inspirasi
Tashirojima Island, Pulau yang Populasi Kucingnya Lebih dari Manusia
Apakah kamu termasuk pencinta kucing? Jika iya, sepertinya Pulau Tashirojima di Jepang sangat menyenangkan untuk didatangi.
Bayangkan saja, populasi kucingnya lebih banyak dari manusia. Pesatnya peningkatan jumlah kucing di di sini disebabkan karena penduduknya menganggap bahwa hewan kucing bisa membawa keberuntungan.
Baca: Sejarah W.R. Supratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya yang Sempat Terlupakan
Dahulu kucing didatangkan ke Tashirojima untuk mengusir tikus yang mengganggu penduduk
Luas pulaunya memang hanya 314 hektar, tapi penghuninya ada ratusan. Ratusan penghuninya adalah kucing.
Pulau yang dikelilingi garis pantai 11 km menjadi tempat tinggal bagi 130-an ekor kucing dengan beragam warna.
Hidupnya terlihat nyaman untuk berdampingan bersama manusia, tidak mengganggu, dan tidak takut dengan orang-orang baru yang datang sebagai turis.
Bagaimana awalnya sampai sebanyak itu kucing yang datang? Dahulu pada abad 18-19 M, penduduk di pulau ini mayoritas beternak ulat sutra sebagai bahan tekstil.
Tapi penduduk setempat sempat terganggu dengan adanya tikus yang memakan ulat sutra. Alhasil penduduk mendatangkan kucing-kucing untuk mengatasi gangguan tikus.
Kebutuhan kucing selalu dipenuhi secara maksimal oleh para nelayan
Di sini kucing-kucing liar diperlakukan seperti raja. Kebutuhannya selalu dipenuhi dengan maksimal.
Banyak nelayan yang sering memberikan hasil tangkapan ikannya untuk dimakan kucing di sekitar dermaga.
Ikan segar sudah menjadi favorit para kucing, sehingga kucing-kucing di sana terlihat gemuk dan sehat.
Ada sebutam kucing tabi yaitu kucing paling gemuk dengan bulu berpola belang dan bergaris seperti harimau.
Hubungan antara nelayan dan kucing memang sangat dekat. Pada zaman dulu, nelayan di pulau ini memperkirakan cuaca serta hasil tangkapan ikan berdasarkan perangai para kucing di dermaga.
Baca juga: Mengenal Belangkas, Hewan Berdarah Biru yang Menyelamatkan Jutaan Manusia
Masyarakat Tashirojima sangat menghormati kucing, hingga sebuah kuil kucing pun dibangun Â
Masyarakat di sini memang memperhatikan segala hal yang dibutuhkan kucing. Bahkan masyarakat juga dilarang memelihara anjing.
Bukan hanya diberi makan terbaik, tapi kucing juga dibangunkan sebuah kuil khusus yang dalam bahasa Jepang disebut Neko-jinja.
Bangunan kuil di tengah-tengah pulau dibuat demi memperingati seekor kucing yang tidak sengaja terbunuh.
Pada suatu hari seorang nelayan akan menjaring ikan dan salah satu kucing kecelakaan karena tersangkut jaring ikan.
Nelayan pun menyesal karena kucing sudah lama dianggap sebagai keberuntungan. Pada bangunan kuil yang dibangun bisa dipakai untuk berdoa dan ada banyak hiasan pernak pernik kucing.
Tidak jauh dari kuil kucing ada rest area Shimanoeki yang tentunya juga ada pertokoan bertema kucing. Di depan rumah dan toko sering kali ada banyak kucing yang bersantai.
Penduduk yang berusia lanjut mendapat keberuntungan dari kunjungan turis
Memang populasi kucing sangat banyak, tapi benarkah masyarakat di dalamnya mendapat keberuntungan?
Sementara itu penduduknya kebanyakan adalah orang-orang lanjut usia yang sudah tidak produktif dan ingin menenangkan diri.
Dahulu penduduk pulau ada lebih dari 1000 jiwa, tapi kemudian berkurang menjadi 100 jiwa.
Penurunannya dipengaruhi oleh peristiwa kekacauan akibat Perang Dunia II. Ketika populasi penduduk berkurang, kucingnya malah meningkat sampai sekarang.
Walau keberuntungan dan kehidupan kaya raya tidak begitu terlihat di dalamnya, tapi ternyata pulau ini mendapat keberuntungan dengan cara lain.
Kucing-kucing menjadi daya tarik tersendiri. Untuk mengunjungi tempat ini, turis bisa berangkat dari Sendai lalu naik kereta 1 jam ke Stasiun Ishinomaki. Setelah itu naik feri dan turun di Pelabuhan Odomari di utara atau Nitoda di selatan.
Di Pelabuhan Ishinomaki juga terdapat peta lokasi wisata yang diberi tanda jejak kaki kucing.
Perkiraan cuaca pun perlu dilakukan sebelum berangkat. Ada kemungkinan kapal feri tidak berangkat karena kondisi angin atau ombak yang tidak aman.
0 comments