dilakukan?
- Memberi obat-obatan agar bisa mencegah risiko kejang-kejang.
- Menjaga posisi tegak saat makan.
- Mengantisipasi makanan yang memicu asam lambung naik.
- Memberi obat-obatan khusus untuk mengendalikan muntah dan mencegah mata kering.
- Melindungi diri dari kemungkinan cedera.
- Memberi nutrisi dan juga mencukupi kebutuhan cairan.
- Jika memungkinkan, membedah tulang belakang.
- Mengobati gejala pneumonia.
Demikianlah ulasan tentang penyakit langka yang disebut Riley Day Syndrome. Mudah-mudahan kamu terlindungi dari penyakit apapun.
0 comments