Ati Raja

-/10 (- Votes)

Cerita

0/10

Pemain

0/10

Akting

0/10

Musik

0/10

Beri Rating & Review

Edit

Ati Raja merupakan film biopik seniman Ho Eng Dji yang bergenre drama, romance, komedi, horror, dan inspiratif.

Film ini adalah hasil dari mahakarya sutradara Shaifuddin Bahrum. Ia mengambil latar asli di daerah Makassar untuk memvisualisasikan kearifan lokal yang nyata.

Tidak bekerja sendirian, Shaifuddin menggaet Ancu Amang sebagai produser sekaligus penulis skenarionya. Tak hanya itu, sejumlah aktor dan aktris pun ikut mendukung dengan berpartisipasi dalam film ini.

Misalnya, Fajar Baharuddin, Jennifer Tungka, Stephani Vicky Andries, Chesya Tjoputra, Goenawan Monoharta.

Adapula Yatti Lisal, Zulkifli Gani Otto, Noufah A. Patajagi, Saenab Hasmar, Agung Iskandar, Wandy, Syahriar Tato, hingga Kiki Hehanusa.

Daftar isi

Detail

Judul: Ati Raja
Judul Lain: –
Genre: Drama
Negara: Indonesia
Sutradara: Shaifuddin Bahrum
Produser: Ancu Amang
Penulis Naskah: Ancu Amar, Shaifuddin Bahrum, Yudikatif Sukatanya
Rumah Produksi: 786 Productions, P2TM Makassar
Channel TV: –
Jadwal Tayang: 7 November 2019

(foto: instagram/atirajamovie)

Sinopsis

Film ini berjudul Ati Raja, yang menceritakan seluk-beluk kehidupan Ho Eng Dji yang berkelok-kelok. Ia sendiri adalah seorang penyair dan juga musisi yang berasal dari Kassi Kebo.

Lahir sebagai masyarakat Makassar, ia berhasil menjalin hubungan harmonis dengan lantunan syair dan lagu sebagai perekatnya.

Ati Raja adalah salah satu judul dari lagu ciptaannya. Lagu ini menceritakan tentang rasa syukurnya yang sangat melimpah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena sarat makna, lagu ini sangatlah populer di Sulawesi Selatan.

Tidak hanya menciptakan lagu Ati Raja, ada pula beberapa judul lagu yang telah dikarangnya. Misalnya, Sailong, Dendang Dendang, hingga Amma Ciang yang sarat dengan kearifan lokal khas Makassar.

Hal ini membuktikan Baba Tjoi (nama kecilnya) seorang Makassar yang cinta kepada budayanya.

Sampai tahun 40-an, ia berhasil menelurkan rekaman musik di Provinsi Sulawesi Selatan yang mencakup Makassar, Bugis, Mandar, hingga Selayar.

Ia sukses menelurkan 3 buah album berupa piringan hitam dalam 4 tahun. Kabarnya, piringan ini sangat sukses terjual, baik di wilayah Indonesia, Singapura, hingga Malaya.